11

12K 1.3K 108
                                    

________________________________________

S T I L L   C A N' T   B E L I E V E<><>

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

S T I L L   C A N' T   B E L I E V E
<><>


Bukannya sepi, semakin malam justru kafe ini semakin ramai. Tempat parkir di depan kafe pun sudah tak sanggup lagi menampung mobil yang akan masuk, sehingga mobil pengunjung yang datang terpaksa harus diparkir paralel di pinggir jalan. Setiap malam minggu keadaan memang selalu seperti ini. Diantara ruko-ruko yang bersebelahan dengan kafe, kafe ini punya jejeran parkir terpanjang penyebab kemacetan jalan tiap ada mobil atau motor yang hendak masuk dan keluar kafe.

Hal itu terjadi karena daya tarik Prison yang begitu dahsyat. Karena, kebanyakan pengunjung kafe ini adalah anak SMA dari sekolah Adam dan Abi. Mereka yang begitu menggilai Prison sering datang dan nongkrong untuk menonton penampilan Prison. Khusunya penampilan Adam, soalnya Adam yang punya fans terbanyak. Belum lagi anak-anak SMA dari dua sekolah itu sering mengajak teman-temannya yang lain yang berasal dari sekolah lain. Makin sesaklah kafe ini dipenuhi anak SMA.

Selain itu, kafe milik kakak Jero ini memang terlalu cozy untuk dijadikan tempat nongkrong. Walaupun rasa kopinya tak terlalu nikmat senikmat kopi buatan Ben di Filosofi Kopi, setidaknya untuk ukuran anak remaja kopi yang tersedia di kafe ini cukup pas dengan harga terjangkau.

Namun bukan berarti kafe ini tidak memiliki pengunjung orang dewasa. Banyak juga pasangan-pasangan dewasa yang sering datang, juga kumpulan orang kantor dan beberapa artis sosmed yang sering berkunjung. Termasuk seperti malam ini, laki-laki berkemeja hijau muda 30 tahunan yang masih menunggu Prison turun dari panggung itu juga ikut menjadi bagian dari pengunjung dewasa yang berada di kafe ini. Laki-laki itu masih saja betah duduk bersama Abi dan Riri meskipun sudah dua jam dia menunggu.

"Saya padahal tadi cuma kebetulan aja mampir ke sini, soalnya abis beli rokok di Indomaret sebelah, eh tapi ternyata kebetulan saya tadi itu malah bikin saya ketemu sama temen kamu itu," kata laki-laki yang telah diketahui oleh Abi dari kartu namanya bernama Hary. "Dan saya langsung jatuh cinta sama dia!" lanjutnya masih sambil terus menatap Rena di panggung.

Abi melirik Hery semakin sinis. Rasanya Abi ingin menarik Hery keluar dari kafe ini atau menarik Rena turun dari panggung dan membawanya pulang.

Pedofil! umpat Abi dalam hati.

"Ngomong-ngomong, kalian satu sekolah?"

"Kami nggak satu sekolah, tapi Rena sama dia ini udah temenan dari kecil." Riri yang menjawab sambil menunjuk Abi.

"Oh gitu? Berarti kamu paling yang tahu dong tentang Rena?" Pertanyaan Hery ditujukan pada Abi.

RenjanaWhere stories live. Discover now