5 •

2.9K 134 7
                                    

Mobil Ari udah sampai di depan pagar rumah Namira. Gaada yang berubah, semuanya sama, sejak empat hari yang lalu Ari kesini.

"Makasih," ucap Namira, bersiap keluar dari mobil.

"Eh, bentar!"

"Apa lagi?"

Ari berpikir sebentar lalu berucap, "Lo tetap pacar gue, ya. Inget dealing kita tadi, kan?"

Namira melotot nggak terima, "Dealing apaan, anjir?! Itu mah lo aja yang buat keputusan tanpa nunggu jawaban gue!" seru Nami membantah.

"Tapi lo terima-terima aja deh tadi." jawab Ari dengan wajah tanpa dosanya.

"Ya ka—"

Sebelum teriakan Nami keluar, Ari sudah memotong ucapan Nami dulu, "Udah deh. Lo nggak bakal nyesel pacaran boongan sama gue. Asal lo tau, yang ngantri buat gue tuh banyak, nah lo ini dapat kesempatan dengan sangat mudah harusnya bersyukur! Lo pasti di masa lalu adalah orang berbudi pekerti luhur, makanya balesan untuk kehidupan lo yang sekarang adalah bisa kenal sekaligus jadi pacar gue. Bersyukur aja deh intinya!"

"Dasar gila."

Ari pura-pura nggka dengar. Dengan bodo amatnya bersiap melajukan mobil. "Oke, see you."

"Eh!" Ari yang mau menutup kaca mobil, seketika teringat sesuatu.

Nami memutar bola mata jengah, "Apa lagi, cumii?" tanyanya gedek.

Ari cengengesan, "Nggak ada salam perpisahan gitu?"

"Apaan sih? Nggak jelas lu."

Karena gemes, Ari mengacak rambut Nami sampai acak-acakan. Suatu tindakan yang jelas merugikan Nami. Karena setelah itu, jantung Nami berdetak dengan nggak wajar.

"Jangan terlalu lucu." kata Ari pelan.

Namira yang sebel karena rambutnya berantakan itu menatap Ari galak, "Apaan sih?!"

"Jangan terlalu lucu, nanti gue kebablasan." Ari tertawa sebentar, lalu pamit begitu saja.

Namira masih berdiri di depan pagar rumahnya, menatap mobil Ari yang menghilang di balik belokan. Namira masih tidak paham, bagaimana sebuah kalimat sederhana bisa membuat jantungnya berdegup kencang.

••

Ari sayang : angkat.

Jangan tanya kenapa display name line Ari di ponsel Namira seperti itu. Itu tuh ulah laknatnya Ari yang tadi pinjam ponsel Nami. Katanya sih pengin liat-liat, tapi tangannya melipir ke instagram untuk membuat boomerang yang cuma keliatan rambut dan tangannya.

Untung saja cowok itu dengan waras tidak menandai akun instagramnya sendiri. Kalau iya, bisa-bisa heboh rakyat perinstagraman.

Nggak hanya itu, setelah puas membajak akun instagram Nami, Ari beralih ke aplikasi line. Lalu dengan warasnya mengganti display name line Ari yang awalnya nggak kenal berubah menjadi Ari sayang.

Namira : jemuran?
Read.

Namira mendengus, melihat chatnya cuma diread. Sedetik kemudian, Namira terkejut karena ponselnya berbunyi.

Ari sayang is calling you by video...


"NGAPAIN SIH ANJIR, MUKA GUE TUH LAGI BULUK???"

Karena terlalu panik, Namira sampai nggak sengaja menekan tombol hijau yang artinya, Namira mengangkat panggilan video itu. Namira tepuk jidat, meratapi kebodohannya.

Dealing With The Disk Jockey • ariirham [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang