Chapter 23

491 39 7
                                    

Wendy masih terdiam pada posisinya, melihat sosok mengerikan yang ada di depannya saat ini adalah bukan yang dia harapkan.

Yang harus ia lakukan sekarang hanyalah melangkah mundur menjauh dari mereka dan segera pergi.

Namun sialnya baru saja ia melangkah ke belakang, dalam satu kedipan mata salah satu dari keduanya menghilang.

Dimana dia?

"Mencariku?"

Wendy terkesiap, ia lantas memutar badannya ke belakang tepat menghadap sosok namja itu.

"A-apa yang kau rencanakan!!" ucap Wendy dengan nada paniknya.

"Cih.." Namja itu hanya berdecih, ia lantas menatap Wendy tajam "kau cepat membaca pikiran seseorang ya?
Ah.. Apa tadi kau bilang? Rencana?"

Wendy tetap menjaga jarak antaranya dengan namja asing itu. Tanggannya selalu saja mengarah ke depan sebagai penanda jika ia melarang namja itu mendekat lebih jauh ke arahnya.

Namja itu lantas mengeluarkan smirknya, membuat Wendy menatapnya marah "aku membutuhkanmu sekarang, tapi akan lebih baik lagi jika kau juga bergabung denganku untuk mendapatkan Sana." ucap namja itu di buat selembut mungkin agar dia mau menurutinya.

"Sana? Siapa dia?" tanya Wendy penuh kesal.

"Mate Yoongi, bagaimana bisa kau tidak tahu tentang hal ini? Bukankah kau menyukai Yoongi? Ah.. Cinta bertepuk sebelah tangan itu menyakitkan ya?"

"Diam!!" Wendy berdecih tak suka, "kenapa kau mengincarnya?"

"Dia itu sangat berharga, untuk ku. Dan saat ini aku kesulitan untuk mendapatkannya ketika ia mulai dekat dengan Yoongi."  namja itu berbicara dengan amarah yang tertahan.

Mendengar hal itu, hati Wendy lantas merasa sakit. Sana, seorang yeoja yang beruntung itu sudah dekat dengan Yoongi dan bukan tidak mungkin ia pasti akan di tandai oleh Yoongi.

Seharusnya itu aku.

"Sekarang ini aku tengah melakukan rencanaku yang pertama, dan jika ini tidak berhasil." namja itu menatap tajam Wendy "maka kau yang akan membantuku nanti."

"Tidak!! Kau pikir aku akan dapat dengan mudah di manfaatkan oleh werewolf seperti dirimu!! Kau bahkan tak layak di sebut seperti itu!! Kau itu lebih buruk dari seorang rogue!!" desis Wendy tanpa ada rasa takut.

Secepat kilat, namja itu langsung saja mendekati Wendy dengan amarahnya lalu dengan cepat ia mencekik leher Wendy sembari menatapnya tajam "aku adalah seorang penguasa!! Aku Alpha dari The Blood Moon Pack!!" ucap namja itu penuh dengan penekanan ia bahkan semakin memperkuat cengkraman tangannya di leher Wendy hingga terlihat jelas wajah kesakitan dari yeoja itu. Tubuh Wendy bahkan terangkat karenanya sampai kakinya berjinjit.

Wendy sama sekali tidak bisa bicara dengan baik.

"Werewolf lemah seperti dirimu, tidak mungkin bisa berbuat banyak!! Tetaplah tutup mulutmu atau aku akan semakin menghancurkan namja yang kau sukai itu.!!" seakan tahu siapa yang di maksud namja itu, Wendy lantas memasang wajah terkejut, sekaligus cemas akan sosok yang di sukainya itu terluka. "Atau aku, akan membunuhmu!!"

Wendy mencoba untuk memberontak, dengan sekuat tenaga yang ia punya, tangannya terangkat dengan sangat pelan hingga menyetuh tangan namja itu. Mencengkram sebisa mungkin tangan itu untuk melepaskan cekikannya. "J-jangan sesekali kau m-mencoba untuk melukainya!! Brengsek!!"

Brak...!!

"Uhuk.." Wendy merasakan perih di lehernya sekaligus sakit pada punggungnya yang menatap pohon besar di belakangnya.

You Are My Mate? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang