Matahari dan Bintang mencari bulan.

1.4K 86 5
                                    

Bab 22

Matahari dan Bintang Mencari Bulan

Di tengah keramain mall, Aileen dan Vanila tengah duduk sambil menyesap minuman yang di belinya. Setelah selesai nonton film tadi, Vanila langsung merasa lapar sehingga mau tidak mau Aileen harus ikut karena Vanila merengek. Seharusnya Vanila senang jika Aileen tidak ikut dengannya bersama Cakra, bukankah itu waktu mereka bisa berdua-pikir Aileen.

"Leen, Sorry yah gue maksa lo beli makanan," kata Vanila mengusir kesunyian di antara mereka berdua.

Aileen menoleh, "Halah, nggak papa kali, Van. Gue juga lapar kok." Bohong Aileen.

"Udah deh, jangan bohong. Tadi lo nolak gue ajak kan? Terus sekarang lo bilang juga lapar. Gue tau lo pasti kesel sama gue, gue bukan orang bego yah." Celoteh Vanila

Aileen terkekeh,"Gue tau lo bukan orang bego, buktinya aja lo bisa analisis perasaan gue. Sorry, ia gue emang kesel. Tapi udahlah abaikan aja." Kata Aileen kemudian merongo ponselnya di dalam tasnya.

Tiba-tiba datang Devan dengan sekantong makanan di tangan kanannya, dengan cepat pria itu meletakkan kantongan yang berisi burger di atas meja. "Lo beli apa?" tanya Vanila

"Kepo." Vanila langsung mengerucut bibirnya kesal. "Yeh, santai aja kali, gue kan Cuma nanya."

"Lah, gue kan cuma bilang dong. "Vanila langsung mengulum bibirnya dan mengalihkan pandangannya kearah ponselnya.

"Dev? Kok kamu beli ini sih? Siapa yang suruh?" tanya Aileen sambil megutak-atik isi kantongan yang di bawah Devan tadi. "Oh gue tau lo pasti lapar, makan aja nih. " kata Devan.

Aileen langsung tersenyum, kemudian meraih burger itu dan melahapnya. Sementara Vanila memilih diam dan mengutak-atik ponselnya untuk mengubungi keberadaan pria es yang bersamanya tadi.

"Nih makan aja, gue bawa banyak kok." Kata Devan sambil menyodorkan kotak yang berisi burger ke hadapan Vanila. "Lo nggak naruh racun kan?" tanya Vanila yang langsung membuat Devan terkejut. Hingga tanpa pikir panjang, Devan langsung meraih burger itu dan memasukkannya ke mulut Vanila dengan paksa.

"Makan noh, supaya lo mati aja sekalian." Ucap Devan setelah puas membuat Vanila menggigit burger yang di bawahnya tadi.

Sementara Aileen hanya menatap kedua orang di hadapannya. Bahkan Aileen sama sekali tidak begitu peduli melihat Devan menyuapi Vanila. Karena memang itu kelihatan di paksakan. Mungkin Devan kesal karena itu ia melakukan itu-pikir Aileen.

"Van kita pulang yuk?" tanya Cakra yang tiba-tiba datang entah dari mana.

Vanila terkejut kemudian menoleh menatap pria tinggi denga wajah datar khas miliknya. "Dari mana aja lo?" tanya Vanila dengan mulut masih menguyah burger di mulutnya.

Cakra menghela nafas kesal, ia tidak suka saat ia bertanya malah di jawab dengan pertanyaan saja. seharusnya Vanila menjawab pertanyaannya dulu baru mengelurkan pertanyaan.

"Ka? Gue nanya? Lo dari mana?" tanya Vanila kesal karena Cakra malah memilh duduk daripada menjawab pertanyaannya.

"Lo juga nggak jawab pertanyaan gue." Ucap Cakra

Vanila lagi-lagi mengulum bibirnya untuk kedua kalinya. Sudah cukup sikap Devan membuatnya ingin melempar sepatu ke wajahnya, kini di tambah Cakra. Mungkin jika itu terjadi, Vanila akan pulang tanpa sepatu.

"Iya kita pulang sekarang tapi mampir ke toko buku dulu yah?" ucap Vanila dan Cakra mengangguk," Gue dari toilet." Vanila ikut mengangguk kemudian berdiri sambil mengapitkan tasnya di kedua bahunya. "Yuk." Kata Vanila dan Cakra mengangguk sambil meraih tangan Vanila untuk di genggam kemudian mereka berdua pergi dari sana.

Fisika Vs Bahasa Inggris [COMPLETED]Where stories live. Discover now