Eighteen

2.1K 108 1
                                    

"A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K ... K ... KIM KARDASHIAN! AHAHAHAHA! AKU ITUNG YA, SATU ... DUA—"

"BELOMAN ELAH! AKU MIKIR DULU!"

"NGGAK, NGGAK PAKE MIKIR! TIII ... GAAA!!! HAHAHAHAHAHA SINI AKU CORET!"

"CK! KAMU CURANG DARI TADI, NYET! ARGH!"

Tak peduli apa yang dikatakan si Lelaki, si Perempuan terus mendekati 'lelaki'-nya, dengan paksa mencoret wajah si Lelaki dengan face-deco berwarna-warni, sejenis krayon khusus wajah yang akan hilang jika dibilas air.

"BODO! KAMU CURANG DULUAN, HAHAHAHA!"

"TAPI AKU KAN MAU MIKIR DULU, KASIH WAKTU 10 DETIK KEK?! AKU CURANG AJA MASIH NGASIH KAMU WAKTU MIKIR 5 DETIK!"

"TAPI AKU GAK BISA MIKIR DALAM WAKTU 5 DETIK IIIHH!!!"

"YA KAMU-NYA AJA LEMOT."

"RESE! LIATIN AJA, MUKA KAMU AKU BIKIN ANCUR! NGGAK MAU TAU ... NGGAK MAU TAU...."

"UDAH DONG AH! MUKA AKU ABIS INI!"

"IIIIHH KAMU LUCUUU!!! MAU TAMBAHIN KUCING DI JIDAT KAMU."

"DI JIDAT AKU UDAH KAMU GAMBARIN GAJAH, NANTI MAKIN BERAT. AKU KAN UDAH BEGO, NANTI TAMBAH BEGO."

"BODO! AKU MAU TAMBAHIN DINOSAURUS!"

"SHERLYN ATHENA AMMODIA?!"

"VIGO ARES ALDEBARAN?!"

Dua pasangan itu pelotot-pelototan untuk sejenak, tak mempedulikan teman-teman sekelas mereka yang lainnya, yang sibuk menatap dua manusia itu yang sibuk bermain ABC 5 Dasar sambil bercanda-ria, tertawa-tawa, teriak-teriak heboh, dan berjuta ekspresi lainnya. Teman-teman mereka hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepala, sudah biasa dengan kelakuan dua manusia itu.

"Bodo amat," Vigo mengalihkan wajahnya, cemberut klimaks. Posisi duduknya yang sebelumnya bersandar di dinding, kini sudah menghadap ke depan kembali, tidak ingin menatap Sherlyn.

Sherlyn tersenyum jahil melihat reaksi Vigo yang menurutnya amat menggemaskan itu. Salah satu hal yang paling ia sukai; membuat Vigo cemberut dan mengambek karenanya. "Bunnyyyy..." Sherlyn mulai merajuk manja, merentangkan kedua tangannya dan mengalungkannya (secara paksa) ke leher Vigo dari samping, membuat Vigo makin kesal. Ditambah panggilan 'Bunny' itu. Agak menjijikkan di kedua telinga Vigo.

"ARGH! SHE, LEPASIN AH!" racau Vigo.

"Hmmm!" Sherlyn—yang wajahnya penuh coretan face-deco—sama seperti Vigo, menggeleng kuat-kuat sambil cemberut lucu, meniru Vigo. Vigo menaikkan sebelah alisnya menatap wajah kekasihnya itu, berusaha keras menahan senyum dan nafsunya untuk tidak menciumi wajah Sherlyn. Namun yang terjadi adalah ... "Iiiiii gemeeess sama kamuuu!!! Muah!" cup!

Vigo membelalakkan kedua matanya, karena Sherlyn yang tiba-tiba mencium pipinya. Lelaki itu mengerjapkan kedua matanya beberapa kali sambil terus menatap wajah Sherlyn. Ia masih shock dengan perlakuan tiba-tibanya Sherlyn. Sementara itu, Sherlyn hanya menunjukkan senyuman manisnya, membuat kedua mata anjingnya menjadi segaris sambil terus mengalungkan kedua tangannya di leher Vigo.

********************

Vigo membuka kedua matanya lebar-lebar. Jantungnya berdegup kencang. Napasnya memburu. Tubuhnya sedikit berkeringat. Lelaki itu terduduk di ranjangnya sembari mengacak rambutnya dengan frustrasi. 'Sial. Gimana bisa gue mimpiin kejadian itu?' Vigo meringis tertahan. Ya, ia bermimpi buruk. Entahlah itu bisa dikatakan buruk atau tidak. Mimpinya semalam merupakan salah satu potongan pengalamannya bersama Sherlyn ketika mereka masih berpacaran. Saat itu mereka masih duduk di kelas 9 SMP, hari Kamis, jam kosong saat pelajarannya Bu Dwi, guru matematika mereka. Mereka berdua memutuskan untuk bermain ABC 5 Dasar—Sherlyn sih yang mengajaknya, karena hari itu kebetulan Sherlyn membawa banyak face-deco warna-warni untuk keperluan pelajaran seni.

EXWhere stories live. Discover now