12

17.7K 1.6K 270
                                    

________________________________________

________________________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

M O R E T H A N
<><>



Sesudah menetralkan gigi motornya, dua kaki Adam turun ke tanah dan membalikkan badan ke arah Rena yang duduk di belakangnya. Wajah murung Rena menuntun Adam menggerakkan tangannya ke pipi Rena untuk ditampolnya. Sakit, Rena langsung melotot dan mengomel pada Adam. Tapi, Adam justru tertawa.

Buat Adam, daripada melihat Rena sedih, lebih baik melihat Rena marah. Tak apa walau bahu dan lengannya jadi sasaran tonjokan Rena.

"Lagian kenapa sih tuh muka? Masih mikirin Line dari Bang Sam tadi?" tanya Adam setelah Rena selesai memukuli tubuhnya.

"Nggak! Idih, ngapain banget gue mikirin gituan terus. Bodo amat Papa mau lamaran kek, mau kawin kek, gue tetep nggak bakalan mau ikut."

"Lo pikir Papa bakal peduli lo mau ikut atau nggak? Lo mau ikut atau enggak, tetep aja besok lo bakal diseret ikut."

"Nggak akan!"

"Dih, percaya diri banget lo. Sesayang-sayangnya Papa sama lo, lo tetep anaknya, tetep mesti nurut semua omongan dia. Lo kan tau sendiri sifat Papa gimana. Kalo udah A ya A, nggak bisa berubah jadi Z."

"Bisa, tinggal pake tipp-ex aja."

"Yeuuuu," Adam menoyor kepala Rena tak kira-kira. "Sule!"

Rena tak diam, ia langsung membalas Adam dengan hal yang sama. "Biasa aja dong! Kepala gue berharga banget nih! Kalo nggak ada kepala, gue nggak bisa liat, nggak bisa denger, nggak bisa ngomong, nggak bisa nyanyi, nggak bisa jadi artis! Jangan macem-macem sama kepala gue! Besok gue bakal jadi artis nih, kepala gue aset terbesar gue!"

Adam memutar matanya kemudian diam. Takut mau memperpanjang lagi. Daripada telinganya tuli gara-gara dipaksa mendengar omelan Rena yang bisa sampai subuh baru berhenti, lebih baik Adam mengalah. "Oke ampun... ampun! Soriiih! Aim sorih!"

"Gue maafin, tapi... supaya besok gue nggak ikut Papa, lo harus--"

Belum juga Rena menyelesaikan ucapannya, Adam langsung menyembur, "Nggak! Gue nggak mau! Enough ya, Ay. Jangan bawa-bawa gue lagi, gue nggak mau bantuin lo lagi. Gue nggak mau duduk kesemutan sampe tiga jam dengerin Papa ngomel lagi. Makasih!"

"Adaaaaam..."

"Nggak!"

"Adam, ih, katanya sayang sama gue?" Rena mengembungkan pipinya sambil mengedipkan-ngedipkan mata sok imut.

RenjanaWhere stories live. Discover now