Chapter 24

422 46 6
                                    

Yoongi menghentikan langkah kakinya di sebuah hutan yang sangat gelap jauh dari cahaya bulan dan penuh dengan pepohonan pinus yang tumbuh merapat, cukup sulit baginya untuk mencari keberadaan Wendy di sana.

Tapi bukan tidak mungkin, yeoja itu pasti tersesat di daerah seperti ini.

Mata dengan irisnya yang berwarna keemasan itu bergerak liar ke seluruh arah, mencari keberadaan Wendy di setiap inchi dari tempat itu dan tak ada satu celahpun luput dari penglihatannya.

"Dimana kau?" gumam Yoongi sedikit menggunakan nada kesal, ketika merasa jika ia sudah terlalu lama meninggalkan Sana.

Namun, rasa kesal itu tak berlangsung lama ketika ia di kejutkan oleh seseorang yang secara tiba tiba memeluknya dari belakang.

Tangan kecil itu memeluknya dengan erat, seolah jika ia melepaskannya sesuatu yang buruk akan menimpa kembali kepadanya.

Hingga akhirnya Yoongi pun tahu siapa orang itu. "Son Wendy?"

"Yoongi-ah ..." jawab Wendy dengan nada sendu, terlihat sudah jika yeoja itu mungkin sangat ketakutan saat ini.

Yoongi lantas menghela nafasnya, ia sudah menemukannya sekarang. Pelan tapi pasti Namja itu pun berniat untuk melepas pelukan Wendy dan mengajaknya untuk segera pergi dari sini, namun entah kenapa yeoja itu menolaknya dengan mengeratkan kembali pelukannya di pinggang namja itu.

"Aku takut, Yoongi-ah!!" ucapnya segera.

"Aku ada di sini, kita akan segera pulang." uncap Yoongi mencoba untuk menenangkannya, namja itu pun segera kembali melakukan hal yang sama untuk melepas pelukan Wendy. Yoongi benar benar harus menyelesaikan ini segera sebelum terjadi sesuatu pada Sana.

Namun Wendy kembali menolaknya, hingga tanpa di duga itu berhasil membuat Yoongi menghela nafasnya kesal.

"Ada apa denganmu!! Kenapa kau seperti ini huh! Apa kau tidak tahu jika saat ini aku-" Yoongi menggigit bibir bawahnya kuat menghentikan amarahnya yang keluar, Yoongi sadar tidak harusnya ia marah pada Wendy untuk ini. Yeoja itu mungkin masih ketakutan.

Namun sialnya amarah Yoongi itu berhasil di dengar oleh Wendy, terlihat ketika Yoongi merasakan kedua tangan yang melingkar di pinganggnya itu mulai melemah dan kemudian terlepas.

Lalu Yoongi segera membalikkan badannya untuk memastikan jika ia baik baik saja.

Mata Yoongi langsung saja menangkap sosok wanita berdiri dengan menundukkan kepalanya dalam seolah ingin menghindari kontak mata dengan Yoongi.

Rasa bersalahpun mulai menyerang Yoongi "maafkan aku.. Wendy. Aku tidak ada maksud buruk apapun. Apa kau mau memaafkanku dan ikut denganku?"

Yoongi tahu dengan ini Wendy pasti akan memaafkannya, yeoja itu sudah sering mendapat perlakuan buruk oleh Yoongi dan ketika namja itu meminta maaf maka tak satupun permintaan maafnya akan di tolak walapun Yoongi membuat kesalahan besar sekalipun.

"Aku...



















Tidak mau memaafkanmu."

Sungguh di luar dugaan, dan saat itu juga Yoongi menaruh rasa curiga padanya.

"Mengapa tidak?" Pandangan Yoongi lantas berubah menjadi dingin.

"Karena kau telah melukaiku, aku tidak mau ikut denganmu!" ucapnya tanpa menatap Yoongi.

Seperti tahu jika yeoja itu bukanlah Wendy dan hal itu sudahlah jelas terlihat, maka dengan cepat tangan Yoongi meraih dagu yeoja itu lalu menarik nya hingga membuatnya menatap ke arahnya.

You Are My Mate? (END)Where stories live. Discover now