6.6K 989 155
                                    

Jimin yang kaget mendengar kakaknya berteriak melonjak dari kursi, bersamaan dengan Taera yang melotot ke arah Jiseo.

"Noona?!"kata Jimin yang segera mendekati kakaknya.

"Jiseo-ya waeyo?!"tanya Taera mengekor di belakang Jimin.

"D—dia—,"jari Jiseo menunjuk ke arah manekin Suga."Dia hidup."lanjutnya.

Taera dan Jimin menoleh ke arah manekin Suga lalu memperhatikannya lekat-lekat.

"Kau ini mengigau ya?mana mungkin Suga hidup."kata Taera.

Jimin yang penasaran pun terlihat memegang manekin Suga dan memastikan bahwa yang kakaknya katakan tidak benar.

"Aku melihatnya menatapku."kata Jiseo.

"Dia hanya manekin, Jiseo-ya. Mana mungkin dia melihatmu."kata Taera.

"Kau harus percaya padaku."kata Jiseo. Tubuhnya masih bergetar karena takut.

"Ji—"

"Jiminie, pinjam ponselmu sebentar."kata Jiseo.

Jimin dengan senang hati memberikan ponselnya pada Jiseo.

"Kau menelfon siapa?"tanya Taera.

"Asisten Oh, aku ingin dia membuang manekin ini."jawab Jiseo.

"Kau yakin ingin membuangnya?"tanya Taera.

"Aku sangat yakin, Taera-ya."jawab Jiseo.

Hubungan telepon telah tersambung, dan tak menunggu waktu lama Asisten Oh telah sampai di butik.

"Kau lama sekali, darimana saja."kata Jiseo sedikit marah.

"Noona, asisten Oh tidak terlambat."bujuk Jimin, ia mengerti kakaknya masih dalam keadaan panik sekarang.

"Jwosonghamnida, Nona."kata Asisten Oh yang membungkukkan badanya.

"Sudah sudah ... aku minta sekarang kau buang manekin di etalase utama."perintah Jiseo.

"Baik, Nona."

Asisten Oh pergi ke etalase utama, ia mengangkat manekin Suga lalu membawanya pergi.

"Pastikan kau telah membuangnya."kata Jiseo.

"Baik, Nona. Saya permisi dulu."kata Asisten Oh. Ia sedikit membungkuk sebelum pergi.

Jiseo menghela nafasnya, ia memijat pertemuan alisnya. Taera yang baru saja kembali dari dapur kecil di butik mereka membawakan Jiseo air putih berharap Jiseo sedikit lebih baik.

"Minumlah, Jiseo-ya."kata Taera sambil menyodorkan segelas air putih tersebut.

"Gomawo."kata Jiseo. Ia menerima air putih dari Taera lalu meminumnya.

"Sudah, semuanya akan baik-baik saja."kata Taera. Ia menepuk pundak Jiseo lembut.

"Noona, gwenchana?"tanya Jimin.

"Gwenchanayo, Jiminie."jawab Jiseo. Ia refleks mengelus pipi gemuk Jimin yang ikut panik.

"Aku mau tidur ke belakang."kata Jimin.

"Kau lelah?"

Jimin mengangguk.

"Baiklah, jangan mainan ponselmu terus."pinta Jiseo.

"Arrasseo."kata Jimin yang kemudian melenggangkan kakinya ke dalam.

Jiseo segera duduk di kursi lalu menyandarkan kepalanya di sana. Ia tidak habis pikir dengan apa yang ia lihat hari ini.

우울한 인형 [Gloomy of the Doll] × SUGA [√]Where stories live. Discover now