Teman baru

29.5K 2.4K 22
                                    


Ketika sampai di sekolah Vello, Gisella meminta Arjuna untuk menunggunya di mobil. Gisella tidak ingin membuat ibu-ibu tukang gossip di sekolah Vello mendapat bahan gossip baru, karna ia datang dengan pria lain bukan Vigo.

Lagi-lagi Vigo, pria itu sering sekali muncul disetiap aktivitas yang Gisella akan lakukan. Meskipun pertemuannya dengan Vigo hanya beberapa minggu, tapi pria itu bisa mengacaukan seluruh hidup Gisella. Gisella sudah bertekad untuk menjadikan cintanya itu sahabat, lagipula ia tidak ingin terlihat menderita karna perasaannya itu. Apa lagi hanya Gisella yang merasakan, sedangkan Vigo tidak.

“Bunddaaaaa.” Teriak laki-laki kecil itu sambil berlari kearah Gisella.

Gisella merentangan kedua tangannya agar Vello bisa masuk ke dalam bekapannya. Campuran bau Vello dan keringat adalah hal yang Gisella suka sejak beberapa tahun ini. Gisella merasakan ini adalah parfum terbaik yang ia pernah cium. Terkesan gila memang, tapi itulah kenyataannya. Cintanya pada Vello begitu besar. Mungkin kehilangan Vigo ia masih bisa bertahan, jika ia kehilangan Vello, Gisella yakin ia akan menjadi penghuni rumah sakit jiwa.

“Ayu pulang.”

Gisella menggandeng tangan Vello dan membawanya ke mobil Arjuna. Ketika Gisella ingin membuka pintunya, tangannya di tahan oleh Vello.

“Ini mobil siapa bun?” tanyanya penasaran.

“Mobil temen bunda. Yuk naik panas nih.”

“Bunda ga di hipnotis kan?”

“Hipnotis siapa?”

“Bunda kan pernah bilang jangan naik ke mobil orang asing, kalau naik ke mobil orang asing kemungkinan kita dihipnotis. Nah bunda sekarang naik.”

“Kan bunda bilang temen bunda, bukan orang yang bunda ga kenal. Udah naik yuk."

"Emangnya mobil bunda kemana?" tanyanya lagi.

"Mobil bunda di bengkel. Makanya temen bunda mau anterin bunda jemput kamu."

Akhirnya Vello menuruti Gisella untuk naik ke mobil Arjuna. Memang dulu Gisella pernah bilang ke Vello jaman sekarang sering sekali penculikan kemungkinan bisa dihipnotis dan membuat kita tidak sadar masuk ke dalam mobil yang tidak kita kenal, tapi Gisella tidak menyangka perkataannya tersebut Vello ingat dengan jelas. Gisella berbicara seperti itu agar Vello tidak terlalu akrab dengan orang asing dan takut di culik.

“Hallo..” sapa Arjuna pada Vello. “Aku Arjuna. Panggil aja Om Juna ya? Kamu siapa namanya?”

Vello tidak langsung menjawab, ia melihat kearah Gisella dan ketika Gisella mengangguk ia baru mengulurkan tangan mungilnya ke tangan Arjuna. “Marvello om. Panggil Vello aja. Om temennya bunda?” Tanya Vello penuh selidik.

“Iya, temen bunda. Kenapa memangnya Vel?”

“Tidak, bunda jarang punya temen. Trus Vello baru sekali lihat om Juna. “

“Oh, iya om emang jarang ketemu bunda.”

Lalu Vello tersenyum pada Aejuna.

“Dia akan tumbuh men jadi pria yang hebat.” Bisik Arjuna pada Gisella.

Gisella hanya tersenyum mendengar itu. Mendengar seseorang memuji Vello karna ia tidak salah mendidik Vello. karna selama ini Gisella takut. Takut menjadi ibu yang gagal ketika mendidik Vello.

“Kamu udah makan Vel?”

“Belum om. Bunda biasa masak makan siang untuk Vello.”

“Oh iya, bunda ga sempet masak. Kita makan diluar aja ya nanti? Tadi kan bunda habis anterin oma ke rumah sakit.”

Eternal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang