T W E N T Y F O U R

151K 5.5K 529
                                    


Kring Kring

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Banyak siswa dan siswi yang sudah keluar dari kelas. Kecuali icha, brenda dan Asep yang sedang membersihkan kelas karena tadi ia terlambat masuk kelas pada saat pelajaran Bu asri. Jadi dia mendapat hukuman. kasihan memang.
Sudah berkali-kali icha menengok ke arah jendela kelasnya. Biasanya kalau sudah jam pulang sekolah, radit selalu menunggunya di depan kelasnya. Tetapi sekarang ia tidak melihat radit disana. Melihat jejak nya pun tidak.

"ASSALAMUALAIKUM KAWAN KAWAN!!" teriak seseorang saat masuk ke kelas icha.

"Waalaikumsalam." Jawab icha dan brenda berbarengan.

"Loh kok kalian kesini?" Tanya icha bingung yang melihat tiga anak laki-laki kelas XI yang tiba-tiba masuk.

"Emangnya gak boleh ya cha?" Tanya davin. Yap, anak kelas XI yang dimaksud adalah teman-temannya radit, yaitu sean, davin dan rizky. Dan yang teriak tadi siapa lagi kalau bukan rizky si bocah konyol.

"Hmm, boleh sih. Tapi radit kemana? kok gak sama kalian?" Tanya icha yang merasa aneh karena mereka hanya bertiga. Biasanya mereka selalu ber-empat seperti anak ayam.

"Hmm, anu cha. Itu si radit lagi--" Ucap sean terbata.

"Lagi apa?" Icha bertanya lagi. Icha merasakan ada yang tidak beres. Mereka seperti menyembunyikan sesuatu darinya.

"Kalo ditanya itu jawab." Lanjut icha.

"Gini cha, lo sama brenda pulang bareng kita-kita ya?" Ucap Rizky.

"Emang radit kemana? kok icha disuruh pulang bareng lo semua?" Sekarang brenda yang bertanya.

"Gini loh brendut, radit lagi ada urusan yang penting banget makanya lo sama icha harus pulang bareng kita." Ucap rizky.

"Eh kampret! Nama gue itu B-R-E-N-D-A. Bukan brendut!!!!" Teriak brenda.

"Gue masih gak ngerti, kok radit gak ngomong sama gue kalo misalnya dia ada urusan? setahu gue radit selalu kasih kabar ke gue kalau dia ada urusan. Sekalipun urusan itu penting." Ucap icha yang semakin bingung. Karena tidak biasanya radit seperti ini.

"Hmm, kita juga gak tau cha dia ada urusan apa. Cuma yang pasti, dia bilang kalau dia gak bisa pulang sama lo. Makanya kita-kita yang disuruh anter lo pulang." Jelas sean panjang lebar.

"Iya cha, lo gak usah khawatirin radit. Positif thinking aja dulu." Ucap davin menenangkan icha.

"Gue coba telfon radit dulu kali ya?" tanya icha. Ia pun segera mengambil ponselnya yang berwarna Rosegold itu dan langsung men-dial nomor radit. Setelah menunggu cukup lama, radit tidak menjawab panggilan dari icha. Lo kemana sih dit? gak biasanya lo kayak gini. Batin icha.

"Di angkat gak cha?" Tanya brenda.

"Nggak." Jawab icha dengan raut wajah yang sudah berubah masam.

"Jangan terlalu dipikirin ya cha, lo berdoa aja supaya radit gak apa-apa." Ucap brenda sambil mengelus punggung sahabatnya itu. Berusaha menayalurkan ketenangan kepada sahabatnya itu. Ia mengerti perasaan icha sekarang. Mereka sudah bersahabat sejak lama, dan tidak mungkin brenda tidak tahu keadaan sahabatnya sekarang ini.

"Ya udah, mendingan sekarang kita balik." Ajak sean. Icha pun menurut dan mereka langsung menuju parkiran mobil.

•••

Radit POV.

Kring Kring

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Ia tidak sabar untuk bertemu istri tercintanya. Radit pun membereskan tas nya dan segala barangnya yang masih berserakan di meja.

My Freak Husband?!  [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang