10. ᴅᴇᴇᴘ ɪɴ ʜɪꜱ ʜᴇᴀʀᴛꜱ

2.5K 470 66
                                    

Park Jimin masih belum memercayai bahwa dirinya bisa berkeliaran bebas—tanpa pengawasan dari pihak rumah sakit yang jujur kerap kali membuat jengah; seperti terjerat oleh tali tambang. Akan tetapi, di sinilah ia sekarang. Berdiri tegap, menyongsong apartemen yang salah satu unitnya ditempati oleh Anha.

Mulanya, Jung Anha bersikeras untuk memulangkan Jimin ke kampung halamannya di Busan, tapi si Park itu menolak. Dirinya enggan kembali ke tempat itu sebab ada beberapa memori pahit yang membekas di kepala. Jadi, setelah melakukan negosiasi berupa Jimin yang akan dengan senang hati membantu sebagian pekerjaan rumah, Anha hanya mengangguk pasrah, membiarkan pemuda tersebut untuk tinggal satu atap bersamanya hingga waktu yang belum ditentukan.

Anha hanya berpesan untuk tidak melakukan hal yang aneh-aneh selama ia tidak ada di rumah. Terlebih jika sampai membuat tetangga sebelah terganggu. Wanita itu menuliskan alamat apartemen miliknya di secarik kertas dan memberikannya pada Jimin. Masih ada beberapa hal yang harus diurus di rumah sakit. Oleh karena itu Anha memesankan Jimin taksi untuknya pulang terlebih dahulu.

Decitan sandal dengan keramik terdengar menggema kala Jimin mulai memercepat kerja kedua kaki. Ia sudah tiba di lantai lima belas dimana unit milik Anha berada. Penat yang menggelayuti karena kesibukan hari ini membuat Jimin tidak sabar untuk merebahkan tubuh.

Setelah memasukan beberapa digit angka sesuai yang diberitahukan Anha lewat secarik kertas tadi, Jimin lekas mendorong pintu. Penghidunya langsung disambut oleh harum pekat kayu pinus dengan sedikit mint yang menyegarkan. Aroma tersebut amatlah memabukkan hingga Jimin secara tak sadar memejamkan kelopak mata; menyimpan rapat bau-bauan tersebut di dalam laci memorinya.

Ada beberapa objek yang menjadi pusat perhatian Jimin kala ia kembali membuka mata. Mulai dari funitur berbahan kayu jati, pot berisi kaktus di sudut ruangan yang mulai mengering (barangkali Anha sudah tidak punya waktu lagi untuk sekadar merawatnya), pula dinding bercat putih gading yang digantungi oleh beberapa figura.

Melangkah mendekat agar dapat mengamati lebih jelas, Jimin membiarkan matanya dimanjakan oleh beberapa replika lukisan oleh beberapa pelukis terkenal. Milik Vincent Van Gogh dengan karyanya Starry Night, pula Guernica milik Piccaso. Kanvas itu diisi oleh coretan cat air dengan sangat apik. Melirik sedikit di bagian bawah, Jimin menemukan sebuah nama yang tertoreh menggunakan tinta emas.

Kim Taehyung.

Menautkan kening hingga menimbulkan tiga lipatan, batin Jimin dirundung penasaran akan siapakah gerangan orang yang memiliki nama itu. Ia mencoba mengingat nama-nama para pelukis terkenal, tapi tak kunjung mendapatinya. Sepersekon kemudian, Jimin nyaris tersedak salivanya sendiri saat ia kembali menilik tinta tersebut dan menyadari bahwa Kim Taehyung itu merupakan laki-laki yang sempat dijumpai petang tadi di sebuah kafe.

Si Park itu memang tidak begitu suka dengan Taehyung setelah mengetahui bahwa lelaki itu yang telah menghancurkan hati Anha hingga lebur, pula ditambah sikap serampangannya di kafe tadi. Akan tetapi, terlepas dari itu semua, Jimin juga tidak bisa menampik kalau ia kagum akan jiwa seni yang tertuang dalam karya lukisnya. 

Jemari kecil nan berisi, Jimin bawa untuk menyentuh langsung bagaimana ragam warna cat itu dipadukan di atas kanvas. Ia membiarkan guratan-guratan halus tersebut menyentuh permukaan kulitnya pelan. Jimin seakan hanyut dalam indahnya lukisan hingga tak sadar membuat kakinya terantuk sebuah nakas.

Meringis kecil sebab jemari kakinya yang tertindih, Jimin lekas menarik tungkainya. Mendirikan lemari kecil itu dan mengembalikan barang-barang yang berceceran ke dalamnya. Berbagai macam obat-obatan bersama aksesoris milik Anha berserak di dekat kakinya. Ada gantungan kunci karakter dengan ikat rambut warna-warni. Jimin sempat terpekur beberapa detik kala netranya mendapati sebuah snowglobe tergeletak di dekat kaki kursi.

Enigma, The Shadow [Re-write] | ✔Where stories live. Discover now