[11] Pelukan Hangat

7K 397 2
                                    

Lo itu cuma gue anggap kuman yang bisa bikin kehidupan gue itu hancur seketika!

•••


Senyuman manis Pangeran tak pernah luntur saat ia telah sampai dirumahnya. Bahkan hingga ia memasuki rumahnya yang megah nan mewah itu.

Hingga senyuman Pangeran benar - benar luntur saat ia melihat perempuan berambut lurus sebahu dengan kacamata yang bertengger dihidungnya tengah berkutat dengan buku - buku tebalnya.

Entah kenapa, tiba - tiba rahang Pangeran sedikit mengeras. Mendengar suara derap langkah kaki mendekat kearah nya, perempuan berambut sebahu itupun menoleh kearah Pangeran.

Senyum manis langsung merekah di bibir perempuan itu saat melihat Pangeran berjalan kearahnya. Namun, senyumnya malah berubah menjadi miris saat Pangeran malah melewatinya.

"Kak..." lirih gadis itu memanggil Pangeran. Tapi sayang, Pangeran tak menghiraukan panggilan lirih gadis tersebut.Gadis itu bangkit dan berjalan cepat menuju Pangeran yang sedang melangkah kan kakinya menuju kamarnya.

"Kak, lo habis dar--"

"Jangan panggil gue dengan sebutan konyol itu!!." Potong Pangeran dengan nada tinggi dan dingin yang sukses membuat hati gadis itu mencelos.

"M-maaf, Ran..." Ucap gadis itu gugup. Pangeran terus berjalan yang tetap diikuti oleh gadis berbola mata sama seperti Pangeran hingga menaiki anak tangga.

"Lo abis darimana? Kok--"

"Gak ada kerjaan ya lo?! Sampe - sampe ngikutin gue kayak gini?! PERGI!!." Usir Pangeran dengan emosi yang telah diubun - ubun dan membuat gadis itu menunduk takut.

"Apa salah kalo gue tanyain lo abis--"

"Jelas SALAH!!." Bentak Pangeran lagi. Gadis cantik itu mendongak, memberanikan diri menatap mata Pangeran yang tajam seperti elang itu sedang menyalang.

"Sampai kapan gue harus diginiin terus sama lo, Ran?." Ucap gadis itu dengan sedikit isakan yang mulai terdengar oleh Pangeran. Pangeran benci isakan, apalagi karna itu disebabkan oleh ulahnya.

"Gak usah cengeng! Pergi lo dari hadapan gue!!." Usir Pangeran dengan kasar lalu membalikkan badannya hendak membuka pintu kamarnya.

"G-gue cuma mau dapet ka-kasih sayang dari s-seorang kak--"

"Lo gak pantes dapet itu dari gue?! Lo itu cuma gue anggap kuman! Yang bisa bikin kehidupan gue itu hancur seketika!!." Bentak Pangeran sekali lagi membuat Ratu tak mampu berkutik kembali.

Ratu mendongak, menatap Pangeran dengan mata sembab. "Apa Ratu gak bisa dapet itu semua dari kakak?."

"STOP PANGGIL GUE DENGAN SEBUTAN KONYOL ITU!! PERGI DARI SINI SEBELUM LO GUE BUNUH!!."

BRAG!!

Pangeran menutup pintu dengan kencang membuat Ratu terlonjak kaget dan bersamaan dengan turunnya air mata dari pelupuk matanya yang sudah tak tahan lagi untuk ditahan.

Apa salah Ratu dimata kakak?

👑👑👑

Pangeran membanting kepalanya diatas bantal dengan cukup keras. Berharap segala beban yang berada di kepalanya kini hilang begitu saja.

Tapi, tetap saja kepala Pangeran terasa berat. Bahkan, rasa pusing yang Pangeran rasakan sekarang semakin menjadi - jadi.

Pangeran butuh pelampiasan. Pangeran butuh pelepasan. Diamitnya ponsel yang berada di saku celananya lalu tangannya mulai mengutak - atik ponsel yang berada di genggamannya.

BAD PRINCE ✅Where stories live. Discover now