8. ᴄᴏʟᴅ ʀᴀɪɴ

3K 534 194
                                    

Kim Taehyung memejamkan kelopak mata kala cairan anggur merah itu membasahi kerongkongannya. Membuat getir yang bercampur pahit itu perlahan merangsek naik hingga kepalanya berkedut pelan. Gema lagu genre EDM coba usik pikirannya bersamaan dengan orang-orang setengah sinting yang tengah menari gila-gilaan di atas dance floor. Para lelaki hidung belang yang rata-rata berperut buncit dan berkumis tebal tengah melancarkan aksinya untuk setidaknya menggaet satu atau dua wanita untuk ditiduri malam ini.

Jika boleh berkata sejujurnya, lelaki Kim itu merasakan satu bagian dari hatinya mendadak kosong, hampa. Padahal Taehyung teramat yakin bahwa ia memang sudah tidak memiliki rasa apa-apa lagi dengan mantan kekasih yang ia sendiri enggan untuk sebut namanya. Namun seminggu telah berlalu teramat cepat, dan Taehyung mendadak diteror oleh sekelumit rasa yang tidak seharusnya muncul, hal tersebut membuatnya sekonyong-konyong memutar kemudi untuk menghabiskan malam dengan menenggak beberapa botol wine di bar sudut kota.

Menyesal?

Barangkali, ya.

Mengerang pelan dengan pening yang menghantam kepalanya hebat, Taehyung lekas mengangkat gelas kristal miliknya dan meneguk cairan yang tersisa dengan satu tarikan napas. Separuh kesadarannya sudah ditelan habis oleh kadar alkohol yang masuk ke dalam lambung, mendistraksi otaknya untuk bertindak di luar batas kesadaran.

Sepersekon kemudian lelaki dengan balutan kemeja putih itu merasakan sepasang lengan melingkar di lehernya dengan gerak yang bisa dibilang cukup sensual. Hell, padahal Taehyung sedang tidak ingin diganggu siapa-siapa malam ini. Sekalipun itu dengan kekasih barunya.

Wanita dengan setelan dress fit body berwarna hitam itu mulai melancarkan kecupan ringan yang menggelitik di leher sang kekasih. Tiap inci kulit tan itu ia jilat penuh gairah, sedang matanya melayangkan tatap memuja. Well, Taehyung memang definisi absolut dari kata sempurna. Tidak ada yang bisa menolak pesona dari lelaki Kim itu.

"Sepertinya lelakiku ini ada masalah, ya?" Si wanita menghentikan kecupannya dan lekas menempatkan pantat untuk duduk di pangkuan sang kekasih. "Sayang?" panggilnya lirih saat Taehyung tak kunjung buka suara.

Taehyung membasahi bibirnya dan menepis pelan lengan si wanita yang hendak menjamah wajahnya. "Sudahlah, Hyerin. Aku sedang ingin sendiri."

Hyerin mendecak. Jika sudah seperti ini, pasti yang ada di otak Taehyung adalah mantan kekasihnya-Anha. Mendengus dengan bokong yang masih menempel di paha kokoh sang lelaki, Hyerin mencoba untuk menarik atensi Taehyung yang terarah pada seorang lelaki teler di dekat bartender. "Kau mau bersenang-senang denganku, tidak? Kita bisa bercinta hingga pagi. Aku akan dengan senang hati absen dari pekerjaan."

Taehyung masih bergeming. Tak mengindahkan Hyerin yang mulai melakukan aksi gesek-menggesek di bawah sana. "Kau mau berapa ronde? Aku akan menyanggupinya." Gemerincing gelang yang wanita itu pakai mulai memenuhi gendang telinga Taehyung kala jemari itu mengusap helai rambut hitamnya. "Jangan naif, Tae. Penismu mengeras, lho."

Kedua kelopak mata Taehyung terkatup rapat. Bagaimanapun, ia juga seorang pria. Disuguhkan dengan wanita seksi nan menggoda tentu membuat bagian selatannya mengeras. Akan tetapi tidak, Taehyung sudah katakan sebelumnya bahwa ia datang ke sini hanya untuk minum. Tidak untuk melakukan seks atau hal-hal yang berbau seksual lainnya. Jadi, ia tetap memejam saja kala Hyerin lagi-lagi melancarkan aksinya; mengecup sepasang kelopak mata Taehyung hingga lipstik merah yang dipakainya menempel.

"Kau yakin tidak menginginkanku? Padahal aku jauh-jauh datang ke sini hanya untuk bertemu denganmu. Rindu sekali. Apalagi saat kau mengecupku bibirku mesra." Hyerin mengeluarkan selembar tisu untuk menghilangkan bekas lipstiknya. Kala hendak mendaratkan jemari, Taehyung lekas membuka mata dan merebut helai tisu tersebut.

Enigma, The Shadow [Re-write] | ✔Where stories live. Discover now