29

6.7K 272 11
                                    

Aku dan liam terus mengejar orang yang berani menguping pembicaraanku aku melihat punggung pria itu, aku hampir mendapatkannya
Pria itu masuk kedalam gudang seseorang dengan perlahan dan hati-hati aku mengendap-endap seperti bayi cicak dia terkepung oleh barang-barang yang ada digudang itu barang barang disana sunggu banyak

Aku terus mengendap-endap tapi kaki'ku  tak sengaja menginjak Palu yang terletak dibawah langsung saja aku mengambilnya

Pletak!

Ku lempar Palu itu tapi sayang pria itu bisa menghindari lemparanku
"Keluar dari persembunyian dan Serang aku jika kau berani".tantang pria itu
Aku dan Liam langsung saja keluar dari tempat persembunyian. ya aku dan Liam sempat bersembunyi tadi

"Ck! Berdua? Satu lawan satu jika berani".
"Takut jika aku menyerangmu dua lawan satu? Hmm".ucapku
"Tidak ada kata takut didalam kamusku".pria itu berjalan ke samping dan mengambil potongan kayu
"Ayo lawan aku, bukankah kau psikopat".pancingnya
"Sabar bung! Kau seperti orang yang tak bersabaran".ucap Liam yang mengambil mesin paku yang ada diatas meja gudang ini mataku mencari cari benda apa yang akan aku ambil untuk melawan pria itu
"Mesin pemotong".gumamku tapi aku harus melumpuhkan lawan ku terlebih dulu biar aku bisa membawanya ke mesin pemotong itu
"Okelah satu lawan satu! Biar aku terlebih dulu".ucap Liam
"Tidak! Biar aku saja".
"... Aku sudah memiliki rencana".sambungku lagi Liam mengangguk dengan mengerti

"Majulah".ucapku santai aku bisa melihat ketakutan dari pria itu walaupun dia berusahan menyembunyikan nya. Sangat pintar menyembunyikan

Duk! "Arrgg sial menyerang tanpa ada aba aba pria itu melayangkan balok kayu itu tepat mengenai keningku dan sialnya aku lupa mengambil benda-benda yang dan didalam gudang... Ku sentuh keningku darah mengalir disana
"Mengaku psikopat, tapi tidak bisa menghindari serangan dari lawan. Ck! ".
"Sial! Kau menyerang tanpa ada aba aba bodo".maki ku
"Menyerang tidak akan ada aba aba, jika ingin menyerang ya langsung Serang saja...".
"Bacot anjirr! ".kutendang perut pria itu dia sedikit terdorong kebelakang dan langsung saja kulayangkan pukulan dipipinya bahkan kebatang hidungnya... Aku sedikit menjauh dari nya saat melihat pria itu lemas untuk berdiri dia sempat terjatuh tadi

"Itu yang dinamakan dengan serangan tiba-tiba, dan tanpa ada aba aba... Bagaimana? Menyenangkan ".seringai terlihat jelas diwajahku dan habir saja tertawa jahat saat melihat musuhku tak bisa bergerak saat menerima serangan ku

Bruck!  Pria itu menjatuhkan potongan kayu tadi dan menatap ku dengan marah. Aku tidak beduli
Dia berlari kecil kearahku dan melayangkan pukulan pukulan kecil yang sempat ku hindari

Bruck! Tendanganku tepat mengenai rahangnya

Bruck! Satu tendangan lagi mendarat dibelakang betisnya
Pria itu mulai kesakitan dan darah keluar dari hidungnya saat serangan pertama aku memukul Batang hidungnya

Sial dia masih bisa bangkit bahkan aku tak tau jika dia sudang memiting tanganku kebelakang punggungku tanganku seakan ingin patah
"arrgghh sialan kau.... Arggghhh... Tanganku".teriakku tak tertahan kenapa aku menjadi selemah ini. Sialan

Cek! Trukkkk! Trukkk!.
Bruck! Pria itu jatuh tak berdaya pitingan di tanganku pun terlepas, kurasa tanganku keseleo dan akan bengkak nntinya
Kulihat liam mengarahkan mesin paku itu kearah pria itu pantas saja pria itu mati... Lantas paku paku itu banyak tertancap dipunggungnya
"Haha aku hebat bukan".tawa liam menggemang didalam gudang ini
"Bawa mayat itu ke mesin pemotong".perintahku keliam

Tak!

Tak!

Tak!

Seperti itulah bunyi potongan potongan badan dari pria itu dari kepala,badan atas bahkan tangan dan kakinya terlepas lantas aku dan Liam memotongnya dengan menggunakan mesin pemotong
Darah banyak berkeluaran dan bersimbah kemana.... Dan kurasa aku memasuki gudang lama yang sudah tidak terpakai lagi jadi tak perlu repot-repot untuk aku membersihkan darah itu
Lagi
"Jika kau ingin mengoleksi badan manusia silahkan saja, kau bisa membawa potongan potongan badan dari pria itu".ucapku keliam seketika wajahnya berubah menjadi mrinding
Kenapa? Apa Liam takut untuk mengoleksinya
"Kenapa? Kau takut".
"Hey! Walaupun aku psikopat tapi aku tak suka mengoleksi barang-barang seperti itu... Dan lagi pula barang itu sangat mengerikan".
"Ya. Ya terserah padamu... Dan sekarang kita harus pulang aku ingin istirahat dan kau kubur atau bakar potongan badan pria itu"
"Baik! Serahkan kepadaku... Aku akan bermain rapi bung".
"Aku percaya padamu".

Masih ada yang baca?

Next? Jangan lupa vote dan komen. Makasih 😍😘...warning typo

Psychopath BoyfriendWhere stories live. Discover now