Pretended to be serious,but caught

3.6K 215 0
                                    

Bab 3

(Pura-pura serius, tapi ketahuan)

Aileen tahu seharusnya tadi ia menerima ajakan Alika untuk bolos di pelajaran Pak Zahlir ini, dan sekarang disinilah dia duduk sambil menopang dagunya dengan kedua tangannya dan matanya yang menatap sosok pria paru baya yang berceloteh panjang lebar yang faktanya Aileen tidak tahu apa yang dikatakan pria itu. Tapi dia juga tidak boleh main-main dalam pelajaran pria ini karena pria ini tidak akan mengampuni siapaun siiswa yang tidak memperhatiaknya jika ia sedang menjelaskan seperti sekarang ini.

Mata Aileen memang berfungsi dengan baik tapi tidak dengan telinga dan otaknya. Matanya terus saja menatap setiap gerakkan yang dilakukan pria dihadapannya, sementara telinganya seakan tidak fungsi tak ada yang didengar oleh Aileen padahal suara pria itu sangat besar tapi kenapa telinganya tidak mendengarkan suara itu. Otaknya yang selalu bekerja dengan baik tapi entah kenapa sekarang otak itu seakan sedang tertidur pulas, pikiran Aileen benar-benar kosong sampai ketika ia menoleh dan mendapati pria penyusik kehidupannya yang sedang serius memperhatikan penjelasan guru sambil sesekali mencatat entah apa yang ia catat dibukunya itu.

Melihat betapa seriusnya Cakra dalam pelajaran ini, Aileen langsung mendengus kesal. Seandainya saja otaknya bisa sehebat otak Cakra dalam pelajaran bhs.Inggris pasti dirinya sekarang akan sesibuk Cakra bukan hanya diam melongo seperti ini.

Aileen kemudian kembali memperhatikan penjelasan Mr Zakril namun entah kenapa guru itu menatapnya. Sekarang Aileen takut jika ia ditanyai sesuatu dari pria itu sudah pasti ia hanya bisa melongo. Dan berakhir menjadi bahan tertwaan teman-temannya di dalam kelas. Sial, bukan?

"Aileen!" panggil Mr Zakril, Aileenpun langsung mendongkak menatap guru itu, jantungnya benar-benar dalam keadaan tidak normal dan ia tahu sekarang wajahnya pasti pucat karena panggilan itu.

Sementara Cakra yang melihat tingkah Aileen langsung tersenyum kecil. Ia tahu gadis itu sangat nol benar dalam pelajaran ini, tapi entah kenapa ia kasihan terhadapnya. Cakra langsung mengangkat tangannya dengan tujuan mengalihkan perhatian Mr Zahlir kepadanya bukan kepada Aileen.

"Why, Cakra?" tanya Mr Zahlir

"I Want to ask, sir!" ucap Cakra sambil tersenyum dengan ramah kearah Mr Zahril dan langsung dibalas senyuma yang tidak kalah ramahnya oleh Mr Zahril.

"What?"

"I don't understand the material at page 57. " kata Cakra

"Okey, I will explain for you and i'm sure a lot of kids who don't understand it. But before that i want to ask Aileen explain it because of that he was very attentive to my exlpanation other that you." Ucap Mr Zaril

Mata Cakra langsung melotot sempurna ketika mendengar ucapan Mr.Zahril kepadanya, awalnya ia ingin menyelamatkan gadis itu tapi malah ia yang membawanya kedalam bahaya.sial,

Aileen hanya bisa melongo mendengar pembicaraan Cakra dan Mr.Zahril. ia sama sekali tidak tahu apa yang mereka ucapkan tapi satu yang Aileen bingung kenapa namanya juga ikut masuk dalam pembicaraan mereka berdua.

"Sir, could not because she wouldn't be able to make me understand." Ucap Cakra sedikit nada penekanan disetiap katanya.

"No, i'm sure Aileen certainly can. Don't underestimate,Cakra." Ucap Mr Cakra. Dan sekarang ia hanya bisa diam sambil meanahan kekesalannya terhadap pria paru baya dihadapannya ini yang sama sekali tidak mengerti dirinya.

"Aileen, Explain to all of material page 57. I'm sure you can." Ucap Mr.Zahril sambil menatap Aileen. Aileen langsung melongo tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang, keringat dingin mulai bercucuran dikeningnya hingga otaknya memintanya untuk berdiri dan iapun menurutinya.

"Let's move forward,Aileen!."

Melihat Aileen semakin ketakutan, Cakrapun langsung melangkah mendekati Aileen. Ia tidak tahan melihat gadis itu serperti itu setidaknya untuk sekarang,mungkin Cakra hanya ingin membalas kebaikan Aileen yang sudah membantunya dalam pelajaran Fisika kemarin.

