Chapter 17

726 51 9
                                    

Tap. Tap. Tap.

Suara langkah kaki yang terkesan begitu tergesa gesa, terdengar menggema di sebuah lorong panjang nan gelap.

Seorang namja dengan pakaian kesukaannya yang serba hitam, dari hodie yang di pakainya sampai topi yang tertutup oleh tudung dari hodie itu membuatnya menjadi rogue yang paling dingin dan kejam di seluruh pack.

Mark Tuan, dengan keyakinan yang kuat menyelimuti dirinya saat ini, namja itu berjalan menuju ruangan yang selalu menjadi tujuan utamanya ketika ia datang kePack itu.

Namun, tiba tiba saja ia memelankan langkah kakinya begitu telinga tajamnya mendengar pembicaraan antara seorang namja asing dengan tuannya di ambang pintu masuk ruangan yang ia tuju.

Merasa ada yang ganjal, Mark lantas menghentikan langkahnya tepat di hadapan pintu besar yang tertutup itu di hadapannya.

Dengan sikapnya yang tenang, ia dengan seksama mulai mendengarkan semua pembicaraan yang mereka lakukan di dalam.

“aku, tidak bisa mengandalikan Mark, anak itu sudah termakan oleh perasaannya sendiri. Dia menyukai pemilik jantung itu.” mendengar namanya di panggil, Mark semakin yakin jika apa yang di lakukannya kali ini adalah hal yang benar.

Namja itu sedikit menundukkan kepalanya, dan merutuki dirinya sendiri akan kenyataan yang  baru saja di katakan oleh tuannya itu. Bagaimanapun juga Mintozaki Sana adalah seorang yeoja yang berhasil menarik perhatiannya dari awal ia mengikuti Sana hingga sekarang ia bertemu.

Perasaannya benar benar tidak bisa ia bohongi.

“dia, anakmu.. Tuan, tidak mungkin kau melakukan ini padanya kan?” kali ini Mark sedikit mengertakkan rahangnya geram ketika ia, mendengar kata ‘anak’ keluar dari mulut orang asing yang berbicara pada tuannya.

Dalam hatinya Mark mengumpat, ia berjanji ketika Mark menemui orang itu setelah ini sudah di pastikan ia akan mati di tangannya.

“aku tahu, tapi.. usahaku untuk menjadikannya rogue itu tidaklah mudah, dan sekarang  dia sebentar lagi akan menghianatiku…”Mark mengepalkan tangannya begitu ayahnya sendiri, berfikir sedemikian rupa pada anaknya.
Kenyataan pahit memang karena ia adalah anak dari Tuannya sendiri?

Ayah?...

Tuan adalah panggilan yang tepat untuk orang seperti dia, yang dengan mudah mengubah anaknya sendiri menjadi rogue lalu di perlakukan seperti budak.

Brak!!

Mark tak ingin lagi menguping pembicaraan mereka dan langsung masuk dengan kasar ke dalam ruangan yang luas itu.

Ayahnya yang duduk dengan tenang di kursi kebesarannya dan tak lupa juga namja asing yang dapat Mark lihat dengan jelas ia sedang berdiri tak jauh dari ayahnya, pandangan merekapun lantas segera tertuju kearah Mark.

“hem… Mark?” ucap Alpha itu atau seharusnya Mark memanggilnya Ayah? Bahkan ia tak sudi memanggilnya seperti itu. Sudah berpuluh puluh tahun ia memanggil Ayahnya dengan sebutan yang tak seharusnya, tapi Mark harus berbuat apa lagi? di mata Ayahnya dia hanyalah seorang Rogue..

"sudah seberapa banyak yang kau dengar, Mark?" lanjutnya.

Mark hanya diam, dia berdiri lurus di hadapan Tuannya dengan tatapan yang tajam.

Melihat gelagat anaknya yang sedikit berubah dan berani terhadapnya, Alpha itu lantas berdiri dari tempat duduknya, ia lalu melangkahkan kakinya ringan untuk mendekati Mark dengan kedua tangannya yang ia sembunyikan di belakang tubuhnya.

Ia tahu Tuannya itu pasti akan mengubah rencana yang telah di buat bersama dengannya. Mark tidak ingin itu terjadi, bagaimanapun juga membawa pemilik jantung itu ke hadapannya adalah tugasnya dan hanya dialah yang boleh melakukan hal itu untuknya.

You Are My Mate? (END)Where stories live. Discover now