You'll Be My Heart - Chapter 11

336 55 1
                                    

Ponsel Suzy tergeletak di meja di salah satu ruangan di kantor agensinya. Beberapa kali pula ponsel itu berbunyi tapi tak ada yang menyentuhnya sama sekali. Suzy tidak berada di sana, ia meninggalkan benda itu begitu saja seolah tak peduli. Hingga akhirnya ketika ponsel itu kembali berbunyi, Min yang tengah masuk ke ruangan tersebut menyadari.

Ia mendekat ke arah meja dan melihat ponsel itu. Ada nama Wooyoung yang menari-nari di LCD ponsel tersebut. “Wooyoung Oppa? Bukannya ini ponsel Suzy?!” gumamnya sambil memperhatikakn ponsel itu tanpa menyentuhnya. “Suzy-ah! Ponselmu berbunyi!” serunya kemudian.

Panggilan dari Wooyoung itu berhenti. Min terkejut melihat panggilan tak terjawab dari lelaki itu di ponsel Suzy sudah ada lebih dari sepuluh kali. “Ige mwoya? Mengapa Wooyoung Oppa menelefonnya banyak sekali?” gumamnya lagi.

Min menoleh ke arah pintu, Suzy tak kunjung datang ke ruangan itu. Ia lantas berjalan ke mulut pintu dan kembali berteriak dari sana. “Suzy-ah! Ponselmu berbunyi! Sepertinya ini panggilan penting!” serunya lagi.

Sejurus kemudian, terdengar derap langkah Suzy dari ruangan sebelah. Ia berjalan cepat menuju ke ruangan tempatnya tadi pertama datang. Min masih berada di sana. “Wooyoung Oppa menelefonmu banyak sekali. Sepertinya penting!” ujarnya beberapa saat setelah Suzy masuk.

“Wooyoung Oppa?” Suzy mengernyitkan dahi. Ia mengambil ponsel dan mengecek panggilan tak terjawab itu. Memang benar, ada nama Wooyoung di sana. “Ada apa? Mengapa dia menelefonku banyak sekali?” gumamnya.

“Telefon balik saja, siapa tahu memang penting!” sahut Min yang tengah mencari sesuatu di laci meja tempat ponsel Suzy tergeletak itu.

Tanpa pikir panjang, ia langsung melakukan apa yang Min usulkan. Tidak harus menunggu lama, ternyata telefonnya langsung tersambung dengan Wooyoung yang entah berada dimana. “Suzy-ah! Kau dimana sekarang?” berondong Wooyoung.

“Di kantor, Oppa. Ada apa?” tanyanya.

“Kau bisa ke Insadong sekarang?”

Suzy mengernyitkan dahinya. Seharian ini ia menghabiskan waktu di sana untuk melakukan syuting dan baru saja kembali ke kantor untuk menyelesaikan breafing jelang comeback grupnya dalam waktu dekat. “Aku baru saja pulang dari sana. Ada apa?” tanyanya lagi.

“Anak itu...” Wooyoung menghentikan kalimatnya.

Saraf-saraf di otak Suzy langsung tersambung dan bekerja dengan cepat mengeluarkan beberapa pemikiran. Jika Wooyoung sudah menyebut kata anak itu, maka hal ini pasti berhubungan dengan Baekhyun atau Sehun. Ya, karena dua orang itu yang kerap kali Wooyoung sebut dihadapannya dengan panggilan tersebut.

“Kenapa Oppa? Siapa?” ia mulai dilanda rasa cemas.

“Aku... sedang membawanya ke rumah sakit.”

Mata Suzy membelalak nyaris keluar dari kelopaknya. Jantungnya berdegup kencang, ia bahkan bisa merasakan bagaimana darah mengalir di seluruh tubuhnya. Namun bibirnya seketika kelu. “Oppa, yang kau maksud siapa?” tanyanya melanjutkan setelah sempat membeku beberapa detik.

“Suzy-ah, aku sedang menyetir, jadi kau datang saja ke rumah sakit di Insadong. Sekarang juga! Aku tunggu!” katanya sembari menutup telefon.

“Halo! Oppa! Wooyoung Oppa! Yeoboseyo! Oppa! Aaaaissshhh.... kenapa dia menutup telefonnya?” Suzy langsung berusaha menelefon kembali Wooyoung, tapi ponsel orang itu malah tak aktif.

“Ada apa?” tanya Min yang sedari tadi memperhatikakn ekspresi wajah Suzy.

“Eonni, temani aku ke Insadong sekarang!” katanya tanpa menjawab pertanyaan Min.

You'll Be My HeartWhere stories live. Discover now