[40] kebohongan

2.8K 174 10
                                    

sekali lagi, terimakasih banyak banyak
untuk 25 bintangnya! huhuhu ❤


• • •

Pangeran melangkahkan kakinya dengan terburu - buru. Kalut dengan perasaan takutnya yang sekarang berubah menjadi cemas.

Bukan apa - apa, Pangeran hanya takut Rosella akan marah besar padanya. Bukan saat yang tepat untuk bertengkar hebat dengan Rosella.

Ditambah lagi mereka berdua akan sama - sama pindah dari kota indah ini. Miris.

Pangeran memasang helmnya dan segera menyalakan mesin motornya dan melaju dengan kecepatan diatas rata - rata menuju rumah Rosella.

Tak sampai tiga puluh menit, Pangeran sudah sampai di depan rumah Rosella sekarang. Pangeran bingung, jujur saja saat ini keadaan rumah Rosella cukup dibilang sepi.

Iya, berbeda dari keadaan rumah Rosella yang seperti biasanya yang terlihat ramai akan pernak - pernik rumah. Sekarang sudah tak terlihat itu semua.

Kenapa ya?

Pangeran melepas helm dari kepalanya dan berjalan menuju pintu utama rumah Rosella. Diketuk pintu besar itu sebanyak tiga kali lalu menunggu hingga ada jawaban dari dalam rumah.

"Eh, Pangeran. Kenapa, Ran?"

Rowenna bersandar pada pintu. Menatap Pangeran yang sedang mengatur nafasnya karena lelah terburu - buru. Rowenna sedikit tersenyum melihat Pangeran yang sekarang sedikit berantakan.

Lihat bagaimana rambut yang biasa tersusun rapi kini sedikit teracak - acak dengan celana jeans selutut dan baju kaos berwarna hitam.

Tampan sih, sayang pacar adiknya.

"Rosella ada, kak?" Pangeran sedikit mengintip kearah bagian dalam rumah. Harap - harap batang hidung Rosella terlihat olehnya. Namun hasilnya nihil.

"Ada di kamar, masuk aja. Gue panggil dulu."

Rowenna pun segera melangkahkan kakinya menuju kamar sang adik. Sedangkan Pangeran memilih menunggu di kursi ruang tamu rumah pacarnya itu sembari mengumpulkan kembali energi yang sempat terkuras habis karena perjalanan terburu - buru kerumah Rosella.

"Ran," panggil Rowenna membuat Pangeran yang semula matanya tertutup kembali terbuka dan menatap Rowenna. Hampir aja ketiduran.

"Kenapa kak?"

"Rosellanya gak mau diganggu dulu katanya."

Pangeran bingung sekarang. Biasanya, semarah apapun Rosella kepadanya ia tidak akan pernah menolak pertemuan mereka. Walau nanti saat bertemu hanya hening, tapi Rosella tak pernah menolak.

Hari ini Rosella sungguh aneh.

"Serius kak? Kenapa? Dia sakit?"

"Enggak, mungkin lagi banyak pikiran aja," ujar Rowenna berharap agar Pangeran mengerti kondisi Rosella sekarang.

Terdengar helaan nafas kecewa dari Pangeran membuat Rowenna semakin merasa bersalah. Toh, ini semua memang kemauan adiknya kok.

"Yaudah, salam ya kak buat Rosella. Saya pamit dulu, permisi kak."

"Iya, Ran. Hati - hati ya?"

Pangeran keluar dari rumah Rosella dengan hati yang berat. Tak bisa disanggah lagi, bahwa hari ini dirinya sangat down. Ia butuh sandaran, tolong.

Pangeran kembali melajukan motornya walau kali ini dengan kecepatan yang sedang. Lebih ke pelan sih, ditambah lagi Pangeran sekarang berkendara dengan banyak pikiran.

BAD PRINCE ✅Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon