7.7K 1.1K 76
                                    

"Sampai jumpa."

Taera pulang setelah Taehyung menjemputnya, sementara Jiseo masih harus di butik karena ada beberapa hal yang harus ia kerjakan. Saat Jiseo memeriksa laporan, ia melihat ada sesuatu yang bergerak di balik etalase utama.

"Apakah ada tikus?"tanya Jiseo.

Ia menutup laporannya lalu melihat pada balik dinding etalase.

"Astaga!"

Jiseo kaget ketika melihat posisi manekin yang ia pajang tadi berubah. Ia berfikir bahwa pengunjung tadi ada yang menyentuhnya makannya posisinya berbeda. Dengan cepat, Jiseo menata kembali manekinnya lalu kembali bekerja.

"Yah, setidaknya cukup baik untuk ukuran butik yang baru dibuka."katanya.

Jiseo adalah seorang pengusaha muda, memiliki paras cantik dan tentu saja kaya raya. Appanya adalah pemilik beberapa perusahaan ekspor kulit terbesar di Korea, tidak heran Jiseo mewarisi keahlian ayahnya berbisnis. Butik yang Jiseo dirikan memiliki 4 cabang di kota besar, sebut saja Gangnam, Myeongdong, Gwangju dan Incheon. Dan sekarang, ia mencoba peruntungannya di tengah kota Seoul yang padat. Ia bekerja sama dengan sahabatnya, Kim Taera yang merupakan seorang putri anggota dewan pemerintahan.

"Yoboseyo?"

Jiseo mengangkat telepon yang tiba-tiba berbunyi saat ia akan meletakkan laporannya di laci.

"Noona, kapan kau pulang?"

Jiseo kenal suara melengking itu, tentu saja itu suara Jimin siapa lagi.

"Sebentar lagi, Jiminie. Ada apa?"tanya Jiseo.

"Umm ... belikan aku chesee burger. Aku lapar."katanya.

"Memang tidak ada makanan dirumah??"tanya Jiseo.

"Aku bosan."jawab Jimin.

"Arrasseo, akan ku pesankan nanti."kata Jiseo.

"2 porsi ya."pesan Jimin.

"Jiminie?!"

"Ada Jungkook dirumah, ia sedang mengajariku main overwatch."katanya.

"Jungkookie?"

"Wae?"tanya Jimin.

"Ani, baiklah tunggu satu jam lagi aku akan sampai rumah."jawab Jiseo.

Telepon Jiseo matikan sepihak, ia terkekeh karena tau pasti Jimin akan menggerutu kesal. Jimin paling tidak suka teleponnya mendadak dimatikan. Tapi sayangnya, Jiseo suka sekali menggoda Jimin.

"Sudah jam segini."

Jiseo melirik ke arah jam yang ada di dinding butiknya. Ia segera merapikan seluruh file lalu menguncinya. Namun, saat Jiseo akan beranjak ia merasa ada sesuatu yang aneh.

Jiseo merasa ada seseorang yang berdiri di belakangnya. Namun saat ia menoleh, tidak ada siapapun. Ia kembali berbalik badan dan mencoba berfikir positif. Tapi tetap saja, karena saat ini Jiseo merasa ada yang memperhatikannya.

"Hantu?"

Jiseo menggelengkan kepalanya, ia tetap fokus dengan pekerjaannya sembari menunggu Asisten Oh menjemputnya.

'PRANG!!'

Suara seperti vas jatuh membuat Jiseo semakin merinding. Ia melihat ke sekeliling tapi tetap tidak ada apa-apa. Akhirnya, ia berjalan menuju closets karena ada suara seperti orang sedang memilih pakaian.

"Taeraaa ..."

Jiseo bergidik ngeri, ia memang takut pada hantu. Menonton Sadako saja ia sampai pingsan, lebih parah dari Jimin yang bisa dikatagorikan penakut.

우울한 인형 [Gloomy of the Doll] × SUGA [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang