06 - Closer

3.6K 458 51
                                    

Aku memandangi ring, mengambil ancang ancang untuk masuk.

Sempurna!!

"Yess!!" girangku.

"Yeon Hwa-ya. Ayo masuk sebentar kau belum sarapan," ucap Chanyeol yang tiba tiba sudah berdiri di teras.

Ya, ini hari minggu pagi. Aku menghabiskan waktu ku untuk berlatih basket di halaman rumah.

Sedangkan Chanyeol dia akan tampil nanti pada event dikampusnya. Mungkin mereka akan tampil cover dance.

"Kau akan ikut dengan oppa kan?" tanya Chanyeol disela sela aktivitas makan kami.

Aku masih berpikir ragu.

"Lumayan kau nanti bisa bertemu Baekhyun," ledek Chanyeol.

"Ya!!" jawabku membesarkan mataku sambil mengangkat sebuah pisau yang sedang ku pegang.

"Berani kau seperti itu akan kuterkam kau Yeon Hwa-ya!!" ujar Chanyeol menjulurkan lidahnya.

Dia benar benar menantangku.

Ting tung!

Ditengah keasikan kami, bel rumah berbunyi. Ini pasti teman teman Chanyeol, sudah bisa kutebak.

"Bukakan sana, itu pasti pacarmu,"

"Awas kau ya!!" aku beranjak dari dudukku dan membukakan pintu untuk mereka.

Aku membukakan pintu dan menyuruh mereka masuk. Kemudian melanjutkan sarapanku. Setelah selesai aku kembali ke halaman melanjutkan basketku lagi.

"Yap! Masuk lagi!" girangku ketika bola lagi lagi masuk. Ah senangnya aku sudah mencetak banyak point. Semoga saja saat pertandingan nanti seperti ini.

Riuh teman teman Chanyeol sudah terdengar. Mereka keluar dari rumah bercat putih emas. Rumah kami, rumah ku dan Chanyeol.

Hap! Junki menangkap bola yang mengarah padanya.

"Lemparkan padaku," ucapku.

"Tidak! Hei! Kenapa kau tidak ikut saja?" tanya Junki.

Laki laki berbadan tinggi dengan rambut coklat tua memakai kemeja kotak kotak paduan warna biru putih itu selalu saja bertingkah usil denganku.

"Berikan atau aku akan melempar sandal," aku mengangkat sebelah sandalku.

"Sudah sudah kalian itu selalu saja ribut," ujar Daeyeong. Laki laki yang menurutku sikapnya sangat dewasa. Bahkan dia lebih dewasa dari Chanyeol.

"Tangkap ini, Baek!" seru Junki melempar bola basket ke arah Baekhyun.

Dengan cepat Baekhyun menerima bola itu.

"Kita akan telat jika berlama - lama disini," ujar Daeyeong.

"Biarkan saja mereka, kita jadi bisa menikmati pertunjukkan gratis," sambung Chanyeol duduk di teras.

"Terima ini bolanya!" seru Baekhyun melempar bola kearahku. Aku sigap menangkap bola itu.

"Kenapa kau memberikan bolanya?" Junki memajukan bibir tipisnya. Ah dia memang bersikap seperti anak kecil.

Daeyoung hanya tertawa ringan. Aku menjulurkan lidahku untuk Junki.

Lalu kembali ke aktivitasku. Saat aku sibuk fokus dengan bolaku, tiba tiba Baekhyun menggendongku dengan paksa.

"Ya!! Turunkan aku! Aku tidak mau ikut!! Baekhyun-ah turunkan aku atau ku cium kau!" aku memukul mukul pungunggnya.

"Cium saja kalau berani," ucap Baekhyun sambil terus membawaku ke mobilnya.

2U; To You [End]Where stories live. Discover now