6.7K 938 58
                                    

"Arrgghhh!!!! micyoseo micyoseo!!!"

Jiseo pergi setelah berhasil menendang kaki Suga untuk yang kedua kali. Pemuda, oh maksudnya manekin itu tersungkur jatuh dan Jiseo segera meninggalkan ruangannya.

"Mengapa aku sial sekali hari ini."gerutu Jiseo.

Tiba-tiba, perutnya terdengar berbunyi. Dan sialnya, tas beserta dompet juga ponselnya ia tinggal di butik karena panik Suga akan melakukan lebih.

"Ah, good!! Park Jiseo neo oneul uni nappeungeoya."katanya.

Ia mencak-acak rambutnya frustasi. Jiseo berfikir untuk kembali namun Suga pasti masih di butik.

"Eottohkae?!!"

Jiseo mengelus perutnya sendiri, berjalan mondar mandir tidak jelas di trotoar hingga tak jarang orang yang lewat memperhatikannya. Namun semua itu tak berlangsung lama ketika mobil Mercedes-Benz berhenti di seberang jalan.

"Jiseo-ya?!"

Panggilan seseorang membuat Jiseo menghentikan aktifitas mondar mandirnya.

"Uh?!"

Orang itu turun dari mobil lalu menyebrang dan menghampiri Jiseo.

"Kau sedang apa disini?"tanyanya.

"Bukan urusanmu, Seokjin-ah."jawab Jiseo.

Pemuda yang disapa Seokjin tersebut sudah terbiasa dengan perlakuan Jiseo yang dingin padanya.

"Mau makan siang denganku?"tanya Seokjin.

Kebetulan sekali, Jiseo sekarang sedang lapar, tapi Jiseo terlalu gengsi untuk menerima tawaran Seokjin. Namun, perut Jiseo yang berbunyi membuat pemuda peraih penghargaan best actor of the year itu menarik tangannya.

"Aku tidak mau!!"teriak Jiseo.

"Kau bahkan tidak bisa membohongiku, Jiseo-ya."kata Seokjin.

Ia memaksa Jiseo masuk ke dalam mobilnya, setelah itu mereka pergi ke restoran yang letaknya cukup jauh dari pusat kota Seoul.

"Cih!!"

"Aku mengajakmu makan sian bukan karena ingin kau terima, tapi karena aku peduli padamu."kata Seokjin.

Jiseo menoleh melihat Seokjin. Sebenarnya Seokjin itu tampan, sangat tampan namun Jiseo hanya terlalu takut jika ia menerima Seokjin. Kesibukan Seokjin yang padat adalah salah satu alasannya, terlebih dia adalah seorang aktor berbakat pasti banyak sekali wanita yang dekat dengannya.

Sesampainya di sebuah restoran, mereka memesan makanan yang mereka sukai dengan Jiseo yang mengalami sedikit pemaksaan.

"Silahkan tunggu sebentar, Tuan."kata pramusaji yang melayani Jiseo dan Seokjin.

"Mengapa kau berkeliaran sendiri seperti itu?"tanya Seokjin.

Jiseo melihat ke arah lain, ia tidak mau memandang Seokjin walaupun namja itu telah mentraktirnya makan.

"Jiseo-ya, apa—"

Sebelum Seokjin menyelesaikan kalimatnya, beberapa orang pengunjung mendekatinya sambil membawa ponsel.

"Seokjin-ssi?!"

"Ne?"Sebetulnya Seokjin kaget kala seorang wanita menarik jas nya.

"Bolehkah aku meminta foto bersama sebentar, aku sangat mengagumimu."kata wanita itu.

Seokjin dengan ramah mengangguk. Tapi sialnya bagi Jiseo, wanita itu menyuruhnya untuk memotretnya dengan Seokjin.

"Hana, dul, set!!"Jiseo membidik gambar sembarangan setelah hitungan ketiga.

우울한 인형 [Gloomy of the Doll] × SUGA [√]Where stories live. Discover now