[23] Pergi.

5K 299 6
                                    

Udah jangan dipikirin. Semakin dipikirin nanti Lo semakin cinta.

•••

Rosella memeluk lututnya dengan kencang. Bahunya naik turun tak karuan. Air mata masih setia mengalir dari sudut matanya.

Lo apa - apaan sih, Ran. Brengsek. -batin Rosella.

Rosella semakin menangis kencang saat bayangan Pangeran membentaknya tadi tiba - tiba hadir di pikirannya.

"Jangan nangis, La." Suara berat itu membuat Rosella langsung mengangkat kepalanya dan menoleh ke sumber suara.

Mohanka. Iya, dia duduk disebelah Rosella dengan senyuman manis nya. Tangan Mohan pun bergerak untuk mengelus puncak kepala Rosella dengan lembut.

"Gadis manis gak boleh nangis." Ucap Mohan sangat lembut ditelinga Rosella. Tanpa aba - aba, Rosella langsung memeluk tubuh tegap Mohanka.

Mohan yang tak menduga akan terjadi hal seperti ini pun sempat terkejut. Namun, langsung saja Mohanka membalas pelukan Rosella.

"Kenapa hm?." Tanya Mohanka sambil mengelus - elus punggung Rosella yang masih bergetar.

"Gue gak mungkin suka dia kan, Han? Gue sukanya sama lo kan, Han?." Balik tanya Rosella dengan sesenggukan. Mohan tersenyum miris.

"Lo kenapa sih? Cerita dong sama gue." Ujar Mohan sambil tetap mengelus punggung Rosella yang kini sudah mulai tenang.

"Gue suka dia, Han."

"Siapa, La?."

"Pangeran."

Jleb.

Mohan mematung seketika. Ini yang ia takutkan. Orang yang ia cintai pergi lagi. Untuk yang kedua kalinya, Mohanka kalah oleh Pangeran.

Mohan memejamkan matanya sebentar lalu membukanya lagi dengan senyuman di bibirnya.

"Kalo lo suka terus kenapa sekarang nangis?." Mohanka melonggarkan pelukannya dan menunduk untuk melihat wajah manis Rosella.

"Tapi dia jahat. Tapi gue suka. Dan kenyataannya gue suka sama orang jahat." Ucap Rosella yang membuat Mohan mengernyitkan dahinya.

"Lo ngomong apa sih, lucu banget." Tangan Mohan pun mulai mencubit pelan pipi gembul Rosella.

Hal itu justru membuat senyum Rosella terbit. Walau sangat tipis tapi setidaknya perasaan Rosella mulai membaik.

"Nah, kan kalo senyum jadi tambah manis." Ujar Mohan sambil mengapit hidung mancung Rosella dengan jari telunjuk dan jari tengahnya.

"Kok gue bisa ya suka sama dia? Padahal udah bagus - bagus gue dulu sukanya sama lo, Han." Ucapan Rosella justru membuat hati Mohan semakin tak karuan.

Nyatanya, perkataan Rosella justru semakin membuat Mohan merasa sangat terkalahkan oleh Pangeran.

"Perasaan gak ada yang bisa cegah, La." Mohan menatap tepat dimanik bola mata Rosella.

Ini yang Rosella sukai dari Mohan. Tatapan lembutnya mampu membuat Rosella merasa nyaman dan tenang.

"Mohan nya gue udah gede ya?." Rosella terkekeh pelan lalu mengangkat tangannya dan bergerak untuk mengacak - acak rambut Mohan.

BAD PRINCE ✅Where stories live. Discover now