"Lo disuruh naik jelasin materi halaman 57 karena katanya lo yang paling perhatiin penjelasan Mr Zahril tadi." bisik Cakra tepat ditelinga Aileen. Tepat ketika Cakra selesai berbicara Aileen langsung membulatkan mataya tidak percaya, ini bukan niatnya.

"Gue Cuma pura-pura serius tadi, sumpah gue nggak ngerti apa-apa." Bisik Aileen kepada Cakra namun Cakra hanya menaikkan kedua bahunya sambil menatap Aileen dan dia hanya bisa menarik nafas pasrah kemudian menatap lesu kearah Mr.Zahril yang sudah menatap aneh kepadanya dan Cakra yang membisiknya tadi.

"Ma- Sorry sir. Sa-eh i can't explain the material." Ucap Aileen, jangan heren Aileen bisa berbahas inggris itu karena Cakra yang menulis di buku dan memperlihatkannya kepada Aileen untuk di bacanya.

"But did you most seriously listen to me. Then why are you saying don't know?" tanya Mr.Zahril lagi-lagi Aileen melongo tidak tahu harus berkata apa-apa sementara Cakra yang tadinya membantunya hanya diam saja menatap kearah bukunya.sial.

"Sorry sir!" ucap Aileen dengan nada penuh penyesalan walaupun sama sekali tidak mengerti dengan semua ini.

"So did you just pretend seriously to avoid anger,Aileen?" ucap Mr.Zahril dengan penuh amarah dan Aileen hanya bisa menunduk pasrah untuk hukuman yang akan di berikan kepadanya dari Mr.Zahril.

"Aileen, now you out." Ucap Mr.Zahril dengan nada tinggi yang mampu mengerjutkan semua siswa yang ada didalam kelas tidak terkecuali Aileen dan Cakra. Aileen langsung berjalan kelaur kelas dengan wajah yang disembunyikan, ia malu dengan dirinya sendiri karena terlalu bodoh dalam pelajaran ini. Sial.

Sementara Cakra yang melihat Aileen berjalan keluar hanya bisa pasrah dan entah kenapa ia merasa bersalah padahal ia selalu senang melihat gadis itu merasa malu dan dipermalukan sial.

***

Kini Aileen sedang duduk didekat Alika yang sedang memakan roti isi coklat dengan santainya, tapi tidak dengan Aileen, gadis itu sedang mengamuk sambil memukul keras meja,sesekali gadis itu berceloteh tentang nama yang membuatnya seperti itu.

"Aagghhh, gue malu, malu banget. Sumpah, mau ditaru dimana muka ku ini,aagghh! Sial," kata Aileen sambil memukul-mukul meja itu dengan kedua tangannya.

"Sial,sial,sial. Mr.Zahril buat gue malu." Ucap Aileen dengan nada kesal tanpa peduli dengan keadaan disekitarnya karena memang di sekitarnya tidak banyak orang hanya dirinya, Alika dan penjual kantin.

"LO bisa diam nggak sih,leen, gue sedang makan nih!" kesal Alika sambil menggigit sepotong roti coklatnya dengan lahap tanpa peduli dengan Aileen yang sekarang sedang sekarat.

"Wah, lo jahat banget yah,ka. Gue lagi kesal gini lo malah makan, nggak panggil lagi." Ucap Aileen dengan nada kesal pula.

"Lah gue kan udah ngajakin bolos tapi lo nggak mau!" kata Alika sambil menatap kesal ke arah Aileen yang masih melanjutkan amukannya itu.

Mendengar ucapan Alika,Aileen tidak ingin menjawabnya karena ini memang keselahannya dari pada ia tambah kesal mending dia melanjutkan amukannya dan menghiraukan sikap santai yang ditunjukkan Alika.

Tanpa Aileen dan Alika sadari seseorang tengah memandang mereka dari kejahuan atau lebih tepatnya menatap Aileen yang sedang mengamuk. Pria itu kemudian tersenyum kecut melihat Aileen seperti itu. Entah kenapa rahannya mengeras karena apa? Mungkan karena merasa bersalah kepada gadi itu.

Sejujurnya Cakra sempat meminta izin untuk ke toilet setelah beberapa lama kepergian Aileen dari kelas, hatinya tidak karuan karena melihat Aileen seperti itu, ia ingin memastikan jika Aileen tidak sendirian. Dan syukurlan Alika ternyata ada bersamanya, Cakra baru sadar jika Alika ternyata bolos tadi. tapi sekarang hati Cakra tenang iapun berbalik dan berjalan menuju kelas untuk kembali belajar,ia tidak ingin melewatkan materi pelajaran kesukaannya. Benar-benar tidak boleh.

Bersambung...

Senin,08 Mei 2017

Fisika Vs Bahasa Inggris [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang