[35] ketahuan

2.8K 143 2
                                    

• • •

"

Ah gila, gue harus sering - sering nih bolos kayak gini," ujar Pangeran sambil melahap habis eskrim di tangannya. Rosella yang berada di sampingnya dan melakukan hal yang sama pun segera memukul bahu Pangeran pelan.

"Gak boleh! Sebentar lagi kita UAS, terus UN!"

Rosella pun ikut langsung melahap habis eskrimnya dan mengelap dengan bersih tangan serta ujung bibirnya. Pangeran hanya tersenyum mendengar ucapan Rosella lalu mengajak Rosella pergi dari kedai eskrim tersebut.

"La."

"Hm?"

"Lo mau kuliah dimana nanti?"

Rosella diam sejenak sambil mengayunkan tangannya yang tertaut dengan Pangeran. Rosella tersenyum saat mendapat ide dimana dia harus kuliah nanti.

"Di Jogja yuk, Ran?! Jogja tempatnya asik banget lho!" ucap Rosella dengan tatapan yang sangat antusias. Pangeran lagi - lagi hanya tersenyum sambil mengusap pelan pucuk kepala Rosella.

"Boleh, biar sekalian pacaran, ya gak?" Pangeran menaik turunkan alisnya menggoda Rosella. Yang di goda justru menggidik ngeri dan memukul bahu Pangeran keras.

"Kayak pedofil lo!" Setelah itu, kedua nya pun tertawa bersama dengan langkah yang membawa mereka ke tempat permainan.

"Ran, ayo main itu!" Rosella menunjuk permainan bola basket. Pangeran hanya mendengus meremehkan sambil menatap Rosella mengejek.

"Yang kalah harus traktir es buah, deal?" Pangeran menjulurkan tangannya kearah Rosella. Jujur saja, sebenernya Rosella sedang mengutuk dirinya sendiri mengapa ia mengajak kapten basket bermain basket?

Ya jelas saja ia kalah.

Mampus, abis deh duit gue.

"O — oke deal!" Akhirnya pun Rosella menjabat tangan Pangeran sebagai tanda setuju dengan sangat sangat terpaksa. Pangeran tersenyum bangga lalu berjalan duluan menuju tempat permainan bola basket tersebut.

Pangeran memasukan dua koin ke dua tempat permainan basket tersebut dan menari Rosella mendekat karena game akan segera di mulai.

Jantung Rosella berdegup kencang. Bukan, bukan karena Pangeran sedang bersikap manis atau semacamnya. Jantungnya berdegup kencang karena takut kalah dengan Pangeran !

Walau sudah pasti kalah.

Tring !

Oh, shit.

Rasa gugup Rosella pun jadi bertambah - tambah kali lipat saat game sudah di mulai. Rosella yang berusaha memasukan bola sebanyak mungkin kedalam ring.

Rosella melirik sekilas kearah pencetak score Pangeran. Rosella merinding saat melihat sudah banyak sekali score yang Pangeran cetak, sedangkan dirinya. . .

Aish, tak usah di bahas.

Rosella pun semakin membara dan berusaha sebaik mungkin agar banyak bola yang ia masukan kedalam keranjang. Tersisa 10 detik lagi dan Rosella hanya memiliki dua bola tersisa.

Rosella berusaha memasukkan bola pertama namun gagal. Ini bola terakhir Rosella tidak boleh gagal atau duit nya akan habis !

5 . . .
4 . . .

Rosella mengambil bola itu dan memposisikan dirinya agar bola terakhir keberuntungan nya ini bisa mencetak point.

3 . . .
2 . . .

BAD PRINCE ✅Where stories live. Discover now