7

13.3K 1.3K 153
                                    

_______________________________

_______________________________

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

O U R   S E C R E T
<><>


Hari ini bak awal hari yang baru untuk mereka berlima. Di depan cermin kamar masing-masing, mereka menyakinkan diri bahwa tantangan yang mereka dapatkan akan mampu mereka taklukan. Mereka yakin pula bahwa ini adalah langkah awal perubahan mereka menuju kedewasaan, dengan cara bagaimana berusaha menahan diri, menggali karakter yang sebelumnya tidak pernah mereka pikir ada di diri mereka, dan merangkak keluar dari kebiasaan buruk.

"Gue pasti bisa!"

Di kamar masing-masing, mereka menyemangati diri mereka sendiri. Berbarengan. Lalu siap melangkah keluar, menyambut berbagai macam perubahan.

Lalu tak lama, suara khas Adam terdengar di depan rumah Rena. Dan di teras rumahnya sendiri, Abi mendengar suara Adam itu sambil mengikat tali sepatunya.

"Ehm." Abi membasahi tenggorokannya sebelum mendorong pagar rumah untuk mengeluarkan motor. Begitu pagar terbuka sempurna, matanya langsung bersibobok dengan mata Adam. Abi sontak mendadak grogi, ingin mulai membiasakan menjalani tantangannya namun ragu. Tapi, Abi berpikir lagi, kalau tidak dibiasakan mulai sekarang, malam minggu nanti pasti bisa lebih grogi lagi.

Maka, setelah berdeham sekali lagi, Abi pun memulai sesuatu yang selama ini tak pernah dilakukannya; menyapa Adam sambil tersenyum.

"Oy! Met pagi, borrr," begitu ucapnya, tapi dengan nada datar, berusaha mengikuti gaya sapaan tiga sahabat cowoknya ketika bertemu, tangannya pun tak luput melambai kaku.

Dan reaksi yang Adam tunjukan pertama kali adalah tatapan kaget dan kemudian juga sama kakunya membalas senyum dan lambaian tangan kepada Abi. Lalu detik berikutnya, Adam langsung ngacir ke dalam rumah Rena. Bulu kuduknya meremang, tak menyangka kalau senyuman Abi bisa terlihat semengerikan itu.

Di pintu rumah, Adam berpapasan dengan Rena. Yang membuat Adam kaget untuk kedua kalinya adalah ketika melihat Rena menggerai rambut pendeknya yang biasa diikat sambil membawa beberapa buku pelajaran di tangan. Seragamnya pun rapih dan wangi, tidak terlihat seperti gadis itu telah bangun kesiangan. Pokoknya Rena terlihat lebih berpendidikan sekali pagi ini.

"Yok, berangkat," ajak Rena, membuyarkan pikiran Adam.

Cowok dengan dasi yang tak terikat kencang dan kacing seragam paling atas terbuka itu cuma bisa mengangguk dan berjalan mengikuti Rena dari belakang. Adam tak menyangka, permainan kemarin benar-benar telah berhasil merubah sahabat-sahabatnya secara drastis. Jadi, Adam pun harus melakukan hal yang sama juga.

Oleh karena itu, pesan sapaan selamat pagi yang biasanya masuk ke ponselnya dari cewek-cewek nanti pun akan diabaikan oleh Adam. Adam juga tak boleh kalah dari sahabat-sahabatnya. Adam juga harus bisa!

RenjanaМесто, где живут истории. Откройте их для себя