bab 2 - bertemu kembali

65.6K 5.3K 39
                                    

Setelah kemarin menjemput mama dari rumah sakit, aku kembali beraktivitas seperti biasa. Peran bibi memang sangat penting dihidupku. Jika bibi harus ke rumah sakit, sudah pasti aku akan menjaga Vello dirumah.

Hari ini aku kembali bekerja di bakery. Sebenarnya ada rasa tak enak dengan Nana karna membiarkan ia menjaga bakery sendiri, tapi aku yakin ia memaklumi. Keadaan seperti ini sudah berlangsung 4 tahun. Sejak aku memutuskan untuk membuka bakery.

welcome...

Bunyi otomatis pintuku berbunyi menandakan ada yang masuk, tidak hanya masuk keluarpun begitu karna ketika pintu dibuka hanya welcomelah yang terdengar.

Aku melihat ke arah masuk. Daniel?

"Hai" ia menyapaku dengan senyuman yang manis. Tapi aku tidak bisa merasakan getaran dengan senyuman itu.

"Hai, tumben?"

"Iyah, mau janjian nih sama temen disini. Temen lama"

Aku hanya mengangguk dan Daniel langsung menduduki kursi yang kosong.

Cafe ku memang tidak besar, hanya ada sekitar 6 meja. Tapi cukup ramai lah.

Aku kembali ke kantorku, aku memang memiliki kantor sendiri, disanalah tempat aku menghitung keuntungan dan kerugian yang akan aku dapat, dan aku bersyukur tidak pernah rugi.

Setelah sejam aku di kantor menghitung pesanan dan apa saja yang harus di beli oleh karyawanku, aku keluar.

Ketika aku keluar, aku melihat Daniel melambaikan tangannya padaku. Aku melihat dia sedang ngobrol dengan laki-laki tapi aku tidak bisa melihatnya karna ia tidak menghadapku. Lalu aku berjalan ke arahnya. Betapa terkejut nya aku ketika melihat dengan siapa ia mengobrol. Vigo. Mantan suamiku.

"Sel, kenalin ini temen baik aku dulu Vigo. Vigo ini dia cewek yang gue ceritain itu."

Vigo menatapku, tidak sedingin dulu sewaktu aku menjadi istrinya. Sekarang ia melihatku sedikit lebih teduh, meskipun sedikit.

Ia tersenyum dan memberi salam. Mungkin ia memang ingin tidak saling mengenal.

Aku hanya tersenyum.

"Duh, go. Gue kudu cabut duluan. Tiba-tiba ada callingan dari rumah sakit. Gapapa kan?"

"iya gapapa. Duluan aja."

"Yauda, nanti gue telpon lo lagi ya. Sel, aku duluan ya? "

aku hanya mengangguk dan tersenyum. Setelah itu Daniel pergi dengan tergesa-gesa. Lalu aku ingin berjalan pergi tetapi merasakan tangan ku di tahan.

"Kenapa?" Tanyaku dingin.

"Duduk."

"Penting?"

"duduk."

Vigo masih sama. Masih dingin dan kaku.

"Gimana kabar kamu?" tanyanya menatapku dingin. Ternyata ia menatapku teduh mungkin karna ada Daniel.

"Baik."

"Kamu ada hubungan apa sama Daniel?"

"Hubungan? Maksudnya?"

"Iya dia bilang dia suka sama kamu. Tapi kamu ga suka sama dia. Dia juga ajak aku kesini buat kasih liat siapa wanita nya dan ternyata kamu."

" aku ga ada hubungan apa-apa."

"Tapi dia suka kamu."

"Ya trus? Lagian ini urusan aku bukan urusan kamu."

"Aku perduli sama temen aku"

Eternal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang