Lamaran romantis?

33.4K 2.4K 27
                                    

Arjuna berencana akan melamar Gisella hari ini, ia akan meminta bantuan pada Vello nanti. Tapi ia masih belum tau apa yang harus ia lakukan untuk Gisella. Dinner romantic? Atau memberikan lilin dan bunga yang besar? Ia sama sekali belum mengetahui apa yang harus ia lakukan.

Arjuna sedang membeli kebutuhan untuk memasak dirumah Gisella. Ia akan masak untuk semua orang dirumah Gisella. Biarkan konsep yang ia inginkan berjalan dengan sendirinya, tidak ada rencana. Asalkan semuanya berjalan dengan lancar.

Arjuna bukan tipe orang yang romantic atau sweet seperti di film-film kebanyakan, ia hanya ingin melalukan yang terbaik untuk Gisella. Apa lagi dengan lamanya ia tidak berhubungan dengan wanita membuatnya sedikit kaku, mungkin sewaktu bersama Laura ia bisa bertingkah romantic, tapi penghianatan membuatnya terluka sampai sisi reomantis yang ia miliki sudah pudar. Arjuna merasa itu tidak adil untuk Gisella, hanya karna kesalahan Laura tapi Arjuna tidak bisa memiliki rasa romantic itu.

Arjuna tidak ingin bersikap romantic, ia hanya ingin bersikap yang terbaik untuk Gisella. Arjuna berharap semua yang ia lakukan dapat membuat Gisella bahagia.

Arjuna akan membuat Gisella dan Vello bahagia. Dengan cara apapun ia akan membuat mereka bahagia, bahkan lupa cara untuk menangis. Itu janji di setiap doanya.

Sesampainya dirumah Gisella, ia melihat segala persiapan yang ia miliki. Bahan makanan, cincin yang ia sudah siapkan sejak lama, balloon voil, segala macam hiasan dinding dan kepercayaan diri yang ia miliki.

Tok.. Tok.. Tok..

Arjuna merasa seseorang membuka pintu untuknya.

“Loh, kenapa kesini Jun?” Tanya Gisella.

“Lah, emangnya ga boleh?”

“Boleh, masuk yuk.”

“Udah makan belum?”

Gisella menggeleng.

“Yauda aku masak, masak buat mama, bibi, sama Vello juga. Oke?”

“Wah, tumben. Kamu bolos kerja lagi ya makanya baik gini?”

“Lah, aku baik kok di sangka ngelakuin salah sih?”

“Ya siapa tau kan, mau nebus dosa.”

“Ya, kalau aku bolos kerja mah ga usah ngomong ke kamu. Daripada kamu ngambek.”

Gisella memukul lengan Arjuna, Gisella sangat tidak suka jika Arjuna tidak masuk kerja. Meskipun Gisella tau tidak aka nada yang merubah hadir tidaknya, karna Gisella tau tanpa Arjuna perusahaan sudah dipegang oleh orang kepercayaannya tapi tetap saja, Arjuna harus pergi ke perusahaan atau restaurantnya.

“udah aku masak dulu, kamu duduk aja disana. Vello mana?”

“Yauda, aku ke café dulu ya? Mau check apa yang kurang. Vello ada. Bentar aku panggilin.”

Ini adalah kesempatan bagus, Gisella sedang ke café, ia bisa menghias ruang tamu Gisella secara kilat. Arjuna memang membawa berbagai macam kantong plastic berisi makanan, dan ia menaruh 1 kantong plastic yang ia gunakan untuk menaruh isinya. Awalnya ia akan meminta Vello untuk membantunya, tapi Gisella lebih dulu mengerti keadaan. Jadi ia akan meminta Vello membantu menghias saja.

“Om Junaaa.” Vello berlari menghampiri Arjuna yang sedang memotong bahan makanan. Dengan sigap Arjuna menggendong Vello.

“Kangen yah?”

“Iya om kangen.”

“Yauda, aku turun dulu. Nanti kalau udah selesai panggil bunda ya Vel.”

“Siap boss.”

Arjuna kembali memasak dengan mendudukan Vello di kursi. Vello melihat segala yang Arjuna lakukan.

Eternal LoveWhere stories live. Discover now