27

6.3K 811 57
                                    

___________________________
A N O T H E R D E S C I S I O N

___________________________A N O T H E R    D E S C I S I O N

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

<><>


"Lo cinta pertama gue, Ay. Dan sampe sekarang, gue masih cinta."

Grek!

Rena berhasil menarik tangannya dari cekalan Adam, lalu menyembunyikan keduanya di atas paha di balik meja. Agar bisa sembunyi-sembunyi meremas tangannya sendiri, mengurangi rasa tak keruan yang mengobrak-abrik hatinya menjadi kacau.

"I need a time," simpul Rena singkat. Wajahnya lalu dialihkan ke cup kopi di atas meja.

"Gue gak lagi minta jawaban," balas Adam. "Gue cuma mau ngasih tau ke lo, alasan gue gak pernah pacaran sama siapapun adalah karna gue cinta sama lo."

"Sejak kapan?" Pertanyaan standar yang selalu ditanyakan seorang cewek yang sedang dinyatakan cinta oleh seorang cowok.

"Sejak gue tau apa itu cinta. Dan gue tau itu dari perasaan gue ke lo."

"Lebih spesifik," desak Rena.

"31 Oktober 2011," jawab Adam tanpa butuh waktu lama berpikir. "Jam 19.27 WIB di kolam renang belakang rumah lo."

Seperti familiar dengan tanggal, waktu dan lokasi tersebut, Rena mengerutkan keningnya mencoba berpikir. Di memori-memori otaknya, ia mencari data yang cocok dengan rincian tersebut, tapi sepertinya otaknya telah melupakan momen itu.

"Lo pasti lupa, tapi gue selalu inget. Malem itu gue hampir tenggelam, dan lo yang menyelamatkan gue. Lo yang bikin gue akhirnya giat banget buat belajar renang," jelas Adam sambil tersenyum mengenang wajah manis Rena saat usianya masih 10 tahun; rambut basah Rena yang menetes di wajahnya, tarikan napas Rena yang pendek-pendek, raut khawatir Rena menatapnya, dekapan Rena yang membuat tubuhnya seketika hangat, dan kata-kata ejekan juga makian yang Rena keluarkan untuknya.

Adam ingat semua, hari di mana ia mendeklarasikan pada dirinya sendiri bahwa ia telah jatuh cinta pada Rena. Sampai saat ini masih ingat.

"Oh, waktu lo tenggelam? Iya iya, gue inget," kata Rena kemudian, sambil mengangguk-angguk.

"Yaudah." Adam tersenyum.

Belum puas, Rena masih ingin mengorek tentang perasaan Adam. Sebab ia merasa ini seperti tidak nyata.

"Trus kenapa lo baru bilang sekarang?" tanya Rena.

"Soalnya lo dari dulu kan naksir Abi."

"Ya kan dulu," balas Rena dengan suara memelan.

"Emang sekarang udah enggak?!"

Rena tertawa hambar. "Kata siapa."

"Lah tadi kata lo?"

"Emang gue bilang apaan?"

"Tadi kan kata lo itu dulu, berarti sekarang...?"

"Kepo!"

RenjanaOnde histórias criam vida. Descubra agora