Chapter 15

695 61 1
                                    

Di sebuah castil dengan nuansa hitam dan megah itu berdiri kokoh di tengah tengah hutan yang gelap, menjadikan tempat itu terlihat mengerikan walau hanya sekedar di pandang saja.

Di salah satu ruangan yang luas di dalam castil itu, terlihat seorang namja dengan jas hitamnya tengah berdiri menghadap ke arah jendela, tidak berniat sama sekali menengok ke belakang menatap seseorang yang saat itu tengah berdiri menghadapnya.

"The Big Moon akan segera tiba. Dimana jantungku!!" Suara berat dan serak itu jelas membuat siapa saja yang mendengarnya akan ketakutan, tapi tidak dengan seorang namja berhodie hitam yang dengan seksama mendengar setiap perintah atasannya yang kini tengah memandang terangnya bulan di balik kaca jendela besar.

"Berikan aku waktu.!" Ucap namja berhodie itu sembari mencoba untuk tetap tenang di balik kegelisahannya.

"Hah..." terdengar helaan nafas berat di sana. "10 hari sebelum The Big Moon muncul, kau sudah harus membawa yeoja itu ke hadapanku, jika tidak.. Maka aku sendiri yang akan bertindak."

Namja itu hanya bisa menundukkan kepalanya dalam tidak berani lagi berkata, ia lantas menaikkan tudungnya hingga menutupi rambut kelamnya, sembari berbalik dan melangkah pergi dari ruangan gelap dan mencekam itu segera.

___________________________

Sana's Pov

Aku terpaku nelihat namja berhodi hitam itu. Sedikit menakutkan karena dia memakai tudungnya hingga menutupi sebagian wajahnya. Aku, hanya bisa melihat hidung dan bibirnya yang tengah tersenyum itu.

Dia memang tersenyum, tapi entah kenapa itu sangat menakutkan.

"K-kenapa kau bisa... berada di sini? A-apa maumu.!" nada bicaraku saja masih belum bisa normal, dengan kejadian kejadian yang waktu itu pernah menimpaku, serigala dan semua peristiwa yang hampir membuat nyawaku melayang tiba tiba saja melintas dengan jelas di kepalaku, ketika aku menatapnya.

Selain itu keberadaannya juga mengingatkanku pada perkataan Yoongi, namja itu seakan akan tahu semua yang akan terjadi padaku nanti dan sekarang aku benar benar bertemu dengan namja asing di tempat ini.

Aku, harus tetap waspada.

"Tidak ada, aku hanya ingin memastikan saja." aku masih menatapnya dengan tatapan menelisik mencari sesuatu yang mungkin akan membahayakanku, ia lantas membuka tudungnya hingga akhirnya aku dapat melihat wajah dan juga rambut hitam legamnya.

"Memastikan jika kau baik baik saja.." mataku membulat tak percaya dengan apa yang baru saja ia katakan namja itu kembali tersenyum, kali ini senyumnya sangat lebar sampai sampai matanya juga ikut tersenyum karena itu.

"K-Kenapa begitu! Untuk apa kau melakukan itu?! Apa kau, sama dengan Yoongi Oppa!"

Aku sedikit memberanikan diri sekarang, karena sejauh ini dia tidak menunjukkan gerakan yang mencurigakan terhadapku.

Hinga aku melihat dia mengernyitkan dahinya, lalu tertawa kecil.

Apa aku salah? Dia pasti tahu Yoongi Oppa kan?

"Yah... mungkin." Ucapnya sembari menormalkan nafasnya, tawanya pun berangsur angsur hilang. "Hey, bukankah kau sudah mengenalku? Setidaknya saat berbicara padaku panggil dulu namaku."

Bersama dengannya sekarang selain membuatku bingung dia, juga terlihat menyembunyikan apa maksud dirinya datang menemuiku, aku harus pergi sekarang. Mengingat jika Yoongi Oppa pasti sudah ada di sekitar sini karena aku sudah memanggil namanya secara tidak langsung tadi, dan bukan tidak mungkin Yoongi Oppa pasti melihat kami berdua saat ini.

"A-aku harus pergi, Mark." dengan secepat yang ku bisa, akupun mulai melangkah maju melewatinya untuk segera pergi tapi,

Dia, lebih dulu memegang lenganku dan menghentikan langkahku.

You Are My Mate? (END)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora