Chapter 16

651 60 6
                                    

#Banyak kata kata flashback-nya.. Semoga nggak bingung dan happy reading!!!

Seharusnya Yoongi tahu, apa yang baru saja ia lakukan pada Sana adalah hal yang salah.

Semuanya sudah terjadi, rasa marah dan dendam muncul begitu saja ketika Yoongi mendengar dan melihat semua yang di lakukan Mark kepada Sana waktu itu.

Tidak bisa di pungkiri lagi jika Yoongi, tidak menyukai semua yang baru saja dia lihat dan karena itu pula ia tidak bisa mengendalikan amarahnya yang membuncak hingga tanpa sadar ia sudah melakukan hal kasar pada Sana.

Mata tajamnya terus saja menutup untuk mencoba menahan semuanya. Tangannya mengepal dengan erat hingga urat nadi di kedua tangan itu terlihat begitu jelas, ia menahan amarah yang akan mencuat  kapan saja jika ia kembali mengingat hal itu.

Yoongi lantas menghembuskan nafasnya kasar sebelum akhirnya ia menutup matanya lalu kepalanya mengadah, wajahnya saat itu pula langsung mengarah kearah bulan yang saat ini tengah bersinar terang.

Dan seakan tahu apa masalah yang di derita oleh namja ini, alam pun ikut membantu meringankan bebannya dengan menghembuskan angin ringan yang berhasil menerpa surai hitam milik Yoongi hingga membuatnya bergerak indah.

Yoongi, kembali mendesah kesal di balik matanya yang tertutup, ia berfikir jika apa yang di lakukannya sekarang rasanya seperti tidak ada gunanya.

Tetap sama, hatinya masih saja kesal dan tidak terima dengan itu semua.

Sedetik kemudian Yoongi, tiba tiba saja mengubah ekspresi wajahnya, karena ia merasakan sesuatu.. Ya.. Sesuatu seperti sihir.

Namja itu lantas segera menatap lurus ke depan, matanya yang telah terbuka itu langsung menangkap keanehan yang begitu nyata di depannya, Yoongi mengernyitkan dahinya heran….

Tempat ini….., pohon pinus yang mengelilingi lahan kosong ini… mungkinkah….

Ingatan Yoongi langsung berputar pada 20 tahun yang lalu, itu adalah sebuah waktu yang sama sekali tidak bisa ia lupakan dan akan menjadi kenangan terburuk dalam hidupnya.

Yoongi lantas mengepalkan tangannya erat. Bagaimana bisa ia berada di tempat seperti ini.

Tidak percaya dengan apa yang baru saja ia ingat dan apa yang ia lihat sekarang, namja itu kembali mengedarkan pandangannya ke sekeliling tempat itu dan nyatanya semuanya sama… ia merasa seperti kembali ke masa itu.

Yoongi yakin saat itu ia benar benar berada di tengah hutan sendiri dan bukan berada di tengah lahan kosong seperti ini, apa lagi tempat  ini begitu mirip dengan…

Tempat di mana Yoongi melihat Alicia mati di depan matanya.

Di detik berikutnya Yoongi merasakan nafasnya sesak dan kepalanya berdenyut pelan. Ia mencoba meringankan sesak nafasnya itu dengan meremat kasar kemeja putih yang di pakainya.

Matanya, langsung saja memerah dan terlihat tajam, rahangnya terkatup rapat menahan amarah, saat ini ia merasa…. Seperti di permainkan oleh semacam sihir. Ada yang tengah menyihirnya sekarang..

Yoongi benar benar tidak menyukai suasana saat ini, jika ia menemukan siapa yang melakukan semua ini sudah di pastikan dia akan mati di tangannya.

Tapi entah kenapa semakin lama rasa sakit yang menyerang tubuhnya itu semakin kuat. Tidak bisa di pungkiri lagi jika ini bukanlah karena sihir atau semacamnya, semuanya terlalu nyata...

‘lalu...apa mungkin aku, berada di alam bawah sadar sekarang?’

“Argh!!” Yoongi mengerang, kedua tangannya meremas dan menjambak rambutnya sendiri.

You Are My Mate? (END)Where stories live. Discover now