6.6K 966 141
                                    

Jiseo menatap sinis pada manekin yang sekarang sedang memperhatikan toples berisi permen di meja pengunjung. Gadis itu tak habis pikir, mengapa dia seenaknya menjadikannya sebagai pengantinnya padahal mereka baru bertemu beberapa hari.

"Kau tidak menawariku minum?"tanya Suga setelah ia mengambil salah satu permen di dalam toples lalu menyimpannya di dalam mulut.

"Memang kau bisa minum juga?"Jiseo balik bertanya.

Suga melirik tajam ke arah Jiseo yang memegang pensil dan kertas di meja kerjanya.

"Kau pikir aku manekin sungguhan yang tidak butuh makan dan minum?!"kata Suga.

"Kau memang manekin!!"kata Jiseo.

"Sekarang aku manusia sepertimu."sangkal Suga.

"Manekin tetap saja manekin!"

Tangan Suga mengepal, ia berjalan ke tempat dimana Jiseo saat ini.

Jiseo yang kaget dengan wajah Suga yang berada di dekatnya hanya menatapnya sinis.

"Jangan macam-macam, atau ku kirim kau ke tempat sampah!"ancam Jiseo.

"Coba saja."

Manik hazel dan onyx mereka bertemu bagai ada arus listrik diantara mata mereka. Tangan Suga yang bertumpu pada meja dan Jiseo yang mendongak menatap Suga. Jika bisa, Jiseo ingin colok saja mata di hadapannya dengan pensil namun sayang, Jiseo terlalu terpaku dengan onyx indah itu.

"Kau masih mau membuangku?"

"Ya, aku tetap akan membuangmu."kata Jiseo.

Suga menyeringai ia semakin mendekatkan wajahnya pada Jiseo yang semakin mundur hingga Jiseo hampir terjungkal ke belakang namun Suga berhasil menahannya.

"Bodoh!"

"Apa?!kau mengataiku bodoh?!"

"Kau memang bodoh!"

Jiseo menggembungkan pipinya layaknya ikan buntal. Sementara Suga hanya menatapnya remeh. Ia melepaskan tubuh Jiseo lalu menyandarkan tubuhnya sendiri di meja lalu melipat kedua tangannya di depan dada.

"Dari sekian banyak orang, mengapa aku yang mendapat bencana seperti ini."keluh Jiseo.

"..."

Jiseo mendengus, ia tidak melanjutkan menggoreskan pensilnya diatas kertas.

"Aku sudah memperhatikanmu sejak lama."kata Suga.

Jiseo melirik.

"Teruskan menggambarmu."kata Suga.

"Tidak mau."kata Jiseo.

Suga gemas, ia menghampiri Jiseo lalu memojokkannya pada tembok putih di belakang meja kerja gadis manis tersebut. Sebelah tangan Jiseo ia kunci dengan kuat. Jarak wajah mereka hanya sekitar 5cm dan Jiseo mulai gugub apalagi—

"Noona?!"

Pintu yang baru saja terbuka menampilkan Jimin dan Jungkook. Sial! Cepat-cepat Jiseo mendorong tubuh Suga dengan sebelah tangannya.

"Oh, maaf aku mengganggu, aku akan pergi."kata Jimin canggung.

"Ani ani!!"

Jiseo melihat Jungkook yang menunduk, ia terlihat malu sekali.

"Ada apa, Jiminie?"tanya Jiseo pada adiknya.

"Tidak, aku hanya mampir."jawab Jimin.

Jiseo yang masih canggung lalu berjalan menghampiri adiknya dengan mata Suga yang mengikuti ke arah mana Jiseo berjalan.

우울한 인형 [Gloomy of the Doll] × SUGA [√]Where stories live. Discover now