T W O

285K 10.4K 767
                                    

Setelah sarapan, icha menghampiri papa nya yang sedang membaca koran di halaman rumah nya.

"Serius banget pa" Icha menegur Ardi, papa nya.

"Eh kamu, kirain siapa. Ada apa?" Tanya Ardi lembut.

"Papa udah bilang ke orang tua brenda? Kalau mereka gak izinin brenda gimana pa?? Terus aku sama siapa? Kalau brenda gak boleh, aku gak mau sekolah." Icha melipat tangannya di dada.

"Udah selesai pidato nya hm?" Tanya Ardi yang pura-pura habis bangun tidur.

"Iihhh papaaa aku serius pa, papa udah ngomong ke orang tua brenda?" Tanya icha dengan sangat kesal kepada papa nya. Papa nya itu sama seperti abang gesrek nya. Sama-sama nyebelin.

"Niat nya sih hari ini papa akan ke rumah brenda sama mama kamu. Kamu mau ikut?"

"Serius pah?? Asiiikk aku mau ikut, kalo gitu aku siap-siap dulu ya pah." Ucap icha sembari berlari menuju kamarnya. Karena ia harus siap-siap ke rumah brenda.

Icha pun selesai, ia hanya memakai celana jeans dan kaos berwarna biru muda. Sangat simple, tapi terlihat cantik bila icha yang pakai. Icha pun turun ke bawah, dilihatnya halaman tapi papa nya sudah tidak ada. Hanya ada bi ijah yang lagi menyapu halaman rumah nya.

"Bi ijah, papa kemana ya? Bukannya tadi baca koran disini?" Tanya icha kepada bi ijah.

"Oh tuan ya non? Tuan lagi di kamarnya non. Katanya tuan mau pergi. Lagi siap-siap dulu" Jawab bi ijah.

"Oh, kirain papa ninggalin aku." Ucap icha seraya duduk di bangku halaman yang tadi di duduki papa nya.

"Emang mau kemana non?" Tanya bi ijah.

"Papa sama mama mau ke rumah teman aku bi, brenda. Tau kan?" Jawab icha sembari memainkan ponselnya.

"Oh non brenda, iya bibi tau. Ya sudah non bibi mau kasih makan ikan dulu ya non. Maaf bibi tinggal." Ucap bi ijah.

"Oh iya bi gak papa."

Tak sampai 10 menit, papa dan mama icha sudah selesai bersiap-siap. Dan mereka pun pergi menuju rumah brenda, sahabat icha.

•••

Radit POV.

Pagi ini radit tidak berencana kemana pun, karena ia sendiri bingung ingin kemana. Radit sudah bangun sejak jam 5 pagi tadi, karena ia tau ia harus melakukan sholat subuh. Sekarang sudah pukul 9 pagi, tapi radit belum juga keluar kamarnya. Beberapa kali bunda dan asisten rumah tangga nya membangunkan radit untuk sarapan. Sebenarnya radit tidak tidur, hanya saja ia ingin di kamar. Radit pun mulai merasa bosan dan cacing-cacing di perutnya juga sudah ber-konser ria.

Radit pun turun ke bawah, karena kamarnya memang berada di lantai 2. Tujuan utama radit saat ini adalah meja makan. Di meja makan pun masih ada ayah, bunda dan kakak nya bernama Kevin Arraka Alexander yang biasa di panggil Raka. Raka dan Radit beda nya lumayan jauh. Mereka beda 7 tahun. Raka sekarang sedang kuliah S2, ia mengambil kedokteran. Dan sudah dipastikan, saat Raka lulus Raka akan menjadi dokter.

"Dasar kudanil lo! Bangun jam segini. Mau jadi apa?" Ucap raka sambil melempar secuil roti dari mulut nya dan di lempar ke arah muka radit.

"Astagaaaa!! Roti lo bau jigong lele bang." Ucap radit dengan wajah ingin muntah.

"Asal lo tau jigong gue wangi bunga melati." Sinis raka.

My Freak Husband?!  [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang