29

5.2K 801 107
                                    

_____________________________

_____________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

G I V E M E T I M E
<><>

"KAK ADAM!!!!"

"Adam!!!!"

"ADAAAMMM"

"Kakkkkk!!"

Heboh sekali koridor sekolah pagi ini. Gadis-gadis suara cempreng dan ratu drama adalah sebagian besar sumber dari suara jeritan itu. Jalan bertiga bersama Rena dan Dion, hanya nama Adam yang diteriaki. Fans-nya bertambah 1 juta jiwa lagi sepertinya.

Tebar pesona seperti biasa, Adam beberapa kali menghentikan langkahnya untuk menanggapi obrolan ringan gadis-gadis itu atau sekadar menerima bingkisan coklat. Padahal enam menit lagi upacara dimulai, tetapi gadis-gadis ini belum juga berbaris di lapangan. Mereka ternyata menunggu Adam tiba di sekolah –karena biasanya Adam dan Rena memang selalu datang ke sekolah di jam-jam kritis.

"Eh, Gitaaa..."

Kali ini giliran gadis polos yang wajahnya sudah dikenali oleh Rena dan Adam yang menghadang jalan mereka sambil menyerahkan selembar poster foto Prison dalam album pertama mereka.

"Aku boleh minta tandatangan Kak Adam, gak?" ucapnya pelan dan malu-malu.

Sedari tadi menahan kekesalannya, Rena akhirnya sudah tidak bisa sabar lagi karena bel masuk sudah sisa 2 menit lagi sementara kelasnya masih jauh dari posisinya sekarang berdiri.

"Boleh!"

Bukannya Adam, malah Rena yang menjawab dengan ketus. Sambil merebut poster itu dengan kasar, Rena menandatangani di tempat fotonya berada menggunakan spidol merah yang dibawa Gita. Selanjutnya, Rena mengoper poster itu ke Dion untuk ditandatangani, baru setelah itu giliran Adam yang terakhir.

"Dia kan minta tandatangan gue doang, Ay," komentar Adam sebelum dirinya membubuhkan tandatangan.

"Lah, Prison kan bukan lo doang. Kalo mau minta tandatangan lo doang ya bawanya poster foto lo doang aja! Itu kan foto kita berempat. Gak salah dong gue?!" sambar Rena tanpa titik koma.

Adam malah senyum-senyum mendengar ocehan Rena lalu mencoret poster tersebut dengan tandatangannya. Setelah selesai, poster dikembalikan ke Gita.

"Makasi, ya, Gita! Jangan lupa beli albumnya juga," ucap Adam lembut.

"Udah order kok, Kak, tapi belum sampe ke rumah," jawab Gita sama lembutnya.

"Wih, keren!!!" puji Adam sambil menggerakkan tangannya ke atas kepala Gita untuk diusap pelan. "Semoga suka sama lagu-lagunya, ya!"

Melihat itu, Rena semakin geram. Adegan menjijikan di depannya ingin ia sudahi secepat mungkin. Maka tanpa mengerti alasan apa yang mendasari kekesalannya, Rena menepis tangan Adam yang berada di kepala Gita. Dengan kasar, ia menarik tangan Adam menjauh dari hadapan Gita.

RenjanaWhere stories live. Discover now