"Akh!—"
Jiseo memekik kesakitan saat kakinya berjalan menapak trotoar. Beberapa luka, telihat menggores di kaki mulus gadis itu. Ia berjalan tertatih sambil meringis menahan sakit.
"Coba kulihat kakimu."pinta Suga.
"Tidak, aku tidak apa-apa."kata Jiseo.
"Bisakah kau mengesampingkan sifat keras kepalamu itu, huh?!"marah Suga.
"Aku benar-benar tidak apa-apa."tolak Jiseo.
Suga berdecak sebal, tanpa banyak bicara ia mengangkat tubuh Jiseo begitu saja.
"Apa—turunkan aku!!"pekik Jiseo.
"Kalau kau tidak menurutiku, aku akan membuangmu ke tempat sampah!"pekik Suga.
"Ap—apa?!"
"Cih!!"
"Dasar bodoh!"
"Kau mengataiku bodoh, huh!!"
Jiseo mengerucutkan bibirnya.
"Kau yang bodoh!"balas Suga.
Jiseo dan Suga baru saja membuat 2 kesepakatan. Malam ini juga, mereka akan melakukan kesepakatan pertama. Suga berjalan dengan Jiseo yang berada di gendongannya. Ia sedikit lebih tenang saat Suga menuruti apa yang gadis itu tawarkan padanya.
"Hari ini kau makan apa?"tanya Suga.
"Tidak."jawab Jiseo.
"Aku seperti membawa seekor sapi di kedua tanganku."ketus Suga.
"Jadi kau pikir aku ini sapi?!"pekik Jiseo.
"…"
"Dasar manusia—"
"Aku bukan manusia, kau ingat huh?"potong Suga.
Jiseo diam, ia hanya menatap mata kebiruan Suga yang kini terus melihat kedepan. Wajah yang tidak berubah dari pertama mereka bertemu, dingin layaknya butiran es pertama musim dingin dan juga—begitu memancarkan sebuah beban akan sebuah kehilangan. Tangan kecil Jiseo mengalung pada leher Suga, walau hujan telah menerpa mereka namun wangi blackberry bay miliknya tetap melekat seolah tidak ingin meninggalkan sang tuan yang telah menggosokkannya ke tubuh putih bersih itu.
"Kenapa?"ketus Suga.
"Aku ini adikmu, bisakah kau lebih manis sedikit?!"kata Jiseo.
Suga menunjukkan senyum terpaksanya."Ada apa adikku yang manis?"tanya Suga.
"Memang aku gula?!"jawab Jiseo.
Sebal, lelaki itu menurunkan paksa tubuh Jiseo dari gendongannya.
"Aw!"
"Jangan mempermainkanku!"kata Suga.
"Denganku saja kau seperti itu! bagaimana dengan wanita lain?!"pekik Jiseo.
"Aku tidak ingin wanita lain selain dirimu!!"teriak Suga.
Jiseo tersenyum remeh lalu berdiri. Ia terjatuh saat Suga menurunkannya tadi. Tangannya kembali menggandeng tangan Suga lalu mereka berjalan bersama sampai ke—
Rumah Jiseo.
"Aku akan menemani Jimin, aku harap kau tidak membuat keributan. Aku takut Jimin mendengar dan penyakitnya kambuh."kata Jiseo.
"…"
"Mereka di ruang tengah, aku akan naik keatas."kata Jiseo.
Jiseo berlari ke tangga lalu pergi ke kamar Jimin. Sementara Suga, ia berjalan ke ruang tengah menemui sepasang suami istri yang kini sedang asik menonton televisi sambil menikmati teh hangat dan juga cemilan diatas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
우울한 인형 [Gloomy of the Doll] × SUGA [√]
Fanfiction[COMPLETE] 20170802 - 20171212 "Gadis itu memungutku, menyelamatkanku dari tangan orang yang ingin membuangku tapi gadis itu pula yang merenggut kebahagiaanku"- Suga BTS SUGA FANFICTION CONTENT: ROMANCE-SUPRANATURAL CAST: MIN YOONGI [MIN SUGA] PARK...