BAB I: Bertemu Kembali

15.1K 849 125
                                    

Tak pernah bilang bukan berarti tak suka. Tak pernah menunjukkan bukan berarti tak ada rasa. Perasaan tetaplah perasaan. Ia akan tetap ada walau tanpa kata.

**

LANTUNAN lagu favorit Alisha yang berjudul Fix You asal Band Coldplay sedang dimainkan dari handphonenya dan ia dengarkan melalui headset. Saat ini, suasana kelas X IPS 1 belum begitu ramai dikarenakan waktu yang memang masih menunjukkan tepat pukul enam pagi. Alisha kemudian memutuskan untuk membenamkan kepalanya di atas meja sambil menikmati lantunan lagu favoritnya yang masih setia menemani pagi harinya yang terasa membosankan. Ditambah ini adalah Hari Senin, tentu saja, semakin malas Alisha untuk menyambutnya.

Jujur, ia tak pernah bersemangat untuk berangkat sekolah namun, beruntung bagi Alisha karena, di sekolahnya yang ia tempati saat ini untuk tiga tahun kedepan akan di pertemukan kembali dengan lelaki yang sudah menjadi objek favoritnya selama beberapa tahun terakhir. Rafa. Ya, laki-laki itu lah satu-satunya alasan mengapa Alisha masih tetap mau berangkat sepagi ini ke sekolah.

Menyedihkannya lagi bagi Alisha adalah ... Rafa dan dirinya, lagi-lagi, tak dipertemukan di kelas yang sama.

Di saat Alisha sudah mulai memasukki alam mimpinya, sebuah gerakan mendorong dari tangan yang tidak diketahui dirasakan oleh Alisha, sehingga ia memutuskan untuk mendongakkan kepalanya secara perlahan. Ah, ganggu aja sih! Batin Alisha.

"Bangun, woi! Bangun! Ini masih pagi, kok malah tidur lagi." teriak Fera dengan suara toa nya yang tentu saja membuat nyawa Alisha langsung terkumpul seratus persen.

Alisha melepas salah satu headset yang berada di telinga kanannya untuk mendengar kalimat yang dilontarkan Fera. "Gue ngantuk, Fer." balas Alisha sebelum akhirnya memutuskan untuk memasang headsetnya kembali dan menundukkan kepala untuk melanjutkan tidur yang sempat tertanggu tadi.

Namun, gerakan tak terduga Fera yang tiba-tiba mencopot kedua headset Alisha secara paksa mampu membuat Alisha tidak memiliki niat untuk tidur kembali. "Sumpah! Lo udah membangunkan singa yang lagi mau tidur, tau." ucap Alisha sambil mencebikkan bibirnya sebal.

Fera lagi-lagi melakukan hal seenaknya, ia menarik-narik ujung lengan kemeja seragam bagian kanan Alisha. "Hehehe. Jangan marah dong! Nanti gue traktir di kantin deh, apa aja!" rujuk Fera.

"Gak mempan!" jawab Alisha sambil menjulurkan lidahnya ke arah Fera. "Udah ah, gue mau ke toilet dulu ya." Setelah mengucapkan kalimat itu, Alisha-pun memutuskan untuk beranjak sendiri menuju ke toilet putri di lantai dua dekat dengan koridor kelas XI dan XII.

**

Ini adalah minggu kedua, Alisha beserta teman-teman kelas X yang lain memulai KBM setelah minggu lalu mereka semua diwajibkan untuk melaksanakan Masa Orientasi Siswa atau biasa lebih dikenal dengan sebutan MOS. Bahkan, hanya tiga hari mereka semua melaksanakan MOS, tetapi, sudah ada aja momen penting yang tidak bisa Alisha lupakan hingga saat ini.

Flashback on

"Al! Al! Lo kenal sama yang namanya Rafa gak?! Sumpah! Sumpah! Gue satu kelompok MOS sama dia dan demi apapun dia ganteng banget, Al!" ucap Fera heboh saat mereka diberikan waktu istirahat oleh senior panitia MOS untuk lima belas menit kedepan dan saat ini, Fera sudah menghampiri Alisha yang sedang duduk santai sambil menatap ke arah luar jendela dan tentu saja, ia langsung kaget mendengar Fera yang lari-larian ke arahnya hanya untuk menanyakan perihal itu.

Alisha-pun terlihat bingung harus menjawab apa, hingga akhirnya batinnya menyuruh untuk berbohong sedikit demi kebaikan. "Hah? Enggak kenal. Anak mana, tuh?!" tanya Alisha dengan berusaha semaksimal mungkin menunjukkan wajah datarnya.

Clandestine✔️Where stories live. Discover now