19. ᴡɪᴘᴇ ᴏꜰꜰ ᴀʟʟ ᴛʜᴇ ᴛʀᴀɪʟ

1.8K 348 69
                                    

Park Hyerin itu seperti parasit; hidupnya selalu bergantung pada orang lain, meminta belas kasihan pada lelaki yang diincarnya dengan memberi jaminan kenikmatan dunia yang tiada tara. Hyerin tidak peduli jikalau dirinya dicap sebagai perempuan berengsek atau murahan, sebab pada dasarnya dia memang seperti itu. Hyerin tidak melebih-lebihankan, pula tidak juga mengurang-ngurangkan. Begitulah kenyataannya. Bagi wanita seperempat abad itu, apa pun akan dilakukannya untuk memuaskan rasa haus akan harta yang bergelimang sekali pun itu harus membuang seluruh harga diri yang tersisa.

Namun kali ini, Hyerin merasakan adanya sesuatu yang aneh. Tepatnya saat dia menjumpai seorang pemuda yang mengaku bernama Jack. Tepat saat itu juga, Hyerin bisa merasakan pusat dunianya yang semula berada di dalam sepasang manik jelaga Taehyung, pun berpindah begitu saja pada Jack. Pertemuan mereka memang tidak meninggalkan kesan yang bagus; pemuda itu menolaknya secara terang-terangan dengan dalih ada seseorang yang telah menetap di hatinya. Akan tetapi, Park Hyerin tentu tidak akan menyerah begitu saja. Dia akan membuat Jack bertekuk lutut untuk mengemis cintanya.

Hari ini hari Minggu, hari di mana Hyerin bisa menikmati hidupnya tanpa mengurus pasien-pasien gila yang ada di rumah sakit. Sungguh, kalau saja dia bisa mengundurkan diri, Hyerin tentunya sudah lama meninggalkan pekerjaan penuh kutukan tersebut. Namun, karena terikat kontrak selama lima tahun—yang mana akan berakhir sekitar dua tahun lagi—pun, membuat wanita itu hanya bisa pasrah dan menjalani kehidupannya dengan setengah hati.

"Apa kau masih kesal denganku?" Taehyung mengambil jemari Hyerin yang tergeletak di atas meja, menangkupnya penuh afeksi sembari melanjutan, "Aku minta maaf. Tadi malam aku benar-benar lelah."

Hyerin mengangguk lemah, kendati tentunya ada sekelumit perasaan sebal yang merangkak naik. Harusnya malam itu dia bisa melampiaskan hasratnya pada Taehyung, membiarkan lelaki itu tunduk dibalik kalimat penuh diktator miliknya. Kejantanan Taehyung memang sedikit memberi reaksi dengan deru napas yang memburu, akan tetapi, lelaki itu sekan tidak mau bangun dari gulungan mimpi. Kesadarannya seakan hilang begitu saja, tinggalkan raga kosong di atas ranjang dengan jiwa yang melayang-layang.

"Tapi kau benar-benar membuatku tersiksa, Tae. Harusnya kau membiarkan aku menunggangimu saja. Bukankah kau juga akan merasa nikmat nantinya?"

Taehyung membuka mulut; hendak menyahut, namun lekas mengunci rapat bilah bibirnya tatkala salah seorang pelayan datang guna mengantarkan pesanan makan siang mereka.

Setelah mengucapkan terima kasih dengan nada kelewat lirih, Taehyung mulai menyeruput ice lemon miliknya. Irisnya menatap lamat ke arah Hyerin yang kini menyandarkan tubuh berbalut turtle neck putih tulang ke kursi. "Iya, harusnya memang begitu. Tapi mau bagaimana lagi? Toh semuanya sudah berlalu." Meletakkan gelasnya kembali dengan sedikit tergesa, Taehyung memajukan tubuh, mendekatkan labium kemerahannya ke telinga si puan. "Sebagai gantinya, bagaimana kalau malam ini aku menginap di tempatmu? Kita bisa bercinta sampai pagi dengan berbagai gaya. Oh, atau kau juga mau mencoba beberapa trik agar permainan kita semakin menyenangkan?"

Hyerin menegakkan punggung, membasahi bibir dengan saliva lalu menyahut tak kalah lirih, "Kedengarannya sangat menyenangkan sekali, Bae. Apa kita akan melibatkan mainan-mainanmu itu?"

"Kalau kau ingin, kita bisa mengikutsertakannya."

Tak peduli dengan keadaan sekitar yang cukup ramai dengan pengunjung, Hyerin tetap meloloskan satu senyum seduktif. Tangannya menjamah paha dalam Taehyung, semakin naik hingga tak sengaja menyentuh kepunyaan si lelaki. Taehyung sempat memejam, tetapi kembali membuka kelopak matanya kala sentuhan Hyerin hilang dan tergantikan dengan satu bisikan kecil, "I'll wait for you."

Beberapa dari kalian mungkin bertanya-tanya, apakah maksud sebenarnya dari kalimat Hyerin yang mengatakan 'mainan-mainanmu'. Well, sebenarnya cukup sederhana sekali. Kata tersebut tentunya merujuk pada benda-benda penunjang aktivitas seksual yang akhir-akhir ini Taehyung gunakan. Dia memang masih bisa terbilang cukup baru, sebab sebelumnya dia tidak pernah menggunakan—sekali pun itu dengan Jung Anha. Akan tetapi, tatkala hubungan tersebut kandas di tengah jalan berliku, Taehyung mendadak mengalami kelainan dalam gairah seksualnya. Dia pikir dengan peralatan semacam handcuffs, beberapa potong dasi, ikat pinggang, cambuk, hingga vibrator akan membuat kepuasan tersendiri kala pelepasan terjadi.

Enigma, The Shadow [Re-write] | ✔Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora