08 - Feelings

3.1K 390 55
                                    

"Bagaimana bisa aku jatuh cinta denganmu secepat ini?"

---

"Chanyeol-ah aku berangkat dulu!"

Itu aku. Sore ini aku akan latihan basket lagi untuk pertandingan yang semakin dekat.

Aku membuka gerbang. Mobil merah sudah berhenti didepanku. Baekhyun memberi aba aba agar aku segera masuk. Aku pun mengerti.

Mobil Baekhyun mulai berjalan. Tapi ini berbeda ini bukan jalanan ke sekolahku. Aku mulai berpikir yang salah.

"Ini bukan jalannya," ucapku terangan - terangan.

"Memang, aku sengaja menculikmu," jawab Baekhyun terkekeh ringan.

"Ya! Aku tidak boleh melewatkan latihannya!" pekik ku sambil merengek.

"Apa kau tidak lelah harus berlatih terus, huh? Sudahlah ikut bersamaku saja," Baekhyun menatapku bergantian dengan kefokusannya menyetir.

Aku mendecakkan lidah, "Kau itu ya, tidak akan kupercaya lagi nanti."

Baekhyun terkekeh lagi.

"Apa nya yang lucu? Aku tidak bercanda Baekhyun-ah!"

"Hei, kenapa kau tidak memanggil ku oppa lagi? Aku empat tahun lebih tua darimu," protes Baekhyun.

"Aku tidak perduli," aku menjulurkan lidah untuk Baekhyun. Baekhyun tertawa lalu mengacak - acak rambutku.

Bagiku kadang hal yang Baekhyun lakukan seperti ini membuatku sedikit risih.

Aku tidak tahu apa maksudnya. Aku sudah menganggap dia sebagai kakak ku. Tapi, Baekhyun seperti memberi tahu bahwa dirinya menyukaiku.

Ah tidak tidak!

Aku menggelengkan kepalaku.

"Kenapa?" tanyanya. Aku hanya melirik Baekhyun tanpa jawaban.

---

Aku sedang duduk di sebuah bangku di salah satu taman Seoul. Sambil tanganku memegang Ice Cream rasa coklat. Aku menikmati setiap inci dari Ice Cream ini. Nikmatnya. Sekarang aku tahu refreshing itu perlu daripada terus menerus latihan.

Aku berdehem, "Baekhyun-ah." Baekhyun menengok dan mengangkat kedua alisnya. "Bagaimana dengan Soo Hye?" tanyaku.

"Dia selalu bersikap baik jika dihadapan Chanyeol, aku jadi susah membuktikan itu," jawab Baekhyun.

"Seharusnya Chanyeol yang harus melihatnya sendiri," tambah Baekhyun.

Aku menatap kosong langit senja ini, "Apa itu tidak terlalu sakit bagi Chanyeol? Aku pikir dia terlalu menyukai Soo Hye jika seperti itu--" aku menggantungkan kalimatku.

"Setidaknya buatlah Chanyeol dekat dengan seseorang," ide Baekhyun memancing pikiranku.

Yoojung!

Aku mencubit pipi Baekhyun keras keras, "Kau pintar sekali, Baeky!" pekikku pelan.

Baekhyun mengusap pipinya, "Ini sakit," aku tertawa ringan.

Baekhyun mengarahkan tangannya padaku. Dia mengambil kedua pipiku dan dibuatnya saling menarik. Peecayalah ini lebih sakit.

"Ini terlalu sakit," gerutu ku.

Baekhyun tersenyum, tapi senyumnya semakin lama pudar. Lalu tangannya turun ke sudut bibirku. Memegang bibirku, mengusap sudut sudutnya. Oh ternyata dia hanya mengusap ice cream yang tercecer di sekitar bibir.

"Jangan berpikiran yang aneh aneh!" ucap Baekhyun menjauhkan dirinya.

"Pipimu memerah," ledek Baekhyun tertawa konyol. Seakan akan keadaan ku ini memang perlu ditertawakan.

2U; To You [End]Onde histórias criam vida. Descubra agora