T H R E E

242K 10.4K 429
                                    

Author POV.

Hari ini adalah hari pertama icha masuk SMA. Icha sangat-sangat penasaran bagaimana masa indah SMA seperti yang abang nya katakan. Dan hari ini brenda ke rumah icha pagi -pagi sekali untuk berangkat ke sekolah baru mereka. Ya kalian tau lah bagaimana rasanya MOS, makanya icha akan berangkat bareng brenda pagi ini. Pagi ini keluarga mereka pun lengkap, karena Reno sudah pulang dari liburannya di German kemarin.

"Cha buruan turun, brenda udah ada di bawah tuh." Reina mengetuk pintu putri nya itu agar segera ke lantai dasar rumah nya, karena brenda sudah datang.

"Iya ma, ini icha tinggal pakai sepatu." Teriak icha dari dalam kamarnya.

"Yaudah, mama tunggu di bawah ya. Nanti kamu sama brenda sarapan dulu." Reina mengingatkan.

Icha sudah memakai pakaian lengkap sasuai persyaratan mengikuti MOS. Icha memakai seragam nya saat ia SMP, lalu rambut nya diikat dua, dan ia memakai name tag yang sangat besar dan bertuliskan Claritsa Anandhira Maurer beserta hiasan nya yang memenuhi name tag tersebut.
Icha pun segera turun ke lantai dasar rumah nya, karena ia ingin menemui brenda dan segera sarapan.

"Brenda!!" Teriak icha dari tangga. Brenda yang dari tadi sedang menunduk pun mengangkat wajah nya untuk menatap icha yang memanggilnya.

"Apaan sih lo? Teriak-teriak mulu? Berisik kampret." Bukan brenda yang menjawab sapaan icha, Tetapi malah abang gesrek nya.

"Dih suka-suka gue curut." Icha memalingkan wajah nya ke arah brenda. Dilihatnya brenda menundukkan kepalanya kembali. Icha tahu alasan mengapa brenda seperti ini. Alasannya adalah brenda menyukai abang nya icha, yaitu Zafran Fahreno Maurer. Karena umur mereka hanya berbeda 2 tahun saja. Brenda memang selalu malu-malu bila di dekat Reno.

"Brenda, lo jangan nunduk gitu kenapa? Mending kita sarapan dulu, nanti takut kesiangan." Icha menarik tangan brenda menuju ke ruang makan. Disana sudah ada papa dan mama icha. Reno mengikuti icha dan brenda dari belakang.

"Ayo sini sayang, mama udah bikin nasi goreng kesukaan abang sama icha." Panggil Reina kepada ketiga nya.

"Asiiiikkk!!" Jerit icha sumringah.

"Lebay bener gue punya adek." Gumam  reno pelan, bahkan seperti berbisik.

"Gue denger sompret." Sinis icha.

Akhirnya mereka pun duduk. Icha berhadapan dengan mama nya, dan brenda berhadapan dengan Reno. Itu semakin membuat brenda menundukan kepalanya. Di tengah icha menikmati nasi goreng nya, icha melihat brenda yang makan sambil tertunduk.

"Bren, lo gak usah malu-malu. Jangan nunduk banget makannya." Bisik icha kepada brenda.

"I-iiya." Jawab brenda terbata-bata.

Mereka pun sudah selesai sarapan. Papa icha harus buru-buru ke bandara karena ia harus pergi ke UK karena ada urusan pekerjaan.

"Ma, kan pak Udin nganter papa ke bandara, terus icha sama brenda siapa yang anter ma?" Tanya icha ke mama nya.

"Hmm abang aja ya bang? Kasian tuh adik kamu, hari ini kan hari pertama mereka masuk bang." Pinta Reina kepada reno.

"Yaudah iya. Abang panasin mobil nya dulu." Reno pun bergegas mengambil kunci mobil yang tergeletak di nakas dan langsung menuju garasi.

My Freak Husband?!  [ COMPLETED ]Onde histórias criam vida. Descubra agora