01 - First Meet

12.4K 735 156
                                    

Hannyoung High School, Seoul, South Korea.

Hari ini siswa dipulangkan lebih awal. Pukul 2 KST. Disaat gadis lain disini sibuk mencari tempat berteduh karena terik yang begitu menyengat.

Berbeda dengan seorang gadis itu. Dia dengan lincahnya bermain bola basket ditengah lapangan tanpa peduli terik matahari saat ini.

"Ah! Menyebalkan! Kenapa tidak masuk lagi?"

Gerutu gadis bermarga Park itu di iringi tatapan kesal mengarah pada ring. Lagi lagi bola orange yang dipantulnya tidak masuk sempurna kedalam ring yang ia incar.

"Bodoh! Kapten basket macam apa kau itu?" terdengar suara berat dari sisi kanan lapangan basket.

Sepenggal kalimat yang mampu membuat hati Park Yeon Hwa berapi - api. Yeon Hwa dengan cepat mengarahkan matanya kesumber suara.

Menatap tangan kanan seorang laki laki yang berdiri di sisi kanan lapangan basket. Terdapat handband merah yang sempurna. Ah, dia kapten basket juga rupanya.

"Heol? Apa kau meledekku?"

"Apa kau merasa?" laki laki tadi melangkahkan kakinya satu demi satu. Menatap tajam gadis pemilik handband putih tersebut.

"Cih! Sehebat apa kau itu, Kapten?" Yeon Hwa menekankan kata kapten tepat didepan sepasang mata milik laki laki bersurai coklat pekat.

"Yeon Hwa- ya!!" pekik seorang gadis frisky yang memegang payung berwarna pink disalah satu tangannya dari jauh.

Ya, dia Kwon Yoojung. Sahabat Yeon Hwa.

"Nanti. Jam empat sore," ucap laki laki tidak dikenal tadi berlalu meninggalkan Yeon Hwa berdiri sendiri ditengah lapangan basket.

"Yeon Hwa- ya! Yeon Hwa- ya!" suara Yoojung semakin terdengar jelas. Gadis itu berlari mendekati Yeon Hwa yang tengah berdiri memikirkan banyak pertanyaan.

Benar, Yeon Hwa memiliki banyak pertanyaan. Tentang siapa laki laki tadi? Kenapa dia seenaknya sendiri? Kenapa dia tahu bahwa Yeon Hwa seorang kapten basket?

Padahal Yeon Hwa sendiri tidak mengenali laki laki tadi. Dan satu lagi, apa maksutnya nanti, jam empat sore? Apa dia ingin menunjukkan kemampuannya?

Heol! Sombong sekali!

"Yeon Hwa- ya! Aish! Kau ini sedang apa? Apa kau gila ditengah panas seperti ini kau malah bermain basket! Pakai ini agar kulitmu tidak gosong," Yoojung menyerahkan sebuah sunblock yang langsung ditolak mentah mentah oleh Yeon Hwa.

"Eoh, tadi siapa? Apa kau baru berdebat dengan laki laki tadi?"

"Mana kutahu. Aku juga tidak mengenal laki laki brengsek tadi."

"Ah begitu ya. Kalau begitu yasudah  kita pulang saja," Yoojung menarik tangan Yeon Hwa. Meninggalkan lingkungan sekolah untuk segera pulang ke rumah.

---

"Aku pulang," Yeon Hwa memasuki halaman rumahnya. Terlihat sebuah mobil berwarna merah yang asing baginya terparkir sempurna di garasinya.

"Hei! Yeon Hwa- ya! Mari kesini sebentar," Park Chanyeol. Dia kakak kandung Yeon Hwa.

Yeon Hwa memutar bola matanya. Dia yang tadinya sudah melewati ruang tamu. Terpaksa harus berbalik arah ke ruang tamu lagi untuk memenuhi panggilan kakaknya.

Ada dua orang laki laki yang duduk di ruang tamu sekarang ini. Mereka duduk bersebelahan sofa dengan Park Chanyeol. Siapa lagi mereka kalau bukan teman Chanyeol?

Chanyeol tersenyum simpul menatap adiknya yang tengah berdiri tepat disamping sofa hitam yang sedang diduduki Chanyeol sendiri.

"Ini teman baru oppa. Yang berponi Yu Daeyoung. Yang memakai kaos putih Kim Junki. Baekhyun? Baekhyun mana?" Chanyeol mengedarkan pandangannya mencari seorang teman nya lagi.

"Dia sedang dibelakang," ujar laki laki berponi. Yang tak lain adalah Yu Daeyoung.

"Sudah?" nada suara Yeon Hwa terdengar sangat datar, ditambah ekspresi nya yang tidak mendukung.

Chanyeol hanya menggelengkan kepalanya. Pasalnya adiknya ini tidak mengucapkan salam apapun untuk kedua temannya.

Yang Chanyeol lihat kini hanya raut muka Yeon Hwa yang tampak kesal. Tidak tergambar senyum apapun pada bibir tipisnya.

Yeon Hwa yang paham akan kode Chanyeol langsung menunduk mengucapkan salam.

"Annyeong... Park Yeon Hwa- imnida," kali ini Yeon Hwa terpaksa mengembangkan senyumnya.

Yeon Hwa menundukkan kepalanya berbalik dan berniat segera menuju ke kamarnya. Tapi saat baru beberapa langkah,

Bruk!!

Dua detik yang lalu kepala Yeon Hwa tidak sengaja menabrak dada seorang laki laki.

Yeon Hwa tampak memegang kepalanya dan meringis lirih tanpa memandang siapa yang ditabraknya itu.

Sedangkan laki laki itu menatap Yeon Hwa dengan kening berkerut. Chanyeol berdiri dan mendekati posisi mereka berdua.

"Aish, Yeon Hwa- ya kau tidak apa? Lain kali hati hati. Eoh, ini temanku yang satu lagi, B-"

"Byun Baekhyun,"

Ucapan Chanyeol terpotong tiba tiba saat tangan kanan Baekhyun terulur untuk Yeon Hwa.

Yeon Hwa memandang Baekhyun sekilas lalu menjabat tangannya sebentar.

"Yeon Hwa, Park Yeon Hwa," meski terdengar kesal tapi percayalah Yeon Hwa sedikit tersenyum murni untuk ini.

---

Duk! Duk! Duk!

Pantulan bola orange sudah terdengar menggema sejak 30 menit yang lalu.

Ya, kini terlihat dua anak remaja yang tengah menguasai lapangan basket. Keduanya sedang menunjukkan bakatnya masing masing.

Mereka adalah Park Yeon Hwa dan laki laki bersurai coklat tadi. Benar, Park Yeon Hwa menuruti kata laki laki yang tidak sengaja bertemu saat pulang sekolah tadi siang.

Yeon Hwa bukan tipe perempuan yang tidak peduli, jadi dia memutuskan untuk memenuhi ucapan laki laki tadi.

"Menyerah?" laki laki itu menyiniskan senyumnya, dengan tatapan yang terkesan menginjak.

"Tidak akan! Lihat saja siapa yang akan menang nanti!"

"Tidak usah dipaksakan, Kapten. Menyerahlah."

"Aku tidak akan menyerah dengan seorang laki laki brengsek sepertimu!!"

Yeon Hwa menyipitkan matanya, meneruskan permainan itu.

Dap!

Untuk yang kesekian kalinya laki laki tersebut berhasil memasukkan bola orange ke keranjang. Sekarang score masing masing 8 - 3.

"Lihat, point mu saja tertinggal jauh oleh ku. Ayolah, jangan paksakan. Apa susahnya menyerah? Aku tahu kau sangat lelah sekarang ini, benar tidak?"

Laki laki itu lagi lagi tersenyum sinis menatap tajam perempuan yang pelipisnya kini dipenuhi keringat.

Yeon Hwa sebenarnya ingin menyerah sekarang juga, tapi embel embel kapten lah yang membuat Yeon Hwa tetap meneruskan permainan hingga detik ini.

Walau sejujurnya tubuh Yeon Hwa masih kurang sehat, Yeon Hwa juga merasakan itu.

Tapi tetap saja Yeon Hwa tidak menyerah, dia tetap meneruskan permainan itu.

Lambat laun dari kejauhan, Yeon Hwa tampak sangat kelelahan. Tubuhnya terlihat lebih tak seimbang. Hingga akhirnya Yeon Hwa jatuh pingsan sebelum permainan ini selesai.

Tbc---

Ini ff pertama gue jd sorry kalo not attractive :') sekedar nulis² aja si drpd gabut hehe :D

2U; To You [End]Where stories live. Discover now