이십칠

4.5K 734 168
                                    

Saat Jiseo terbangun, ia hanya mendapati Jimin yang sedang terlihat panik. Berkali-kali anak itu tersandung kursi saat mondar-mandir dengan ponsel di telinganya. Ia bahkan tidak menyadari jika kakaknya sudah terbangun bila Jiseo tidak memanggilnya.

"Noona, mengapa diam saja?"tanya Jimin.

Mereka berdua sekarang sudah ada di dalam mobil dengan asisten Kang.

Jiseo tidak menjawab, hanya sesekali mengusak surai coklat Jimin yang kini terus menatapnya khawatir. Jujur saja, Jiseo tidak ingin adiknya memikirkan sesuatu yang ia sendiri tidak tau jawabannya.

"Noona, mengapa kau bisa sampai Asan?"tanya Jimin lagi.

"A—ada hal yang harus aku selesaikan."jawab Jiseo.

"Sepenting itukah?memangnya Taera Noona kemana?mengapa kau bisa jatuh di penyebrangan?"

Pertanyaan Jimin yang begitu banyak membuat Jiseo hanya tersenyum maklum pada adiknya. Sesampainya mereka di rumah, Jiseo menyuruh Jimin untuk masuk dan istirahat terlebih dahulu. Walau Jimin terus menolak, namun Jiseo memaksanya karena ia juga akan langsung pergi ke butik.

"Nona kau yakin?"tanya asisten Kang.

"Hmm …"

Tanpa bertanya apa-apa lagi, Asisten Kang melajukan mobilnya ke butik sesuai dengan permintaan Jiseo.

"Ah—aku ingin bertanya sesuatu denganmu."kata Jiseo tiba-tiba.

"Silahkan, Nona."

"Kau sudah berapa lama kerja dengan keluarga Park?"tanya Jiseo.

"Aku hanya mengingat Tuan muda Jimin baru beberapa hari lahir saat saya pertama kali bekerja dengan Tuan Park."jawab Asisten Kang.

"Jadi, kau tidak tau apa-apa mengenai keluarga ini?"tanya Jiseo.

"Maaf Nona."

Jiseo mendengus, ia pun juga tidak tau siapa yang bekerja lebih lama daripada asisten di depannya ini, namun—

"Ah, mungkin kau bisa menanyakannya pada Asisten Kim."saran Asisten Kang.

"Asisten Kim?"

"Iya, dia dulu mengurusi tugas Asisten Nam di rumah."jawab Asisten Kang.

"Aku baru tau jika—"

"Iya Nona, dia tidak ditugaskan untuk mengurusmu. Dia keluar setelah Tuan muda Jimin berusia 3 tahun."jelas Asisten Kang.

"Bisakah kau antarkan aku ke rumahnya?"tanya Jiseo.

"Maaf, aku mendengar jika beliau sudah meninggal."

Harapan Jiseo mendengar penjelasan dari wanita bermarga Kim itu akhirnya putus. Ia memijat pertemuan alisnya yang berdenyut pusing. Sesampainya di butik, Taera menyambutnya dengan pelukan yang cukup erat. Sahabatnya itu tau bahwa Jiseo baru pulang dari Asan.

"Mengapa kau pergi sendirian, huh?!"tanya Taera khawatir.

"Ada hal yang harus aku pecahkan."jawab Jiseo yang kemudian duduk bersandar di kursi.

"Memangnya ada apa?"tanya Taera.

"Oh—apakah Su— ah Yoongi-ssi kemari?"tanya Jiseo mengalihkan pembicaraan.

"Tumben sekali kau menanyakannya?"tanya Taera.

"Uh?De-design pe-pesanan-nya sudah jadi."jawab Jiseo.

"…"

"Aku ingin menunjukkannya."kata Jiseo.

"Aku kira kau tidak membuatkannya."kata Taera.

우울한 인형 [Gloomy of the Doll] × SUGA [√]Where stories live. Discover now