23. Kisah Baru

3.7K 573 83
                                    

"Pakek jampe-jampe apa lo, sampai Reynan kepincut sama lo?"

---000---

"RENDY...." Seorang gadis berlari menghampiri Rendy lalu memeluk pinggangnya.

Rendy yang tengah berjalan keluar dari area parkir tampak terkejut saat tubuh gadis itu tiba-tiba menubruknya, namun tak urung Rendy turut melingkarkan tangannya di lengan si gadis seraya tersenyum tipis.

Gadis itu melepas pelukannya. "Maaf kelepasan hehe..." Dia menyengir lebar. Rendy tersenyum gemas kemudian tangannya mengacak-ngacak puncak kepala gadis itu.

DUK

"Awww!" jerit Vania seraya memegangi bahunya yang terasa ngilu.

Dari arah berlawanan seseorang baru saja menabrak Vania hingga membuatnya mundur beberapa langkah. Vania mengalihkan pandangannya yang semula memerhatikan Rendy ke seseorang yang baru saja menabraknya.

"Sakit ya dek...? Sorry sengaja."

Ovi Permata Nikayla, dia adalah kakak kelas Vania. Vania tidak mengerti dengan jalan pikiran kakak kelasnya itu, jalan jelas-jelas masih lebar, bisa-bisanya dia menabraknya. Lagipula Vania juga dari tadi berdiri diam di sini, apa mata Ovi itu rabun sampai tidak bisa melihatnya dengan jelas?

"Minta maaf ke gue sekarang!" Ucap Vania dengan kilat kemarahan.

"Sama kakak kelas yang sopan dong." Ovi menatap kedua manik mata Vania tidak kalah garang. "Ini nih cewek yang katanya pacarnya Reynan? Nggak punya sopan santun." Ovi tersenyum remeh.

Ucapan Ovi itu sangat pedas sekali sampai membuat Vania tidak sudi untuk memanggilnya dengan embel-embel 'kak', terlalu sopan! Vania tidak suka itu.

"Pakek jampe-jampe apa lo, sampai Reynan kepincut sama lo?!"

Vania mengepalkan telapak tangan menahan amarah yang sudah hampir mencapai ubun-ubun.

"Bisa santai nggak ngomong lo?!" Vania melipat tangan di dada. Jangan berpikir Vania akan takut untuk menghadapi orang macam dia. Vania tidak selemah itu.

Ovi terkekeh. "Lo nggak pantes buat jadi pacarnya Reynan. Terlalu muna!"

Setelah mengatakan itu Ovi pergi dengan langkah angkuh. Vania menendang kerikil di sekitarnya ke arah Ovi yang sudah berlalu pergi, mulutnya tidak henti-hentinya mengeluarkan sumpah serapah untuk Ovi.

"KALO SYIRIK YA SYIRIK!" Vania menghembuskan napas kesal. "Pakek jampe-jampe apa lo, sampai Reynan kepincut sama lo?" Ucap Vania menirukan gaya ucapan Ovi tadi kemudian disusul putaran bola mata malasnya.

"Dasar tai!"

Ovi adalah salah satu cewek yang suka sama Reynan, dia selalu mendekati Reynan. Pengurus OSIS juga dia. Vania yakin Ovi masuk OSIS palingan cuma pencitraan biar bisa dekat dengan Reynan. Ovi iri padanya karena Reynan sukanya sama dia, bukan sama Ovi.

Reynan berdiri di depan Vania, menatap gadis itu dengan ekspresi datarnya. "Kenapa?"

"Itu, tadi temen kamu, si Ovi, sengaja nabrak aku terus dia bilang kalo aku nggak pantes jadi pacar kamu, sama dia nanya, 'Lo ngasih jampe-jampe apa ke Reynan sampai dia bisa jadi pacar lo?' " Vania menirukan Ovi dengan ekspresi paling judes. "Ngeselin banget kan tuh orang! Aku nggak suka sama dia." Vania mencebikan bibir. "Walaupun Ovi tua, aku nggak mau manggil dia pakai embel-embel 'kak'."

"Oh."

Vania berdecak kesal. "Kok jawabannya cuma gitu sih?"

Reynan berjalan pelan diikuti Vania yang berjalan di sampingnya. Vania menautkan jari-jemarinya ke sela-sela jari Reynan. Menggandeng erat telapak tangan Reynan seolah-olah jika tidak begitu Reynan akan berlari meninggalkannya. Vania tersenyum menatap lekukan wajah Reynan yang masih tetap menampilkan ekspresi datar.

CRUSH ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang