02 - Her is Jeon

5.7K 566 116
                                    

Tik! Tok! Tik! Tok!

Detakan jarum jam terdengar jelas di dalam kamar bernuansa hitam putih ini. Nampak seorang gadis tengah menutup matanya erat. Ditemani laki laki yang menunggu gadis itu sejak tadi.

Tidak lama jemarinya bergerak perlahan. Menandakan dirinya segera sadar dari pingsannya selama 20 menit tadi. Jangka pingsan yang cukup lama.

Yeon Hwa membuka matanya sedikit demi sedikit. Retinanya masih mencoba menerima intensitas cahaya pada ruangan ini. Setelah leluasa, Yeon Hwa menatap laki laki yang sedang duduk disamping spring bed nya.

Dia Baekhyun.

"Kau tadi pingsan," ucapnya singkat.

Yeon Hwa mengkerutkan keningnya,"Oppa? Dimana Chanyeol oppa?"

"Dia sedang membeli makanan sebentar."

Yeon Hwa menganggukkan kepalanya dengan pelan. Mengalihkan pandangan matanya ke dinding bercat hitam berpadu warna putih.

"Kau rupanya cukup berat juga ya," ujar Baekhyun melempar sedikit senyum untuk gadis didepannya.

Yeon menengokkan kepalanya,"Kau yang membawa ku kesini?"

"Tidak. Tadi ada seorang laki laki yang mengantar mu kesini. Dia memakai mobil merah hitam," jelas Baekhyun tersenyum lagi. Entah sudah berapa kali Baekhyun tersenyum untuk Yeon Hwa.

"Siapa namanya?"

"Aku lupa menanyakan namanya. Tapi kelihatannya dia kapten basket? Dia memakai handband merah."

Apa dia laki laki tadi?

"Ah iya, dia menitipkan ini untukmu," Baekhyun memberikan secarik kertas yang tergulung rapi.

Yeon Hwa mengubah posisinya. Sekarang ia duduk bersila diatas kasur dan mengambil secarik kertas tersebut saat Baekhyun memberikannya.

Ingat, permainan nya belum selesai.

"Apa maksudnya? Ah dia benar benar gila!" gerutu Yeon Hwa mengacak rambutnya ringan.

"Apa dia kekasihmu?" celetuk Baekhyun dengan senyum konyolnya.

"Jaga mulutmu! Bahkan aku mengenalinya saja tidak."

"Tapi bukankah dia kapten basket? Sama sepertimu kan? Benar kau tidak mengenalinya?"

"Aku tidak tahu Baekhyun-ah, dia seperti asing bagiku," Yeon Hwa menatap jengkel secarik kertas yang dipegangnya.

Tiba tiba Yeon Hwa menutup mulutnya. Diikuti bola matanya yang melebar, "Maksudku Baekhyun oppa. Aniyo, Baekhyun sunbae. Tidak maksudku Baekhyun-ssi."

"Panggil aku Baekhyun-sunbae saja tidak apa," Baekhyun mengusap rambut Yeon Hwa pelan.

Oh, astaga. Jika boleh jujur Yeon Hwa sangat menikmati momen ini. Apalagi menikmati senyum Baekhyun yang sering kali mengembang untuk dirinya.

Entah dia harus bagaimana, disatu sisi ia merasa bahagia. Di sisi lain ia merasa asing.

"Bagaimana kalau oppa?" kalimat yang keluar dari bibir Yeon Hwa mampu mengubah senyum simpul Baekhyun menjadi tawa yang renyah.

"Oppa? Jika kau mau. Tidak masalah," Baekhyun masih mempertahankan tawa renyahnya. Yeon Hwa menatap Baekhyun lebih dalam.

Hingga Baekhyun menyadari. Dan keduanya saling menatap.

Drrtt!

Ponsel Yeon Hwa berdering. Saat itu juga keduanya merasa gugup. Yeon Hwa langsung meraba meraba sekitarnya untuk menemukan benda persegi panjangnya berwarna hitam.

2U; To You [End]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