21

5.6K 839 85
                                    

___________________________

I S    I T   L O V E ?M A Y B E   O N E   D A Y<><>

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

I S    I T   L O V E ?
M A Y B E   O N E   D A Y
<><>

Sabtu malam yang sama seperti biasanya, Prison akan bersiap naik panggung di kafe milik Ci Angel. Ketika bersiap-siap akan naik, wajah Dion tiba-tiba berubah sendu. Helaan napasnya yang kencang bahkan sampai membuat Rena, Adam dan Jero menoleh.

"Ngapa lu, Kentung?" tanya Adam yang sudah berdiri.

"Gue kangen Abi," jawab Dion yang sontak membuat ketiganya mematung.

Sang pembuat masalah pun matanya sudah berkaca-kaca lagi. Demi menahan agar matanya tak semakin basah, Rena menutup mata dengan kepala yang mendongak.

Jero ikut menghela napas. "Gue udah capek ngebujuk dia," katanya.

"Tapi kenapa dia gak capek ya menghindar dari kita terus?" ceplos Adam.

"Udah lebih dari sebulan, lho," sambung Dion. "Dan kita udah gak pernah lagi upload video di Youtube. Siapa lagi yang mau ngerekam kita perform kecuali Abi?"

"Gue minta maaf..." Lagi-lagi, Rena merasa bersalah, cewek itu kini menunduk.

Adam dan Jero sama-sama mengeluarkan ekspresi yang sama –kesal, bosan. Mengulang-ulang kata maaf itu tidak akan pernah bisa membuat semuanya kembali baik. Ada usaha yang juga harus dibarengi dengan permintaan maaf. Kalau cuma diem-diem terus seperti ini, nggak akan menyelesaikan apapun.

"Udah, yuk, kita naik," ajak Jero sambil berdiri. Ia berjalan lebih dulu menuju panggung, tak menengok lagi pada sahabatnya yang masih di tempat.

"Ayo, Ren," ajak Dion yang kemudian membuat Rena mengangkat kepalanya lalu menarik napas agar dirinya bisa tenang kembali.

Uluran tangan Dion pun diterima oleh Rena dan mereka berjalan bergandengan ke atas panggung. Di belakang mereka, Adam memperhatikan sambil memikirkan sesuatu.

<><>

Kaget, ketika Dion sedang lari pagi mengelilingi komplek, ia melihat Abi di ujung gang rumahnya. Saat itu, Abi sedang membeli bubur kacang ijo yang tiap minggu pagi mangkal di sana. Tak mau kehilangan kesempatan, Dion pun berlari senyap agar Abi tidak menyadari kehadirannya lalu kabur.

Saat sudah berdiri di belakangnya, Dion mengatur napas lalu merangkul bahu Abi dengan tangannya yang basah keringat.

Abi pun kaget. Ia menoleh pada Dion dan semakin kaget. Berniat hendak meloloskan diri dari rangkulan Dion, namun gerakannya sudah lebih dulu bisa dibaca Dion. Bahunya justru dirangkul semakin erat dengan kekuatan supernya Dion.

"Pagi..." sapa Dion sambil nyengir. "Lama tak berjumpa."

Enggan menjawab, Abi malah hanya berdeham pura-pura membasahi kerongkongannya.

RenjanaWhere stories live. Discover now