merasakan keanehan

32.1K 2.6K 8
                                    


Gisella POV

“Vello bangun sayang..”

“Hmmm,, ya bun.. Vello bangun.”

“Mandi abis itu kita sarapan bareng. Bunda tunggu bawah ya.”

Aku langsung turun ke bawah menyiapkan sarapan. Hari ini aku hanya ingin menemani Vello saja dirumah, bermalas-malasan dan menghabiskan waktu bersama. Selain menghemat aku juga bisa menggunakan waktu untuk beristirahat.

“Bun..”

“Ya Vel?”

“Om Vigo kok ga dateng lagi bun?”

“Sibuk kali Vel, kenapa emangnya?”

“Tanya aja bun. Oh iya sebentar bun.”

Vello berlari kembali ke kamarnya, aku tidak tau apa yang ia lakukan. Hari ini aku membuat sarapan bubur ayam dan sapi. Aku sebenarnya tidak bisa untuk sarapan, tapi untuk Vello semua kegiatan yang tidak aku sukai aku ubah menyukainya. Seperti bangun pagi, sarapan, bermain timezone dan masih banyak lagi.

“Nih bun.” Vello memberikan beberapa lembar foto padaku. Ini adalah foto yang kami lakukan di acara sekolah tersebut. “Lucu kan bun. Vello mau kasih tau om, kalau fotonya udah jadi.”

“Kok bunda gatau sih kalau di foto. Bunda Cuma tau pas di foto yang kita menang aja Vel.”

“Vello juga gatau bun. Tapi Vello suka sama fotonya bun.”

“Berarti  habis kamu sekolah kita pergi cari beberapa frame foto yuk buat bingkai.”

Vello mengangguk dengan antusias. Sampai-sampai ia menghabiskan sarapannya dengan cepat dan mengajakku untuk cepat mengantarnya kesekolah.

Vello sudah sampai di sekolahnya dan aku memutuskan untuk ke supermarket. Belanja bahan makanan dan yang lainnya.

Setelah sejam berada di supermarket dan membeli segala kebutuhan rumah, aku membayar ke kasir. Aku berencana untuk pulang ke rumah dan memasak makanan. Supaya ketika Vello pulang makanan sudah siap.

Aku memarkirkan mobil ku dan membawa turun semua belanjaanku, dan ketika aku melihat kea rah café Nana sedang sibuk dengan meja kasirnya. Aku tersenyum, untung ada Nana jika tidak rasanya aku ingin seperti amoeba yang bisa membelah diri.

Ketika aku sedang asik memasak, tiba-tiba bibi datang menghampiriku. “Masak buat makan siang ya non?”

“Iya bi. Nanti abis masak aku mau jemput Vello nih. Bibi mau nitip apa ga bi?”

“Ga non, bibi ga nitip apa-apa.” Setelah itu bibi kembali ke kamar mama. Mama jarang sekali bisa keluar rumah jika bukan weekend, karna untuk memapah mama, bibi masih membutuhkan bantuan ku dan begitupun sebaliknya. Ah, aku akan mengajak mama ke taman weekend ini.

Setelah memasak, aku memutuskan untuk mandi dan bersiap-siap menjemput Vello. Aku menggunakan makeup tipis agar tidak terlihat pucat dan sedikit berseri. Siapa tau kan jodohku bertemu di jalan?

Aku melihat jam di atas meja kecilku, sudah waktunya menjemput Vello. Aku segera keluar dan betapa terkejutnya aku melihat laki-laki di depan pintuku.

“Vigo? ngapain kamu? Jadi satpam?” ucapku

“Aku di suruh mama dateng, ingetin kamu besok acara temen mama.” Ucapnya. Muka Vigo agak sedikit lusuh dan tidak mood sepertinya.

“Oh, aku inget kok. Lagian kenapa ga lewat telpon aja?”

“Tadi sekalian lewat sini. Kamu mau kemana?”

“Oh, aku mau jemput Vello nih. Kenapa?”

“Yauda, aku anterin aja.”

Eternal LoveHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin