Part 9

4.6K 241 11
                                    

Sebuah Permintaan

.
.
.

Aku telah memaafkannya...

Aku membiarkan dia bersama dengan anak anaknya...

Aku membuat diriku berlayar kembali bersamanya...

Mengharapkannya masih menjadi suamiku... Kami belum seutuhnya berpisah...

Namun, entah mengapa hatiku tetap tenggelam ke dasar lautan yang gelap.

Aku tidak bisa mendengar dan melihat apa yang aku rasakan. Aku takut... Sangat takut...

.
.
.

"Daisuke, apa kau siap?"

Konohamaru menepuk bahu Daisuke yang tengah duduk memakan roti isi daging pemberian mamanya.

"Ya." Daisuke mengangguk.

Konohamaru tersenyum mendengar hal itu. Dia pun langsung meninggalkan muridnya itu sendirian lagi dan membantu persiapan pertunjukan yang lainnya.

Daisuke duduk di depan sebuah cermin rias yang cukup besar. Dia memandangi wajahnya yang polos sedang melahap roti isi kesukaannya. Menikmati kesendiriannya sebelum tampil di panggung.

"Hei, kau lihat tidak? Daisuke jadi pembawa kata sambutan untuk murid kelas 2."

"Wah, benarkah? Bukannya ayah dan ibunya sudah bercerai?"

"Iya. Rumornya begitu. Ayahnya selingkuh dengan wanita lain."

"Menyedihkan. Kenapa dia masih berani sih? Kalau aku jadi dia, mending tidur saja di kamar."

"Sssst... Jangan keras keras, nanti orangnya dengar."

Daisuke meremas bungkus plastik bekas roti yang ada ditangannya. Dia merasa sangat kesal ketika mendengar orang lain sedang membicarakan kehidupan ayah dan ibunya. Walau kenyataannya adalah benar, namun tetap saja rasanya menyakitkan dibicarakan dari belakang oleh orang lain.

...

Aku tahu aku kesal dengan orang orang tadi...

Semua orang menghina keluargaku...

Tapi, itu semua memang benar...

Papa dan mama.. mereka.. sudah bercerai...
.
.
.

Sakura duduk di kursi penonton baris ketiga dari depan. Di sampingnya, ada Sarada yang menemaninya. Dia tampak cantik dengan dress berwarna merah muda dengan gambar beruang menghiasi lengan pendeknya.

Sarada menoleh ke kanan dan kiri dengan gelisah. Hal ini disadari oleh Sakura.

"Ada apa, sayang? Siapa yang sedang kau cari?" Tanya Sakura sambil mengelus pucuk kepala putrinya itu.

"Papa... Apa dia akan datang?"

DEG

Sakura terdiam mendengar pertanyaan putrinya. Ternyata dia sedang menunggu kedatangan ayahnya.

Sakura hanya bisa memberikan senyum palsu atas ketidak yakinan yang dia rasakan.

"Iya, ditunggu saja ya..." Ucap Sakura. Nada suaranya terdengar bergetar.

Mengetahui hal itu, Sarada langsung menunduk dan diam. Dia tahu kemungkinan besar ayahnya tidak akan datang dan melihat penampilan pertama Daisuke di festival pertamanya itu.

My HusbandWhere stories live. Discover now