34. Sayang

2.9K 494 18
                                    

"Ehe tercyiduk...."

---000---

Vania dan Keyla berjalan menuju kantin. Hari ini Vania tidak membawa bekal karena Tiara kecapekan dan si Bibik kebetulan juga lagi demam. Jadilah dia tidak membawa bekal. Vania justru senang kalau Mamanya tidak membawakan dia bekal, dia bisa bebas jajan apa pun. Sebenarnya Vania merasa sedikit risih karena diperlaukan layaknya anak TK yang setiap hari dibawakan bekal.

"SAYANGG...!"

Suara teriakan itu menggema di koridor, membuat siswa-siswi yang lewat menoleh ke seseorang yang berteriak tadi.

Keyla sangat terkejut mendapati ternyata Tristan lah yang berteriak, itupun juga untuk memanggilnya. Tristan melangkahkan kakinya semakin lebar mendekati Keyla sembari menenteng kresek dan tersenyum.

"Sayang, kamu nggak perlu ke kantin. Ini aku udah beliin kamu makanan...." Tristan mengeluarkan isi dalam kantong kresek yang dia bawa. "Cimol kesukaan kamu." Ucapnya seraya tersenyum manis.

"Ayok kita ke kelas." Tristan menggenggam pergelangan tangan Keyla. "Makan cimol bareng."

"Nggak ada nggak ada! Keyla ke kantin bareng gue." Vania mendengus sebal. "Ini cimol lo makan aja sendiri!" Vania mengembalikan kresek hitam di tangan Keyla pada Tristan.

"Ayok Key!"

"Sayang...!" Teriak Tristan saat Keyla berlalu pergi tanpa mengucap sepatah kata pun padanya.

Kantin disesaki oleh siswa-siswi yang sedang makan dan antri memesan makanan.

"Gue mau soto sama es jeruk."

"Lo cari tempat duduk dulu aja, biar gue yang mesen makanan." Kata Keyla.

Vania duduk di bangku panjang yang terletak di sudut kantin, depan Kedai Bu Jiun. Vania suka duduk di situ, tidak tau karena apa, tapi yang jelas Vania suka duduk di situ kalau sudah berada di kantin. Waktu pertama kali Vania memasuki kantin dulu dia juga duduk di sini, dan saat dia kembali sambil membawa semangkuk bakso ternyata bangkunya sudah di duduki oleh Rendy. Ah kalau mengingat-ingat itu Vania menjadi kesal.

Tiba-tiba Rendy datang meletakan semangkok soto dan es teh di meja, kemudian dia duduk di depan Vania.

"Eh, Boneka santet. Tumben ngantin?"

"Upil lo jangan duduk sini. Pindah situ aja tuh..." Vania menunjuk bangku panjang yang ada di meja lain. "Di situ masih kosong."

"Nggak mau." Rendy melahap sotonya, menyedot bihun sampai kuahnya muncrat kemana-mana.

"Ih kalau makan pelan-pelan!"

Rendy tersenyum lebar sampai membuat pipinya tertarik ke atas dan matanya menyipit.

"Upil buruan pindah!" Vania mendorong lengan Rendy tetapi Rendy tidak juga pindah. "Ini tempatnya Keyla."

"Dia suruh aja duduk sana, masih kosong juga." Rendy menunjuk bangku yang Vania tunjuk tadi.

Tak berselang lama Keyla datang membawa nampan berisi soto, es jeruk, es teh dan satu piring nasi goreng. Keyla menaruh nampan itu di meja depan Vania. Keyla masih berdiri karena seluruh bangku telah terisi.

"Di kelas lo ada anak baru ya? Katanya dia cantik."

"Hmm iya. Mira."

"Gue sering liat dia bareng sama anak kelas X IPA 1."

"Anak kelas X IPA 1 yang mana?"

"Itu anak kelas X IPA 1 yang kemarin dapet peringkat 1 paralel. Siapa namanya? Gue lupa."

CRUSH ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang