You'll Be My Heart - Chapter 9

385 58 0
                                    

Setelah hampir satu minggu Han Lu Bi meninggalkan rumahnya, Suzy merasa lebih lega. Tak ada lagi keluhan yang berkaitan dengan orang itu. Hanya saja jauh di lubuk hatinya terdalam, ia sedikit resah dengan kemungkinan tindakan yang akan dilakukan Han Lu Bi tersebut.

Suzy sudah bersiap keluar rumah. Aroma samgyetang yang tengah dimasak Ibunya pagi itu sampai hingga ke area ruang tengah, tepat ke depan pintu kamar Suzy yang baru saja ditutup. Mencium aroma nikmat itu, Suzy langsung tersenyum. Seketika ia merasa nyaman dan rindu suasana rumah seperti ini, tanpa ada gangguan Han Lu Bi setiap pagi yang selalu menggrecoki.

Ia berjalan ke arah dapur dan setibanya di sana, Ibunya tengah asyik mengaduk masakannya itu sambil bernyanyi kecil. Sayup-sayup, Suzy mendengar bahwa Ibunya tengah menyanyikan lagu Don't Go milik EXO. Ia terkesiap, matanya membelalak tak karuan.

“Eomma, mengapa menyanyikan lagu itu?” tanyanya kemudian.

“Oh?” Ibunya tampak terkejut dan langsung membalikkan badannya. “Kau ini mengagetkanku saja. Bukannya menyapa duluan malah bertanya soal lagu,” protesnya.

Suzy berjalan mendekatinya. Ia langsung memeluk dan mendaratkan ciuman di pipi kiri Ibunya. “Jawab pertanyaanku, mengapa kau tadi menyanyikan lagu itu?” tanyanya lagi tanpa melepaskan tangannya dari bahu sang Ibu.

“Memangnya kenapa? Aku menyukai lagu itu. Masa aku harus menyanyikan lagumu terus!” jawab Ibunya dan kembali konsentrasi ke masakannya.

“Maksudku, itu kan lagu zaman sekarang,” ralat Suzy kemudian. Ia kini berjalan ke arah meja makan dan menuangkan air putih ke gelas yang sudah tersedia di situ.

“Memangnya aku tidak boleh menyanyi lagu zaman sekarang? Lagipula itu lagu sudah cukup lama kok, tapi masih enak didengar. Aku menyukainya,” kata Ibunya.

Usai minum, Suzy menatap punggung Ibunya. Ia tersenyum. “Eomma tahu siapa penyanyinya?”

“EXO! Eomma sangat suka lagu-lagu EXO!” katanya.

Kali ini mata Suzy membelalak. “Eomma fans mereka? Tidakkah kau terlalu tua untuk menyukai grup seperti mereka?”

Suzy tiba-tiba saja tak terima jika Ibunya harus menjadi seorang fans dari grup yang rata-rata digandrungi anak muda seusianya, bahkan lebih muda dari usianya.

“Aku hanya menyukai lagunya. Hanya lagu itu saja, yang lainnya aku tidak tahu. Aku juga tidak tahu mereka terdiri dari siapa saja,” katanya.

“Jinjja?!” ia memastikan.

“Ne! Tentu saja! Kau ini ada-ada saja. Sudah, sarapan dulu!” katanya sambil mengangkat sup dari kompor dan langsung menyajikannya di meja makan.

Mendengarnya Suzy merasa lega. Tetapi ia juga merasa terusik jika Ibunya tahu saat ini ia sedang berhubungan dengan siapa. Seseorang yang menyanyikan lagu yang disukai Ibunya tadi.

***

To: EXO Baekhyun

Oppa, Ibuku menyukai lagumu. ^^

Pesan itulah yang dikirimkan Suzy di tengah perjalanan menuju ke kantor manajemennya. Usai sarapan tadi, tanpa harus menunggu lama manajer pribadinya datang, ia langsung berangkat ke sana. Sepanjang perjalanan, Suzy tak pernah lepas dari ponselnya dan kerap tersenyum sendiri membuat manajernya bertanya-tanya.

“Apa mood-mu sedang baik hari ini?” tanyanya seraya melihat Suzy yang duduk di jok belakang dari kaca mobil depan.

“Oh?” Suzy mengangkat kepalanya, pandangannya tertuju ke kaca depan yang sedang memantulkan gambar manajernya tengah melihat ke arahnya. “Ah, iya! Sedikit lebih baik dari sebelumnya. Hehehe...” katanya. Ia kembali menundukkan kepala fokus ke ponsel lagi.

You'll Be My HeartWhere stories live. Discover now