Terungkap !!!

1.3K 87 2
                                    

Bab 23

Aku pikir aku adalah tokoh pratagonis dalam cerita ini tapi nyatanya, akulah pemeran antagonis dalam cerita ini, akulah akar dari semua masalah. Semua berawal dari diriku. Dan bodohnya aku baru sekarang menyadarinya.

Bekas air mata tampak jelas di wajah seorang pria tampan yang sedang duduk di balkon kamarnya, wajah sendunya mempengaruhi daerah sekelilingnya. Angin bertiup kencang pertanda akan turun hijan.

Devan menggerakkan tangannya secara perlahan, meraih segelas air putih di sampingnya kemudian meneguknya hingga habis. Kaki yang awalnya di biarkan lurus kini salah satunya di tarik mendekati tubuhnya, sementara yang lainnya di biarkan lurus saja.

Mata elang milik Devan kembali mengeluarkan buliran air matanya,tanpa menunggu lama tangannya langsung menghapus bekas air itu.

Sudah dua hari semenjak hilangnya Aileen, dan dua hari itu Devan mencari Aileen kemana-mana namun tak berhasil menemukan gadis itu. Bahkan kedua orang tua Aileen juga marah kepada Devan, karena Devan-lah yang membuat Aileen menghilang.

Flasback On

Devan berlari memasuki halaman rumah Aileen, hingga lupa memberi salam saat masuk rumah Aileen karena terlalu terburu-buru. "Devan? Lo kayak kambing tau nggak?" kata Abraham yang terkejut melihat Devan masuk ke rumahnya tanpa izin dan tanpa sopan santun.

"Aileen udah pulang?" ucap Devan sambil mengatur deru nafasnya yang sudah tak teratur.

Kening Abraham mengerut,"Bukannya tiap pulang sekolah dia bareng lo?" tanya Abraham

"Jadi Aileen belum pulang?" Abraham mengangguk

Devan mengusap wajahnya dengan kasar, kemudian hendak berlari keluar lagi, namun tangan Abraham sudah menghentikan langkahnya, "Adek gue kenapa?" ucap Abraham dengan nada serius.

Pertanyaan Abraham langsung membuat jantung Devan berdegub lebih keras, seakan pria bertubuh tegap ini akan membunuhnya jika ia mengatkan semuanya.

Devan masih diam, matanya masih terfokus ke padangan Abraham yang menusuk, "Dev, Aileen mana? Jangan buat gue takut," kata Abraham menghela nafas.

"Gue nggak tau." Ucap Devan langsung membuat tangan Abraham melepasakan lengan Devan.

"Coba deh lo tanya Alika mungkin dia pulang bareng sama tuh anak," ucap Abraham santai. Melihat perubahan nada bicara Abraham membuat Devan menghela nafas. Ia bebas.

"Nggak!" ucap Devan menunduk hingga membuat Abraham yang tadinya berjalan ke sofa langsung menoleh kearahnya. "Maksud lo apa sih?" tanya Abraham kini kembali melanjutkan langkahnya dan duduk dengan santai di sofa.

"Aileen hilang!" dua kata itu mampu membuat Abraham kembali berdiri.

"Maksud lo apa, Dev? Aileen hilang?" ucap Abraham kini dengan nada tinggi bercampur panik. Sementara Devan hanya bisa menunduk dan sesekali mengalihkan perhatian agar tidak menatap mata Abraham.

"Apa? Aileen hilang?" ucapan itu langsung membuat Abraham dan Devan menoleh ke sumber suara dan mendapati Grisella yang berdiri di ambang pintu dengan membawa sekantong belanjaannya.

"Bunda?" Grisella mengabaikan ucapan Abraham dan memilih berjalan mendekati Devan.

"Devan! Aileen hilang itu maksudnya gimana?" ucap Grisella panik.

Namun Devan memilih diam dan menunduk. Ia berfikir jika dirinya adalah sosok pria bodoh sekarang. dia pria yang tidak bertanggung jawab atau bahkan dia adalah pria pengecut dari semua pria pengecut di dunia ini.

Fisika Vs Bahasa Inggris [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang