+2

753 31 31
                                    

[yang mau play mulmed sokin]












[ after wedding ]




Ari menghela napas lega ketika melihat Namira keluar dari kamar mereka, lengkap dengan outfit santainya. Oh iya, hari ini mereka jadi couple goals ala-ala gitu karena baju mereka samaan. Namira pakai kaos putih dan overall dress army, sedangkan Ari pakai celana pendek dan kaos putih lengkap dengan kemeja army sebagai outernya. Lucu pokoknya.

Ari beranjak dari duduknya, "Udah siap, Tuan Putri?" tanyanya, walau sekilas kayak sarkas sih.

"Hm. Cepetan keburu siang." jawab Namira singkat.

Ari ternganga di tempat melihat Namira dengan santainya mengibaskan rambut panjangnya itu lalu berjalan anggun melewati Ari begitu saja. Heran, ini siapa yang lama, siapa yang nunggu, siapa yang jutek.

Mereka masuk ke mobil yang Ari sewa selama mereka di sini. Di mana?

Denmark.

Desa Gasadalur.

Ceritanya sih honey moon padahal pernikahan udah lewat dua tahun. Tapi nggak apa-apa. Untuk honey moon yang disponsori Papanya Ari kali ini kalau kata Ari mah tidak ada kata terlambat.

Iya, kan gratis.

"Kamu hafal jalannya?" Namira bertanya lalu memakai kacamata hitam yang ada di mobil, membuatnya kelihatan seperti model yang akan photo shoot di dalam mobil.

"Kan ada google maps. Lagian cuma di belakang gunung itu." sahut Ari.

Ari ikutan pakai kaca mata hitam dari dashboard mobil. Kayaknya sih emang sengaja disediakan pemilik mobil. Udah sih ini kayak model suami istri iklan mobil tau nggak sih.

"Emang bagus banget apa di situ?"

"Aku jamin kamu langsung sujud syukur."

Namira mencibir, "Musrik."

Perjalanan singkat itu diselingi obrolan santai sambil sesekali Namira dan Ari mengedarkan pandangan ke sekeliling daerah yang mereka lewati. Ari cuma butuh ngelewatin pegunungan itu dan mereka bakal sampai.

Namira seneng banget mereka jadi honey moon dan nggak tanggung-tanggung destinasinya bener-bener sebagus itu walau ribet di perjalanan karena aksesnya yang sulit. Tapi nggak apa-apa, semua itu terbayar dengan pemandangan penyegaran mata di sini.

Untuk Ari dan Papa Herlan yang sudah susah-susah mengurus ini itu, Nami beneran berterimakasih.

Karena tujuan mereka lumayan dekat dengan penginapan yang mereka sewa, akhirnya Ari dan Namira sampai di tujuan.

Mulafossur Waterfall.

Kalau biasanya ke air terjun orang-orang pada berdiri di bawahnya, maka untuk Mulafossur Waterfall beda. Pengunjung berdiri di atas air terjun karena air terjun itu langsung jatuh dan mengalir ke laut.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dealing With The Disk Jockey • ariirham [✔]Where stories live. Discover now