Awal dari semuanya

1.7K 112 7
                                    

Bab 19

Pagi ini Aileen dan Devan berangkat bersama tentunya menggunakan sepeda. Aileen sempat menolehnya karena jarak rumah Devan terlalu jauh jadi mungkin akan membuat pria itu kelelahan. Namun sikap keras kepala milik Devan muncul, dengan mantap pria itu berkata ia bisa melakukannya. Namun Aileen tetap pada pendiriannya hingga berakhir Devan akan berangkat menggunakan sepeda setelah di rumah Aileen sementara dari rumahnya pria itu akan menggunakan mobil.

Devan tiba-tiba terkekeh melihat Aileen keluar dari rumahnya dengan tangan yang sibuk menguncir rambut lurusnya. Gadis itu benar-benar tidak punya malu di hadapannya. Tidak, gadis itu memang selalu seperti itu, dan yah inilah gadis yang telah di carinya selama hampir tiga tahun belakang ini.

"Kenapa lo?" tanya Aileen terheran melihat Devan terus menatapnya.

"Kamu." Satu kata yang sukses membuat alis Aileen naik sebelah. "Nggak ada gue lo sekarang. mulai sekarang tiap kamu bicara sama aku harus pake aku kamu. HARAM hukumnya pake gue lo." Perkataan Devan langsung membuat Aileen tertawa terpingkal-pingkal.

"Kenapa?" tanya Devan terheran

"Geli tau nggak lo ngomong aku kamu ke gue," kata Aileen masih terus tertawa

"Gelinya dimana coba, itu lebih sopan," gerut Devan

Aileen langsung menepuk jidatnya,"Astaga sejak kapan ketua tim basket sekolah jadi kayak gini yah?" ucap Aileen sambil terkekeh.

"Sejak pacaran sama kamu." Empat kata yang sukses membuat pipi Aileen memerah dengan cepat gadis itu memalingkan wajahnya agar Devan tidak melihat wajahnya yang sudah memerah karena malu dengan ucapan Devan.

"Nggak usah gitu, Devan suka kok liatnya," kata Devan sambil menarik dagu Aileen untuk menghadap kepadanya. Namun tanpa di duga Aileen langsung memukul wajah Devan dengan buku fisikanya yang belum sempat di masukkan ke dalam tasnya.

"Buset sakit,Leen."

"Itu akibatnya. Udah kita berangkat nanti telat." Ucap Aileen mendorong sepedanya keluar dari gerbang di ikuti Devan di belakangnya.

"Lo masih ingat nggak waktu gue bilang suka sama cewek yang ternyata udah lupa sama gue," ucap Devan mengayuh sepedanya lebih kencang untuk menyeimbangkan dengan Aileen yang sudah melaju di depanya.

"Kamu." Ucap Aileen sedikit terkekeh

"Bukannya kamu nggak mau?" tanya Devan

"Emang, tapi aku usahain deh buat kamu." Devan langsung tersenyum. Kini mereka kembali fokus mengayuh sepedanya menyusuri aspal menuju sekolah mereka.

"Aileen inget kok, waktu itu Aileen cemburu tapi saat aku tau ternyata aku cemburu sama diri sendiri rasanya lucu yah." Ucap Aileen sedikit terkekeh.

"Syukur saat itu kamu cemburu, Devan seneng dengernya. Oh yah, nanti aku tanding basket kamu bisa nonton nggak?" tanya Devan dan Aileen langsung mengangguk.

Sesampainya mereka di sekolah, semua anak langsung terheran melihat Devan dan Aileen berangkat bersama menggunakan sepeda dan Devan yang terus menggenggam tangan Aileen memasuki koridor sekolah.

Banyak siswi yang menatap mereka, dan beberapa dari mereka sedikit iri dengan Aileen. Bayangkan pria seganteng Devan di tambah kapten tim basket plus blasteran Amerika-Indonesia jadi pasangan seorang Aileen yang nyatanya bukan seorang gadis populer di sekolah apalagi the most wanted. Aileen hanya benar-benar gadis biasanya yang suka Fisika dan Naruto panstinya.

"Dev lepasin, semua orang liatin tuh," ucap Aileen sedikit membisik kepada Devan namun sepertinya pria itu tidak mau mendengar malah semakin menarik Aileen mendekat dengannya kemudian merangkulnya dengan manis.

Fisika Vs Bahasa Inggris [COMPLETED]Where stories live. Discover now