Forty One

3.1K 135 7
                                    

Liburan akhir tahun sudah tiba. Sudah sejak beberapa bulan yang lalu Vigo dan Sherlyn diledeki habis-habisan oleh teman-teman sekelas mereka, mengompori mereka untuk kembali berpacaran. Sherlyn tidak mau mengambil pusing soal itu, apalagi Vigo. Keduanya tidak lagi membahas soal hubungan mereka. Hubungan keduanya seakan-akan sudah terikat oleh suatu benang yang tak terlihat. Bahasa remaja zaman sekarang sih 'HTS' alias 'Hubungan Tanpa Status'. Dan mereka terlihat bahagia-bahagia saja menjalankannya.

Walaupun seringkali Sherlyn berpikir untuk meminta Vigo kembali menjadi pacarnya dan menghilangkan hubungan tanpa status mereka. Namun itu tidak mungkin ia lakukan. Ia gengsi. Lagipula ia kan perempuan, tidak mungkin menembak laki-laki duluan. Tidak elite baginya.

Dan sekarang, di sinilah mereka; Sherlyn, Vigo, Kinta, Raka, Rome, Alvin, dan Dean, berlari-lari di atas pasir putih yang lembut di Gili Trawangan, salah satu dari ketiga Gili yang berada di daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Mereka berkejar-kejaran dan bermain air, berteriak-teriak dan tertawa penuh kebahagiaan. Vina dan Irwan-lah yang mengajak mereka semua untuk berlibur ke Lombok di liburan akhir tahun ini. Vina mendapatkan paket lengkap wisata Lombok gratis untuk 10 orang dari kantor tempat ia bekerja, Indonesia Tour Agent. Enno—adik lelaki Sherlyn, pun turut dalam liburan kali ini. Hanya Reynand saja yang tidak ikut. Ia sedang berlibur sendiri bersama teman-temannya ke Singapura, sekaligus menonton konser salah satu band idola mereka di sana.

"ANAK-ANAK, AYO KITA MAKAN DULU! SETELAH INI KITA KEMBALI KE PENGINAPAN!" Irwan berseru dari pinggir pantai. Remaja-remaja tanggung itu segera berlarian ke arahnya. Perut mereka sudah keroncongan sejak tadi.

Ya, mereka semua tak sabar untuk makan siang, kecuali Vigo dan Sherlyn yang masih berkutat dengan beberapa ekor keong laut temuan mereka, berjongkok di bibir pantai dengan kaki telanjang.

"GO, LYN, AYO MAKAN!" seru Raka dari kejauhan.

"IYA, NANTI KITA NYUSUL!" Sherlyn yang menjawab. Raka hanya mengacungkan jari jempolnya, kemudian berlari-lari ke restoran yang ada di pinggir pantai. Sherlyn kembali menatap keongnya. "Go, gue sering beli keong kayak gini waktu TK sama SD dulu. Tapi pagi-paginya pas gue cek, tinggal cangkangnya doang. Kan ngeselin. Tapi lucu."

"Ngeselin tapi lo beli mulu," balas Vigo sembari menyentuh sebuah keong bercangkang kuning pucat. "Gue gak pernah beli beginian. Pernahnya nyolong punya Kylie."

"Haish!" Sherlyn menabok lengan atas Vigo dengan keras, mendelik jutek. Vigo meringis menahan sakit, balas melemparkan tatapan galak. "Udah yuk ah, gue laper." Sherlyn bangkit. Vigo ikut bangkit setelah meletakkan keongnya kembali ke pasir. Lelaki itu meraih tangan Sherlyn, menahannya untuk tidak beranjak dari sana. Shelryn menoleh, menatap Vigo bingung. "Eh, kenapa?"

"Sorry ya," ucap Vigo pelan, menatap Sherlyn dalam.

Sherlyn mengernyitkan keningnya. "Untuk apa?"

"Sorry ... karena lo harus nunggu lama," jawab Vigo. Entah mengapa, jantung Sherlyn mulai berdetak tak karuan. Ia tidak tahu bahwa Vigo pun merasakan hal yang sama. Ia sudah dag-dig-dug sejak mereka menginjakkan kaki di Lombok. Ia sudah merencanakan sesuatu dan menyusun kata-kata, juga memikirkan kapan kira-kira waktu yang tepat untuk mengungkapkannya. Dan ia rasa, sekaranglah waktu yang tepat itu. "Lo inget gak, gue pernah minta lo untuk 'nunggu' waktu kita diledekin sama anak-anak kelas beberapa bulan yang lalu?"

Sherlyn tertawa gugup. Ia mengalihkan pandangannya, tidak ingin menatap Vigo. "H-hah? Itu yang mana ya?" tanya Sherlyn, sok lupa. Padahal ia ingat dengan pasti tiap detailnya. Jantungnya semakin berdebar keras tak karuan. Apalagi sejak tadi Vigo menggenggam tangan kirinya.

"Gue tau, selama ini lo pasti berpikir kalo gue ngegantungin lo. Gue sadar kok kalo kita berdua selama ini lagi HTS-an, walaupun sama-sama nggak mau bilang. Dan lo nggak protes sama sekali," lanjut Vigo. Obrolan ini mulai serius. Angin pantai bertiup lembut, menerbangkan helai demi helai rambut Vigo yang selalu terlihat messy namun keren.

EXحيث تعيش القصص. اكتشف الآن